Sabtu, 25 Agustus 2012

Menjadi Jemaat yang Berakar,Bertumbuh dan Berbuah


Lukas 13:6-9
          Bagi seorang jemaat,dia harus bisa menghasilkan buah, biar buahnya itu bisa dinikmati bagi disekitarnya.
          Dalam Lukas 13:6-9 jemaat itu diibaratkan seperti pohon ara yang ditanam di lahan kebun anggur (Lukas 13:6). Yang berarti adalah seuatu hal yang spesial. Tetapi disini sang pemilik kebun yaitu Allah menginginkan adanya buah dari pohon ara itu. Yang berarti Allah juga menginginkan adanya buah dari jemaat. Seperti ada tertulis hidup didunia bearti bagiku bekerja memeberi buah (Filipi 1:22a). Dan yang Allah mau adalah buah – buah pertobatan,kehidupan
dan jiwa serta bisa berguna bagi yang lain minimal dari keluarga
          Serta jika tidak bisa berbuah maka akan ditebang sama seperti halnya pohon ara ini (Lukas 13:7). Dan yang akan ditebang adalah dari segi Ekonomi, Usaha, Rumah Tangga, Keselamatan, Damai Sejahtera, Dan Nyawa.
          Tapi disini Tuhan masih mau memberi kesempatan bagi saudara dan saya yang belum bisa berbuah seperti pohon ara ini. (Lukas 13:8-9).  Dan mau diproses sama Tuhan (Lukas 13:8).




Anugrah Tuhan



            Anugrah Tuhan adalah suatu hal yang indah, yang diberikan oleh Tuhan kepada anak – anak – Nya. Sebagai contoh kecil saja, saudara dan saya bisa ada di tempat ini, berkumpul ‘tuk memuji dan membesarkan nama Tuhan, itu adalah berkat anugrah Tuhan.  Dan karena berkat anugrah Allah, setiap manusia yang percaya menerima beberapa berkat. Diantaranya  setiap manusia yang percaya diselamatkan, Diperkaya dalam segala hal, ada ketenangan, ada pertolongan dan dipelengkapi oleh Tuhan dan ada kedisiplinan (2 Timotius 2:3).

            Keselamatan adalah hal yang paling banyak dinginkan dan dicari oleh banyak orang. Maka tak heran jika banyak orang rela membayar berapapun demi sebuah keselamatan. Tetapi mereka lupa bahwa keselamatan dapat diperoleh hanya karena anugrah kasih karunia Allah sendiri. Dan bagi setiap orang yang percaya dan mengaku maka ia akan menerima keselamatan itu (Roma 10: 9 -10 & Kisah para Rasul 2:21). Dan keselamatan itu diberikan dengan cuma – Cuma (Efesus 2:8-9).
            Selain keselamatan, hal yang paling dicari oleh orang – orang adalah kekayaan dan ketenangan. Banyak orang juga yang dengan segala macam hal berusaha untuk mendapatkan kekayaan. Karena memang selain karena untuk memenuhi kebutuhan, kekayaan juga mejadi salah satu standar sosial kehidupan seseorang. Tapi perlu diketahui adalah oleh karna anugrah Allah saudara dan saya diperkaya dalam segala hal, menurut kekayaan dan kemuliaan – Nya (2 Korintus 8:9).  Ketenangan sejati hanya dapat diperoleh jika dekat dengan Tuhan (Mazmur 62:2). Seperti yang telah dicontohkan oleh Daniel (Daniel 2:48).
            Ada pula hal pertolongan dan diperlengkapi.
Tuhan memang tidak berjanji bahwa langit kan selalu biru atau berjalan dalam rancanganku, tidak ada akan kamu temui yang namanya masalah atau kesulitan, tetapi saudara dan saya tau bahwa Tuhan beserta dalam setiap perjalan hidup saudara dan saya bahkan ketika ada masalah atau kesulitan itupun Tuhan tetap beserta (Mazmur 37:17).
            Diperlengkapi dalam hal ini maksudnya adalah diperlengkapi dengan Iman yang kuat. Jadi berbicara tentang Iman, karena Iman adalah bukti, maka  dari itu janganlah bimbang  ketika meminta sesuatu kepada Tuhan, karena itu akan berakibat, tidak akan menerima apapun dari pada – Nya (Yakobus 1:6). Dan satu hal yang perlu diketahui bahwa jika aku lemah maka aku kuat sebab dalam kelemahankulah, kuasa – Mu menjadi sempurna (2 Korintus 12:9-10). 

Kamis, 16 Agustus 2012

Kekuatan Iman

Pembicara: Bpk. Jusuf


Roma 5:1-2
            1) Sebab itu, kita yang dibenarkan karena Iman, kita hidup damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2) Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh Iman kepada kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

