Rabu, 14 Desember 2011

Iman yang Taat dan Berkembang


Pembicara: Pdt. Keintjem

Ibrani 11: 5,7-8

            Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibran 11:1). Dan berikut adalah beberapa contoh dari Iman yang taat dan berkembang
            Pertama adalah Iman dari seorang anak Tuhan yaitu Abraham (Ibrani 11:8). Abraham adalah orang yang taat akan perintah Allah, abraham mau pergi keluar dari negri dan sanak saudaranya ke tempat yang belum ia ketahui, karena perintah dari Allah (Kejadian12:1-3). Abraham mau pergi tanpa berpikir  dua kali. Jadi sebaiknya laksanakan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan saudara dan saya, meski belum tau apa hasilnya nanti, tapi percayalah bahwa semua maksud Tuhan itu baik. Sama seperti abraham yang tanpa mikir 2 mikir lagi, ketika Tuhan perintahkan untuk pergi dari sanak saudaranya dan negrinya menuju ke tempat perjanjian.
            Ke dua adalah Iman dari seorang anak Tuhan yaitu Nuh (Ibrani 11:7). Nuh adalah orang yang tidak bercela dan bergaul karib dengan Allah (Kejadian 6:1), Nuh juga dengan taat membuat bahtera sesuai denga apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya (Kejadian 6:15) Meski nuh tidak tau maksud dari Allah dan nuh juga selalu dihina dari orang – orang yang disekitarnya. Tapi karena Allah yang memperintahkan untuk dikerjakan, maka nuh membuatnya dengan taat. Demikian pula kehidupan saudar dan saya, yang Tuhan inginkan adalah kerjakan apa yang Tuhan perintahkan dengan taat. Kerjakan apa yang bisa saudara dan saya kerjakan, kalau tidak mampu/bisa, serahkan pada Tuhan.
            Ke tiga adalah Iman dari seorang anak Tuhan yaitu Henokh (Ibrani 11:5). Henokh  adalah satu – satunya manusia yang tidak mengalami kematian, ia langsung terangkat kesurga. Hal itu dikarenakan ia bergaul karib dengan Allah (Kejadian 5: 21-23). Tuhan juga mau saudara dan saya bergaul karib dengan-Nya. Serta Tuhan juga mau buah Roh itu ada dalam diri setiap manusia, dan buah Roh itu adalah (baca Galitia 5: 22-23). Satuhal pula yang perlu saudara dan saya ketahui adalah disaat tidak ada kemungkinan, mustahil dan tidak berdaya, disitulah Tuhan campur tangan, asal Iman saudara dan saya tetap taat dan percaya

Kamis, 08 Desember 2011

Menyangkal Diri & Memikul Salib


Pembicara: Bp Jusuf

           
Menyangkal diri itu erat kaitanya dengan mengendalikan keinginan hati. Dan barangsiapa yang ikut Tuhan itu juga harus bisa menyangkal diri (Matius 16:24). Sementara itu keinginan hati yang timbul dari dalam hati, terkadang memaksakan kehendak. Misalnya belum saatnya untuk mempunyai mobil, tapi keinginan itu sudah ada, dan biasanya juga dipaksakan. Karena segala sesuatu yang dipaksakan itu hasilnya tidak baik, bahkan bisa berubah menjadi masalah.  Maka dari itu kata kuncinya adalah “sabar” menunggu dan menantikan waktunNya Allah.
          Memikul salib, berbicara tentang memikul salib ini adalah masalah yang harus ada dalam kehidupan setiap manusia, s’bab memang Tuhan tak pernah berjanji langit’kan selalu biru. Tapi biarpun begitu masalah yang ada ini tidak melebihi kemampuan saudara dan saya. Lebih dari itu Tuhan juga membuka tanganNya bagi setiap saudara dan saya yang memang letih lesu dan berbeban berat (Matius 11:28-30) dan Tuhan selalu setia dimanapun dan kapanpun saudara dan saya berada, bahkan disaat saudara dan saya dala keadaan tidak ada pertolongan, pada saat itu sebenarnya Tuhan ada (Ul 1:31)

Jumat, 02 Desember 2011

Pertandingan/Perlombaan Iman


Pembicara: Bpk Chandra
         
          Sebuah gelanggang pertandingan adalah tempat orang untuk bertanding demi meraih sebuah medali kemenangan. Sadar atau tidak saat ini sebenarnya saudara dan saya ada dalam sebuah pertandingan yang diadakan oleh Allah demi meraih kemenangan yaitu keselamatan. (1 Korintus 9:24-27) Pertandingan ini dinamakan pertandingan iman
            Dalam sebuah pertandingan pasti ada pemenangnya, lalu siapa yang bisa memenangkanya, apakah hanya 1 orang atau lebih?. Jawabanya pemenangnya itu banyak, bukanya hanya 1 orang saja.
            Kemudian cara memenangkan pertandingan iman ini adalah tanggalkan semua beban yang ada (Matius 11:28-30,Ibrani 11:32), memerlukan ketekunan(Ibrani 10:36,Roma 5:4-5), harus bisa menguasai diri (1 Korintus 9:25, Gal 5:23), mempunyai tujuan (1 korintus 9:27) dan memelihara iman (2 Timotius 4:7-8).