Sabtu, 28 Desember 2013

Berbuah

Pembicara             : Ibu Pdt Keintjem
Khotbah                 : Minggu 22 Desember 2013

Matius 21:18-20

Dunia ini pada kondisi saat – saat ini sedang mengalami perkembangan. Yah perkembangan dan perkembangan terus diadakan, semua terlihat dengan membangun dan terus menbangun namun semua itu adalah pertanda akan dunia menuju kepada akhirnya.

Sedemikian rupanya dunia membangun, kitapun harus membangun roh kita dan berbuah yang baik bagi Tuhan. Namun jika kita tidak berbuah maka ha itu akan meyakiti hati Tuhan dan membuat Tuhan menjadi sedih. Karna yang Tuhan mau, kita itu bisa berbuah.

Sama seperti halnya yang digambarkan dalam Matius 2018-19, dimana Yesus yang menginginkan buah dari pohon ara itu namun pada saat itu tidak dijumpainya buah ara dari pohon itu, maka dikutuklah ia.

Hidup ini adalah anugrah dari Tuhan dan yang Tuhan mau itu kita bisa berbuah yang bagi Tuhan dimana ada jaminan pemeliharaan Tuhan bagi setiap orang (Mazmur 1:3) dan apabila Tuhan sudah mencabut semua hak-Nya yang ada pada kita maka kitapun tidak bisa apa-apa (ayub 34:14-15).


Rabu, 18 Desember 2013

Hadiah dalam Hadiah

Pembicara: Pdt David

1 Yohanes 5:1-5
4)sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Sebentar lagi kita akan merayakan natal, ya tepatnya tanggal 25 desember 2013, akan dirayakan natal. Natal identik dengan pemberian hadiah alias ada sesuatu yang diberikan dari seseorang kepada yang lain.
Hadiah dalam hadiah, ya ini adalah suatu kiasan dari makna ada hadiah dalam hadiah. Sebagaimana yang kita tahu bahwa setiap natal adalah merayakan kelahiran Yesus ke dunia. Lahirnya Yesus ke dalam dunia merupakan suatu hadiah bagi kita semua. Hanya karena kasih Allah kepada dunia ini, sehingga ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu, sebagai suatu pemberian bagi kita.
Dengan lahirnya Yesus ke dunia maka ada suatu karya terbesar yang Yesus kerjakan dan bagikan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya, yang mau melakukan apa yang Ia perintahkan dan bagi yang mengasihi-Nya.
Karya terbesar itu adalah pengorbanan-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa setiap manusia. Ya akibat dari pengorbanan Yesus diatas kayu salib tersebut maka ada pengampunan dosa (1 Petrus 1:18-19).
Berikutnya adalah pengajaran dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang diberikan oleh Yesus yang dib’rikan bagi kita yang mengingatkan dan memberi tau tentang apa yang telah Yesus ajarkan (Roma 8:14-17).

Dan terakhir adalah Hidup kekal dan janji Allah, ya sebagaimana yang kita tahu bahwa kita adalah bagian dari Israel secara rohani, hal ini karena kita adalah anak – anak Allah yang dimana kita berhak menerima janji – janji Allah yaitu janji hidup kekal dan hidup bersama – sama dengan Allah (Yohanes 14:1-3).

Kamis, 12 Desember 2013

Sabar

Pembicara: Bpk. Jusuf

Amsal 21:5
Rancangan orang rajin semata – mata mendatsngksn kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa – gesa akan mengalami kekurangan.

