Kamis, 25 Oktober 2012

Berbau Harum Bagi Allah dan Semua Orang


Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

2 Korintus 2:14-15

            14) Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan – Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana – mana.  15) Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah – tengah mereka yang diselamatkan  dan di antara mereka yang binasa.

            Bau adalah sesuatu yang dapat dicium dengan indra penciuman. Berbau harum adalah bau yang wangi dan harum dan apa bila mencium bau tersebut maka akan terasa menyenangkan. Dan bau harum adalah bau yang dicari dan diinginkan oleh semua orang.

            Berbau harum di hadapan Allah atau bisa dikatakan berbau harum yang diinginkan oleh Allah dari umat – Nya adalah sebuah kesaksian tentang bagaimana pertolongan itu nyata bagi semua orang dan puji – pujian bagi Allah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Alah. Karena ketika kesaksian tersebut di ucapkan itu seperti sedang memancarkan keharuman Kristus. Maksudnya adalah ketika kesaksian itu terucap dari mulut seseorang maka itu akan menambah pengenalan tentang kasih Kristus kepada orang yang mendengarnya. Selain itu bagi yang mendengarnya akan menjadi suatu kabar yang menguatkan dan yang sedap untuk di dengar (2 Korintus 2:14-15).

            Sebenarnya selain dari kesaksian yang terucap, orang sekitar dapat  tahu tentang bagaimana Kasih Kristus itu melalui tingkah dan perilaku saudara dan saya. Hal ini di karenakan saudara dan saya adalah seperti sebuah surat yang terbuka yang dapat dibaca isinya oleh semua orang. Surat – surat ini bukan surat – surat biasa, melainkan surat – surat ini adalah sebuah surat yang ditulis dengan mengunakan Roh Allah pada setiap hati yang di kalungkan pada leher orang percaya (2 Korintus 3:2 – 3 & Amsal 3:3).

            Hal dilakukan supaya bagi semua orang yang belum mengenal Allah, juga dapat mengenal siapa itu Yesus dan seperti kasih – Nya itu. Kemudian setelah orang – orang tersebut mengenal siapa Yesus dan seperti apa kasih – Nya itu maka kembalilah ia sehingga ada pertobatan serta kemerdekaan dann kemuliaan (2 Korintus 3:14, 16-18).

            Jadi ketika orang lain melihat tingkah laku saudara dan saya yang bisa mencerminkan kasih Kristus dan bisa menceritakan kepada yang lain tentang bagaimana kasih Yesus yang membawa kepada kemenangan. Hal itulah yang dinamakan berbau harum bagi Allah dan sekitar. Karena sebenarnya saudara dan saya adalah seperti surat – surat tersebar dan dapat dibaca oleh semua orang. Yang bertuliskan tentang kasih Kristus dan ditulis dalam hati oleh Roh Kudus. Hal ini dilakukan agar saudara bisa menjadi berkat bagi orang lain dan menyenangkan hati Tuhan.  

Sikap dan Kebiasaan Diri


Pembicara: Bpk. Jusuf

Lukas 6:43 - 45

            43)  Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik. 44) Sebab setiap pohon di kenal pada buahnya. …45) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat.

            Setiap manusia mempunyai tingkah lakunya masing – masing. Dalam setiap tingkah laku yang mereka lakukan tentunya berasal dari hati setiap pribadi masing – masing. Sesungguhnya bila digolongkan tentang tingkah laku, hanya ada dua yaitu yang baik dan yang tidak baik.  Tingkah laku atau perbuatan itu semua berawal dari hati yang kemudian menjadi dikeluarkan menjadi tingkah laku dan lama kelamaan menjadi sikap kemudian jika dilakukan terus – menerus maka menjadi kebiasaan.

            Dahulu sikap dan kebiasaan manusia itu sangatlah tidak baik di mata Tuhan. Tetapi kini segala kebiasaan lama yang telah melekat pada setiap diri manusia yang diturunkan dari nenek moyang secara turun – menurun tersebut yang menghasilkan kematian telah di hapuskan oleh kematian Yesus di kayu salib sehingga yang percaya beroleh keselamatan oleh karna kasih karunia - Nya (Efesus 2:15).