            Jika diibaratkan sebuah bangunan yang teguh, maka didalam bangunan yang teguh tersebut pasti memiliki sebuah pondasi yang kokoh yang menjadi dasar bangunan tersebut. Demikian pula-lah Iman, Iman adalah pondasi bagi orang percaya didalam Tuhan. Dan dengan Iman dan kasih karunia Allah saudara dan saya juga beroleh keselamatan (Kisah para Rasul 4:12 & Efesus 2:8).
            Iman yang kuat dan teguh, tidak didapatkan melalui proses yang sesaat. Melainkan melalui dihasilkan melalui proses pelajaran hidup yang didasarkan pada firman Allah. Seperti ada tertulis di dalam Roma 10:17  yaitu bahwa Iman timbul dari pendengaran akan firman Allah, dan bukan dari nasihat – nasihat orang fasik (Mazmur 1:1-3).
            Iman yang benar – benar teguh, adalah Iman yang takkan mudah tergoyahkan oleh apapun. Dan cara untuk bisa memiliki Iman yang teguh itu mudah sebenarnya yaitu bergaul karib dengan Allah seperti halnya dengan Henokh (Kejadian 5:23 – 24). Dan cara untuk bergaul karib dengan Yesus sendiri tentu saja adalah rajin – rajin membaca firman Allah dan makin dekat dengan kristus.
            Iman yang teguh juga tentu saja adalah Iman yang sudah tahan uji. Nah sekarang apakah yang menjadi ujian bagi Iman itu?. Sebenarnya ada beberapa hal yang tidak disadari hal – hal itulah yang menjadi ujian bagi Iman. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah Penglihatan atas kenyataan yang memang hanya  sementara atau yang bukan sebenarnya terjadi (Yohanes 20:29). Ke dua adalah positif thinking yang berlebihan maksudnya adalah karena terlalu Percaya Diri jadi malah mengandalkan diri sendiri. Dan yang ke tiga adalah perasaan yang negatif yang timbul dari dalam hati dan bisa melemahkan Iman, terutama pada saat ada masalah/ujian. Dan jadikanlah Iman yang teguh itu sebagai pola pikir saudara, s’bab Iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat secara mata jasmani (Ibrani 11:1).
            

Babtisan Air


Pembicara: Bpk. Chandra


Kisah para Rasul  8: 13
          12) Tetapi sekarang mereka percaya kepada filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibabtis baik laki – laki maupun perempuan.

            Baptisan berasal dari kata baptiso yang berarti diselamkan kedalam air. Babtisan juga memiliki dasar, mengapa kegiatan tersebut harus dilakukan bagi orang yang sudah menerima dan percaya Yesus sebagai juruslamatnya secara pribadi. Selain karena baptisan itu sendiri adalah sebuah materai perjanjian atau bukti atau tanda, dasar – dasar lainnya adalah karena Yesus sendiri melakukanya (Matius 3: 13 – 15), karena itu adalah Perintah Tuhan (Matius 28:19 – 20 & Markus 16 15 -16), dan karena kegiatan ini pula telah dilakukan para rasul dari zaman dahulu (Kisah para Rasul 2:38).
           
            Baptisan air juga memiliki beberapa makna diantaranya adalah dibangkitkan dengan hidup baru atau yang lebih dikenal dengan lahir baru (Kolose 2:12), Pertobatan (Matius 3:6,16), Pengakuan Iman (Kisah para Rasul 8:36 – 38), diikatkan menjadi satu dalam persekutuan tubuh Kristus (Kisah para Rasul 2: 41- 42 & 1 Korintus 12:13), dan terakhir adalah karena babtisan adalah bagian dari rencana keselamatan Allah (Matius 3: 1-6 & Markus 1: 1-5).
           
            Karena babtisan sendiri adalah bagian dari rencana keselamatan yang disiapkan oleh Allah dan bagi yang percaya dan dibabtis maka akan diselamatkan. Maka dari itu bagi saudara yang memang sudah menerima dan percaya Yesus sebagai juruslamatnya secara pribadi segeralah dibabtis dan jangan ragu – ragi lagi. 

Sabtu, 04 Agustus 2012

Orang Datang kepada Tuhan Dan Diberkati Tuhan


Pembicara: Pdt. Keintjem


Matius 15: 32-39
32) ’’Hati – Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau meyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.”

            Setiap persoalan yang selama ini telah terjadi atau yang akan terjadi pasti akan terasa berat bila ditanggung sendiri. Maka dari itu saudara dan saya butuh seseorang/ pibadi untuk membantu meringankan masalah tersebut. Dan pribadi tersebut adalah Yesus. Karna Yesuslah sumber pengharapan itu dan supaya tanggungan persoalan masalah berubah menjadi sukacita.
            Sebenarnya dalam setiap saat dalam kehidupan manusia yang setia mengikut Tuhan, Yesus memperhatikan. Jadi ketika orang tersebut menghadapi suatu persoalan, Yesus tidak pernah meninggalkan tapi Ia memperhatikan dan hati – Nya tergerak oleh belas kasihan (Matius 15:32).
            Allah mau bagi setiap orang yang ingin diberkati ditolong oleh – Nya itu  datang kepada Tuhan dengan penuh kerendahan hati dan penyerahan diri dengan sungguh (Matius 15:35 & 1 Petrus 5:7). Karena ketika saudara datang kepada Tuhan dengan penuh kerendahan hati dan penyerahan diri tersebut, Tuhan sanggup robahkan segala kesulitan dan persolan yang dialami oleh saudara dan saya.
            Dan terakhir Tuhan juga mau, saudara saya bisa menjadi saluran berkat bagi yang lain pula (Matius 15:36).  Dan juga menjadi saksi – saksi – Nya. Tapi bila Injil yang diberitakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka, yang binasa (2 Korintus 4:3-5).