Saat ini semua dituntut harus serba instant, serba cepat, dengan demikian maka hal ini telah mengubah pola pikir manusia menjadi ingin serba instant dan sebra cepat. Serba instant dan serba cepat memang baik demi menghemat waktu, namun tidak semua yang instant dan cepat itu baik adanya. Adakalanya semua itu perlu proses dan perlu waktu.
Firman Tuhan berkata bahwa segala sesuatu ada waktunya, ada masanya. Hal itu berarti bahwa semuanya sudah Tuhan atur, dan jikalau sudah semua atur maka itu indah adanya. Namun terkadang yang terjadi adalah manusia dengan hikmatnya sendiri melangkah/melakukan hal – hal yang diluar dari rencana Tuhan, dan hasilnya adalah tidak baik. Beberapa contohnya adalah si anak bungsu (Lukas 15:11-16), Raja Saul (1 Sam 13:6-14), dan Abraham (Kej 15:1-6, 16:1-4, 21:1-7).
Kisah si anak sulung (Lukas 15:11-16),  kita tentu masih ingat kisah mengenai anak bungsu ini dimana ia meminta harta yang menjadi bagiannya. Namun pada kesempatan kali ini tidak akan membahas lebih lanjut, dimana disini yang dibahas adalah dimana si anak bungsu ini meminta haknya lebih dahulu sebelum saatnya, dimana biasanya harta dibagikan kepada ahli waris ketika seseorang telah tiada atau meninggal. Kemudian hasilnya adalah sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa membawa kepada kehancuran dimana si bungsu ini kelaparan dan hidup melarat.
Kisah Raja Saul (1 Sam 13:6-14), Raja Saul adalah raja pertama yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel. Dalam kisah ini Raja Saul melakukan kesalahan dimana ia mendahului ketetapan Tuhan, dimana pada saat itu yang seharusnya mempersembahkan korban persembahan adalah Samuel, namun ia melakukannya sendiri, hal itu diperbuat karena Raja Saul tidak sabar menunggu saatnya tiba, kemudian hasilnya adalah ia kehilangan gelar kerajaannya.
Kisah Abraham, Abraham yang dipanggil dari tanah kelahirannya, untuk menuju kepada tanah perjanjian. Kemudian setelah itu Abraham dijanjikan Tuhan akan menjadi Bapa segala bangsa. Tetapi hingga memasuki masa tuanya ia tidak memliki keturunan, sehingga sara mengambil budak perempuannya hagar untuk menjadi istrinya, akan tetapi rencana Tuhan lain dimana anak yang Tuhan janjikan bukannlah anak dari Hagar, melainkan yang berasal dari rahim sara istrinya yaitu Ishak. Akibat dari itu adalah seperti yang terjadi saat ini dimana adanya peperangan dari bangsa Israel dan Bangsa arab yaitu saudara sepupu.
Itulah beberapa kisah dari beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan tindakan diluar dari rencana Tuhan yaitu dimana akibatnya tidak ada yang berakhir dengan baik. Nah kemudian jika kita sabar dan menunggu waktunya pasti akan berujung dan berakhir dengan indah. Contohnya adalah kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11), orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9), dan juga Lazarus (Yoh11:6).
Kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Dimana seperti yang kita tahu bahwa dimana para pelayan pesta yang kebingungan karena kehabisan anggur, namun ketika ibu Yesus tau dan memberi tahu kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur, tetapi Yesus berkata, waktuku belum tiba. Setelah itu ibu Yesus tidak membantahnya dan memaksakanya, ia malah bilang kepada para pelayan bahwa apapun yang dikatakan Yesus perbuatlah itu.  Dan hasilnya adalah baik dimana sang pemimpin pesta berkata setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah itu barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.
Kisah orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9). Seorang yang sudah sakit kusta selama 38 tahun yang berupaya menggapai kolam Betesda. Dimana orang yang sakit ini tidak bisa menggapainya dan ketika Yesus datang, Yesus menyembuhkannya.
Kemudian terakhir adalah kisah Lazarus, dimana Yesus tidak datang pada saat ia sakit, namun ia datang saat Lazarus sudah sakit keras, hal ini dilakukan supaya menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

Jadi kesimpulannya tidak selamanya semua yang instant itu baik dan bagus adanya, adakalanya kita perlu proses dan perlu waktu, dalam hal ini perlu kesabaran dan kesabaran itu tidak mudah dimana kita harus bisa mengendalikan emosi meski keadaan tidak seperti apa yang kita mau. Contohnya masa yang perlu proses, seperti mencari pasangan hidup, menggapai kesuksesan dsb, seperti yang dirman Tuhan bilang dalam Amsal 13:11 dimana harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. 