            Diatas telah disinggung mengenai sikap dan kebiasaan bahwa ada dua, yang baik atau yang tidak baik. Bagi sikap dan kebiasaan yag tidak baik ini sesungguhnya tidak akan memperoleh apapun dari kehidupanya. Hal ini karena dirinya tidak pernah melakukan usaha apapun pada kehidupanya (Amsal 20:4). Setiap harinya hanya penuh dengan kemalasan, ia hanya pasrah terhadap keadaan dan tidak mau berbuat ataupun berusaha apapun juga. Sehingga jika ada musim panen, maka iapun tak akan menuai apapun juga…

            Jika tadi berbicara masalah yang tidak baik atau bisa dikatakan yang lamban karena malas, dan kini adalah orang bersikap baik seperti rajin misalnya. Sesungguhnya tangan rajin bisa menjadikan kaya (Amsal 10:4) dan rencananya bisa mendatangkan kelimpahan bagi dirinya (Amsal 21:5). Tetapi pelu diingat pula rajin ya boleh tapi janganlah terlalu tergesa – gesa atau terburu – buru, karena hal itu tidak baik dan bisa mendatangkan kesalahan dan kekurangan bagi manusia tersebut. hingga orang – orang yang mempunyai sikap baik akan menjadikan ia cakap dalam pekerjaanya dan ia akan berdiri dihadapan para pemimpin tetapi orang – orang yang malas tadi hanya bisa berdiri dihadapan orang – orang yang di tidak baik.. (Amsal 22:9).

            Jadi sikap baik akan mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang memilikinya meski keliatanya berat untuk melakukannya tetapi sesungguhnya sikap tersebut membawanya kedalam kelimpahan. Tetapi siapa yang memiliki sikap tidak baik hanya membawanya ke dalam kehancuran saja. Meski kelihatannya kini enak – enak saja.  

Muzizat bagi yang Percaya


Pembicara: Pdt. Devid

Markus 5:25 – 34

            28)  Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah – Nya, aku akan sembuh.” 29) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya…… 34) Maka kata – Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak – Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.”

            Setiap manusia pasti mempunyai masalah masing – masing. Terkadang masalah itu berat atau sulit untuk di selesaikan. Sehingga membuat keadaan menjadi tidak nyaman atau menderita serta seperti tidak ada harapan lagi.

                Sama halnya dengan yang dialami wanita yang menderita penyakit pendarahan selama 12 tahun dan tidak ada satupun tabib yang bisa menolongnya. Namun perempuan ini tahu dan mengerti serta percaya bahwa Tuhan masih sanggup menyembuhkan penyakitnya sehinggga iapun mendapatkan muzizat dan menjadi sembuh. Tentunya setiap manusia yang mempunyai masalah ini juga ingin mengalami seperti apa yang dialami perempuan ini. Maka dari itu ada 4 point penting yang perlu di pelajari seperti dengar firman, mendekat dengan Tuhan, tersungkur atau merendahkan diri, dan Iman.

                Dengar firman Tuhan, perempuan tersebut memiliki Iman yang kuat, dan Iman itu timbul dari pendengaran firman Tuhan. Di dalam firman ada janji – janji Tuhan yang membuat ada kekuatan, ada penghiburan, dan kembali ada harapan baru. Jika saudara dan saya membaca dan mendengarkan maka saudara dan saya akan mendapatkan kekuatan baru, karena firman adalah seperti mata air kehidupan yang terus memancar (Yohanes 4:14) dan firman Allah itu tetap untuk selama – lamanya (Yesaya 40:8)

                Mendekat dengan Tuhan, sebuah kalimat berbunyi menjauh binasa tetapi mendekat menjadi aman. Artinya adalah menjauh dari Tuhan maka akan binasa, terlebih jika ada masalah malah menjauh dari Tuhan. Hal demikian tidak dilakukan oleh perempuan tersebut melainkan perempuan tersebut tahu bahwa di dalam Tuhan ada kesembuhan yang ia butuhkan maka dari itu ia mendekati Yesus (Markus 5:27). Hal demikianlah yang bagus untuk di tiru, karena firman Tuhan berkata bahwa hanya dekat Allah saja ada ketenangan sebab didalam Dia ada keselamatan bagi saudara dan saya (Mazmur 62:2).

                Tersungkur atau merendahkan diri,  firman Tuhanberkata rendahkanlah dirimu di bawah tangan yang kuat supaya ditinggikannya pada waktunya (1 Petrus 5:6). Maksudnya adalah janganlah sekali – kali meninggikan diri sendiri, sbab Allah tidak suka dengan orang – orang yang dan suka memegahkan diri. Tetapi yang Allah suka adalah orang  - orang yang selalu merendahkan diri dihadapan – Nya. 