Rabu, 04 Desember 2013

Bangkitlah Terangmu sudah Datang

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Yesaya 60:1
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.

Perhatikanlah kata – kata dirman Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 60:1 tadi yang dimana tertulis bahwa bangkitlah terangmu datang. Hal berarti ada suatu perintah untuk bengkit, untuk kembali bersemangat lagi dan bukan menjadi lesu.
Saat ini bumi telah dipenuhi oleh kegelapan, kegelapan dan kekekelaman telah menutupi bumi, dimana banyak orang dibumi menjadi suram dan loyo, menjadi tidak ada gairah dan semangat dalam hidup mereka. Pernyataan ini dibuktikan dari kejadian yang bisa kita lihat sehari – hari seperti banyak orang mengambil jalan pintas, seperti bunuh diri atau menyerah terhadap situasi, menyerah terhadap kondisi yang ada, yang pada akhirnya bukan menuju pada jalan keluar malah menuju kepada kehancuran yang makin dalam lagi.
Hidup yang berputusasa sedang dialami oleh setiap manusia dibawah kolong langit ini, fenomena – fenomena seperti kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak negara terjadi krisis, krisis – krisis yang sedang terjadi dieropa dan berdampak bagi Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sehingga mengakibatkan harga – harga kian melambung tinggi sehingga mengakibatkan dunia seolah  menjadi kelam dan gelap serta suram.
Tetapi anak – anak Tuhan jangan takut, boleh terpengaruh tetapi jangan terbawa arus, sebab saat ini terangmu datang (Yes 60:1) berarti bahwa ada suatu solusi, ada suatu cahaya yang terbit bagi kita, ada suatu semangat lagi untuk kita bangkit kembali dan berusaha lagi. Contohnya adalah Abraham.
Sebagaimana yang kita tau dalam kisah Abraham, dimana masa penantian yang begitu pajang untuk mendapatkan keturunan. Firman Tuhan berkata sekalipun usia Abraham menua dan rahim istrinya sudah tertutup, tetapi terhadap janji Allah ia tidak pernah ragu, yaitu hitunglah banyaknya pasir dipantai dan bintang dilangit, demikian banyaknya nanti keturunanmu. Sehingga Abraham mendapatkan seorang putra yang diberi nama Ishak.
Kemudian sebagaimana yang kita tahu bahwa ujian  belum berhenti sampai disitu dimana Abraham masih diuji dimana ketika itu anak semata wayangnya Tuhan minta untuk dikorbankan, dan Abraham tidak menolak, ia tetap melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan,
Sebagaimana yang sudah kita tahu bahwa saat ini kita adalah milik Kristus, maka dari itu kita juga berhak akan janji – janji Allah kepada Abraham (Gal 3:29). Dimana ada jaminan pemeliharaan dari Tuhan. Maka dari itu sudah saatnya kita bangkit kembali, semangat kembali dan tidak menjadi lesu dan loyo. Semakin giat lagi dalam Tuhan (Ibrni 10:25). Serta berdiri teguh dalam Tuhan (1Kor 16:13-14) , sebab janji Allah adalah janji yang murni bukan seperti janji manusia (Maz 12:7-9)

Jumat, 29 November 2013

Hidup Menurut yang Tuhan Mau

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Ulangan 8:1
”Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Hidup menurut kehendak Tuhan adalah hidup yang rendah hati, hidup yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam hidup ini. Yang Tuhan mau dalam kehidupan ini simpel, yaitu ikuti apa yang Tuhan perintahkan dan jauhkan apa yang Tuhan larangkan cuman terkadang yang terjadi tiap hari adalah melakukan kebalikkanya. Hidup ini bukan hanya mengurusi kedagingan saja atau yang kelihatan, tetapi ada satu hal juga yang harus dirawat yaitu rohani atau yang tidak kelihatan.
Terkadang orang lupa tentang sisi rohaninya karena terlalu sibuk dengan sisi jasmani. Namun sisi rohani jangan terus dibiarkan kosong. Sisi rohani adalah jiwa kita sendiri, jiwa ini jangan dibiarkan kosong supaya jangan salah arah.
Saudara juga tau bahwa secara teoritis bahwa jiwa ini harus diisi dengan firman Tuhan, sehingga dengan demikian kita mulai mengenal pribadi Allah dan kasih-Nya.
Seperti yang dijelaskan dalam matius 7:24-27, bahwa ada 2 macam dasar dimana, dia yang bijaksana mengantungkan kehidupannya hanya kepada dasar yang kokoh yaitu sang batukarang yang teguh yaitu Tuhan. Dan yang bodoh yang mengantungkan kehidupannya kepada hal yang tidak pasti.
Jadi dimulai dari seseorang mengisi hatinya dengan firman Tuhan supaya ada pengenalan akan firman Tuhan sehingga ia tau kepada siapa ia harus mengantungkan hidupnya, supaya ia menjadi bijaksana dalam mengahadapi maslaah dalam hidupnya, sebab didalam Tuhan selalu ada jaminan hidup dan pemeliharaan, seperti yang dialami bangsa Israel dalam perjalanannya menuju tanah perjanjian, mereka dipelihara oleh Tuhan (Ulangan 8:1-6).
Hingga akhinya perhatikan apa yan Tuhan perintahkan supaya sukacita itu menjadi penuh (Fil 4:4-9).

Jumat, 22 November 2013

Perintah Tuhan

Pembicara: Pdt. David

Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu

Coba perhatik isi dari matius 11:28, yang tertulis demikian Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu, apakah ini hanya sekadar ajakan biasa? Atau ada makna yang lain?.
Dalam firman diatas bukan hanya sekadar perintah atau ajakan biasa, karena dari setiap perintah atau ajakan atau undanga dari pada Tuhan mengandung berkat, damai, kelegaan, kecukupan, dan pemeliharaan.
Pertama adalah berkat, perhatikan kembali firman Tuhan berikut matius 11:28, yang tertulis demikian Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Dalam matius 11:28 jika diperhatikan ada berkat, yang Tuhan berkat dibalik dari ajakan atau perintah Tuhan, yaitu adanya kelegaan dan kelepasan serta sukacita baru dari ajakan diatas, bagi yang mengalami beban yang berat.
Kedua ada damai, perhatikan firman Tuhan berikut; Yohanes 14:27, Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai sejahtera-Ku Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Jangan gelisah dan gentar hatimu.  Selain dari pada ada berkat dalam perintah Tuhan berikutnya ada damai dari setiap perintah Tuhan, ya tentu saja secara tersirat maupun tersurat selalu membuat damai sejahtera dihati setiap orang.
Ketiga kelegaan, ya setelah ada berkat, damai sejahtera berikutnya ada kelegaan. Alasanya sederhana saja, coba saja disaat saudara sedang merasa terhimpit, terdesak, dan tidak mampu berbuat apapun, cobalah  untuk berdoa dan merenungkan firrman Tuhan, pasti ada kelegaan meski masalah itu belum selesai.
Keempat, kecukupan, ya kecukupan sudah pasti adanya sebab janji Tuhan bahwa anak Tuhan tidak akan meminta – minta roti, dan akan mempunyai hidup, hidup yang berkelimpahan  bukan berkekurangan. (Yoh 10:10).
Kelima pemeliharaan , ya tentu saja jaminan pemeliharaan. Masa Tuhan hanya menjamin kecukupan?. Tentu saja tidak. Selain jaminan hidup tanpa berkekurangan, tentu saja ada janji Tuhan untuk pemeliharaan. Firman Tuhan juga berkata, bahwa Tuhan mendandani rumput ditaman dengan begitu indahnya, yang pagi mekar lalu sore dibuang orang, dan lebih dari itulah anak Tuhan  dipelihara oleh Tuhan. Serta dalam Yoh 10:9, tertulis bahwa Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar menemukan padang rumput. \








