                Iman,  dengan iman yang dimiliki perempuan itu, perempuan itu dapat sembuh (Markus 5:34).  Terkadang setiap kali ada masalah atau ada sesesuatu yang di rindukan tapi tak kunjung diberikan oleh Tuhan, manusia ingin sebuah bukti. Tetapi tanpa disadari oleh manusia bahwa Iman itu adalah bukti. Yesus berfirman percayalah meski belum menerima atau percayalah meski belum melihat. Dan iman hanya timbul dari pendengaran akan firman Tuhan (Roma 10:17)

                Jadi disaat saudara mengalami suatu permasalahan yang berat yang tentunya tidak dapat diselesaikan sendiri datang dan mendekatlah kepada Tuhan. Sebab didalam Tuhan ada sukacita dan ketenangan. Kemudian dengarlah firman Tuhan, sbab firman Tuhan itu bisa memberikan solusi atau jawaban serta memberikan suatu motivasi semangat yang baru. Lalu rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan karena ketika saudara merendahkan diri, yang artinya menyerah kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengangkat saudara. Dan terakhir tetaplah berIman sampai pertolongan Tuhan menjadi nyata. Karena Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat.

Sebab Allah Menyukai Kasih Setia


Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Hosea 6:6
          6) Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah lebih dari pada korban – korban bakaran

            Sebab Aku menyukai kasih setia, demikian firman Tuhan. Tanpa kasih sia – sia dan hampa, tanpa kesetiaan hancurlah sebuah hubungan. Tuhan itu kasih dan Tuhan itu setia adanya. Dia selalu setia menyertai dalam seluruh kehidupan saudara dan saya, meskipun dalam keadaan tertentu membuat saudara dan saya menjadi kurang atau tidak setia lagi dengan Tuhan (2 Timotius 2:13). Serta janganlah sekalipun pernah menyangkal Tuhan, s’bab Ia-pun akan menyangkal kita juga tetapi yang setia akan ikut bersama dengan – Nya didalam surga (2 Timotius 2:12).

            Dalam segala hal manusia memang terbatas adanya, dan karena keterbatasannya menjadi tidak mengerti seperti apa maksud dan rencana Tuhan dalam kehidupan seseorang, sehingga menjadi tidak setia lagi. Tetapi Tuhan berfirman bahwa Ia akan memberikan pengertian tentang segala sesuatu dan memberitahukan rahasia kehendak – Nya (2 Timotius 2:7 & Efesus 1:9). Hal itu dilakukan Allah dengan tujuan bahwa saudara dan saya menjadi tetap kuat didalam Tuhan dan tetap setia serta tidak tertekan oleh keadaan situasi dan kondisi yang ada sekarang ini. 

            Salah satu dari rencana yang telah ditetapkan menurut kerelaan hati – Nya adalah rencana keselamatan dan dari semula telah menetapkan saudara dan saya menjadi Anak – anak – Nya yang terpanggil sesuai dengan rencana – Nya dan mengaruniakan segala berkat (Efesus 1:3-8 & Galatia 4:7). Serta telah dimateraikan – Nya dengan memberikan Roh Kudus didalam hati sebagai jaminan ( 2 Korintus 1:22).

Yesus kristus tetaplah sama dari dahulu hingga selamanya (Ibrani 13:8). dan Yesus adalah kasih serta setia juga dari semula menurut kerelaan hati – Nya, saudara dan saya ditetapkan – Nya ‘tuk menjadi anak – anak – Nya yang terpanggil sesuai dengan rencana – Nya.  Maka dari itu tetaplah setia dan jangan menjadi ragu, karena sebenarnya dalam segala sesuatu Allah telah memberikan pengertian melalui Roh Kudus yang ada didalam hati pribadi saudara dan saya masing – masing.

Jumat, 05 Oktober 2012

Khotbah Yesus di atas Bukit


Pembicara: Bpk. Chandra

Matius 5:1-12

          Ketika Yesus berkhotbah kepada orang banyak di atas suatu bukit, banyak hal yang Yesus ajarkan untuk berbahagia, diantaranya murah hati, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran dll.

            Pertama adalah berbahagialah orang yang miskin dan berdukacita (Matius 5:3-4). Yesus datang ke dunia ini adalah bukan untuk orang – orang yang merasa kaya atau tidak butuh pertolongan melainkan Yesus datang ke dunia bagi orang – orang yang miskin dan membutuhkan pertolongan (Lukas 6:18 & Yesaya 61:1). Miskin bukanlah berarti tidak punya harta melainkan miskin adalah orang – orang yang merasa bahwa dirinya berdosa supaya mereka dapat meraih keselamatan dan mereka akan merasa sukacita karena telah terbebas dari tawanan dosa atau kesengsaraan.