Jumat, 15 November 2013

Kasih Karunia

Pembicara: Bpk. Jusuf

Yosua 6:25
Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang beersama – sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu ditengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.


Masih ingatkah cerita tentang perempuan sundal yang diselamatkan, karena telah menyembunyikan orang suruhan Yosua? Atau yang biasa diingat dengan kisah jatuhnya tembok Yerikho?. Ya, tembok Yerikho adalah tembok yang kokoh yang sulit dihancurkan, kemduian  Yosua menyuruh para pengintai untuk mengintai kota Yerikho, dan kemudian para pengintai itu menginap dirumah Rahab sang perempuan sundal itu. Yang hingga akhirnya ketika tembok Yerikho itu runtuh maka semua yang ada disitu dimusnahkan kecuali barang – barang  yang dikuduskan, dan Rahab dan keluarganya serta orang – orang yang tinggal bersamanya.

Hal ini tentu mengingatkan kita akan suatu hal yaitu barangsiapa yang mengaku dosa maka Tuhan akan mengampuni dosa kita (1 Yoh 1:9). Hal ini berarti bahwa ketika kita mau mengaku dosa, maka Allah yang setia akan mengampuni setiap dosa dan pelanggaran  kita.  Namun bukan berarti dengan demikian, akan menjadi seenaknya dalam  berbuat dosa.

Dalam setiap sisi kehidupan ini, tentu melakukan banyak hal, hal – hal tersebut, terkadang sengaja maupun tidak sengaja, ada beberapa hal yang bisa mendukakan hati Tuhan yaitu perbuatan – perbuatan dosa.

Hampir sama dengan kisah Rahab, yang diselamatkan dan kemudian menjadi salah satu silsilah dari Kristus (Matius 1:5) adalah kisah dari Saulus, yang berubah nama menjadi Paulus. Dulunya saulus adalah orang yang mencari setiap orang kristen untuk dibunuh yang hingga suatu saat ia mengalami suatu kisah yang menjadikan perubahan dalam hidupnya, dimana dulunya dia adalah pembunuh murid Tuhan sekarang menjadi murid Tuhan yang setia hingga akhir.

Ke dua kisah diatas bahwa hanya dengan kasih karunia maka kita beroleh keselamatan, beroleh janji Tuhan, didamaikan oleh Allah, sebab firman Tuhan juga berkata bahwa kesalehan kita itu bagaikan air kotor (Yes 64:6).

Demikianlah kita tidak mempersoalkan kapan kita mau bertobat atau kapan kita mau  kembali kepada Tuhan namun yang kita persoalkan disini adalah selagi masih ada waktu marilah kita kembali kepada Tuhan dan jangan mendukakan Tuhan lagi sebab firman Tuhan berkata bahwa banyak akan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir (Mat20:16).




Jumat, 08 November 2013

Andakan Yesus


Andalkan Yesus dalam setiap langkah  kehidupan kita adalah hal yang lumrah dan sering didengar, namun maknanya sangat dalam. Bukan hanya sekadar mengandalkan, tetapi benar ” setia, dalam keadaan apapun, meski dalam kondisi terjepit sekalipun.
Orang mudah berkata aku mengandalkan Yesus, namun ketika ada masalah Yesus sedikit saja, Yesus ditinggalkan, doa tidak dijawab, Yesus ditinggalkan., pertanyaannya apakah yang demikian yang disebut orang” yang mengandalkan Tuhan?
Mengandalkan Tuhan adalah orang” yang tetap percaya pada apa yang telah dijanjikan Tuhan,melalui firman-Nya, meski pada saat ini kenyataanya masih berbeda, karena toch pada akhir nya adalah damai sejahtera, sebab demikianlah firman Tuhan (Pengkh 3:11)
Belajar pada dua kisah yang diceritakan pada waktu sekolah minggu dulu, adalah tentang perkawinan di Kana dan kegagalan murid” Yesus gagal menangkap ikan
Mereka menemui jalan buntu, dan Yesus menyuruh melakukan hal” yang diluar logika manusia seperti menangkap ikan disiang hari, namun karena mereka tau yang mengatakan atau sumbernya adalah Yesus maka mereka melakukanya juga,
Sbab seperti yang selalu firman Tuhan katakan bahwa Ia membuat segala sesuatu Indah pada waktunya, tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah dari awal hingga akhir (Pengkh 3:11).

Undang Yesus


Pembicara: Bpk. Jimmy

Yohanes 2:2
Yesus dan murid – murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu

Firman ini sudah sering sekali di b’ritakan dan sering didengar, kemudian juga telah banyak sekali pembahasan tentang firman ini, namun firman Tuhan  akan selalu menjadi baru setiap kali diberitakan .
Dalam setiap saat, setiap hari penting hendaknya untuk mengandalkan dan mengundang Yesus, karena kita tidak pernah  tau apa yang akan terjadi. Entah ada sukacita/dukacita/ masalah  yang akan menjumpai hidup kita esok kita tidak tau, jangankan esok, 1 menit kedepanpun kita tidak tau.
Tidak ada satupun orang didunia ini yang tidak pernah mengalami persoalan dan masalah, mustahil rasanya, jika hidup ini datar atau senang” terus. Pasti entah kecil,sedang maupun besar, setiap orang pernah mempunyai masalah, orang yang tidak mempunyai masalah didunia ini adalah orang yang sudah meninggal.
Didalam pesta perkawinan di Kana ini, mereka mengundang Yesus (Yoh 2:1-2), dan itulah satuhal yang perlu kita pelajari pertama bahwa seperti yang tertulis diatas bahwa undanglah Yesus dalam setiap langkah hidup kita. S’bab Yesus akan hadir pada setiap orang yang mau mengundang-Nya dan barangsiapa yang membuka hatinya maka Yesus akan  masuk  dan makan  bersama-sama dengan dia.
Kemudian seperti yang sudah pernah ditulis pada warta – warta jemaat sebelumnya adalah kerap kali Yesus tidak langsung menjawab doa kita. Memang adakalanya Yesus langsung menjawab, namun adakalanya juga pertolongan melalui sebuah proses yang memakan waktu tertentu. Hal ini juga dialami pada saat kejadian pesta perkawinan di Kana ini, mereka kehabisan Anggur (Yoh 2:3-8), Anggur disini melambangkan sukacita.
Dalam Yoh 2:3-8, disini bisa dilhat bahwa ada prosesnya sebelum Yesus memberikan muzizat-Nya. Dimana mereka mesti melakukan hal” yang diluar akal pikiran mereka. Namun karena mereka tau bahwa yang memerintahkan mereka adalah Yesus maka mereka melakukanya, samahalnya pada kisah para murid Yesus yang gagal menangkap ikan.
Dalam kehidupan juga demikian, maksudnya demikian adalah disaat” ada masalah namun kita sudah berdoa namun belum dijawab, janganlah buru” meninggalkan Yesus, melainkan tetap mengandalkan Yesus, dan berdoa lebih sungguh lagi dan lakukan apa yang Yesus katakan.
Hasilnya adalah sudah sama – sama kita ketahui bahwa disaat Yesus sudah campur tangan dalam masalah dan disetiap langkah kehidupan kita adalah  “SUKACITA”