            Kedua adalah berbahagialah orang yang lemah lembut dan haus dan haus dan lapar akan kebenaran (Matius 5:5-6). Firman Tuhan berkata bahwa orang yang lemah lembut atau rendah hati akan mewarisi negri (Mazmur 37:11). Hal ini dikarenakan lemah lembut atau rendah hati sangan di sukai orang, jadi dengan adanya sifat kelemah lembutan dan rendah hati dalam diri seseorang, maka orang itu bisa memiliki banyak kawan. Kemudian di dalam kehidupan manusia sebenarnya ada dua kebutuhan dasar yang harus di penuhi secara seimbang. Dalam hal ini bukanlah berarti secara jasmani, tetapi secara rohani. Dimana bukan hanya sekadar makan dan minum biasa, tetapi membaca dan menikmati firman Tuhan, s’bab Yesuslah roti hidup itu (Yohanes 6:35).

            Ke tiga adalah berbahagilah orang yang murah hati dan suci hati serta membawa damai (Matius 5:7-9). Murah hati berarti adalah perduli atau penuh rasa belas kasihan. Dalam hal ini Yesus mengajarkan untuk bisa punya rasa belas kasih terhadap orang lain, seperti ketika orang Samaria yang monolong orang dari Yerusalem (Lukas 10:30 -37). Selain murah hati ada juga suci hati. S’bab Allah adalah kudus maka Allah juga mau orang – orang yang datang ke dalam tempat perhentian – Nya adalah orang – orang yang suci hatinya (Mazmur 24:3-4). Selain itu  juga harus membawa damai, jadi dimana ada anak Tuhan ada kedamaian bukan dimana ada anak Tuhan ada keributan.

            Ke empat adalah berbahagialah orang yang di jahatin oleh karena nama Yesus (Matius 5:10 – 12). Ikut Tuhan tidaklah selalu mulus. Tetapi jangalah kuatir, memang kemalangan orang benar itu banyak, tetapi Tuhan akan melapaskan semuanya itu (Mazmur 34:20 – 21). Asalkan kita tidak berjalan menurut jalannya orang fasik ( Mazmur 1:1-6).  

Sebab Allah Menyukai Kasih Setia


Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Hosea 6:6
          6) Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah lebih dari pada korban – korban bakaran

            Sebab Aku menyukai kasih setia, demikian firman Tuhan. Tanpa kasih sia – sia dan hampa, tanpa kesetiaan hancurlah sebuah hubungan. Tuhan itu kasih dan Tuhan itu setia adanya. Dia selalu setia menyertai dalam seluruh kehidupan saudara dan saya, meskipun dalam keadaan tertentu membuat saudara dan saya menjadi kurang atau tidak setia lagi dengan Tuhan (2 Timotius 2:13). Serta janganlah sekalipun pernah menyangkal Tuhan, s’bab Ia-pun akan menyangkal kita juga tetapi yang setia akan ikut bersama dengan – Nya didalam surga (2 Timotius 2:12).

            Dalam segala hal manusia memang terbatas adanya, dan karena keterbatasannya menjadi tidak mengerti seperti apa maksud dan rencana Tuhan dalam kehidupan seseorang, sehingga menjadi tidak setia lagi. Tetapi Tuhan berfirman bahwa Ia akan memberikan pengertian tentang segala sesuatu dan memberitahukan rahasia kehendak – Nya (2 Timotius 2:7 & Efesus 1:9). Hal itu dilakukan Allah dengan tujuan bahwa saudara dan saya menjadi tetap kuat didalam Tuhan dan tetap setia serta tidak tertekan oleh keadaan situasi dan kondisi yang ada sekarang ini. 

            Salah satu dari rencana yang telah ditetapkan menurut kerelaan hati – Nya adalah rencana keselamatan dan dari semula telah menetapkan saudara dan saya menjadi Anak – anak – Nya yang terpanggil sesuai dengan rencana – Nya dan mengaruniakan segala berkat (Efesus 1:3-8 & Galatia 4:7). Serta telah dimateraikan – Nya dengan memberikan Roh Kudus didalam hati sebagai jaminan ( 2 Korintus 1:22).

Yesus kristus tetaplah sama dari dahulu hingga selamanya (Ibrani 13:8). dan Yesus adalah kasih serta setia juga dari semula menurut kerelaan hati – Nya, saudara dan saya ditetapkan – Nya ‘tuk menjadi anak – anak – Nya yang terpanggil sesuai dengan rencana – Nya.  Maka dari itu tetaplah setia dan jangan menjadi ragu, karena sebenarnya dalam segala sesuatu Allah telah memberikan pengertian melalui Roh Kudus yang ada didalam hati pribadi saudara dan saya masing – masing.