Kamis, 28 Februari 2013

Jadikanlah Semua Hari, Hari yang Indah


Pembicara: Pdt. Hesky

Mazmur 118:24
Inilah hari yang di jadikan Tuhan, marilah kita bersorak – sorak dan bersukacita karenanya!

           Hari – hari yang baik adalah hari yang paling diimpikan oleh semua orang. Namun terkadang kenyataanya tidak sesuai dengan yang diimpikan tersebut. Banyak orang yang mengatakan ada hari – hari tertentu yang mereka anggap hari sial, padahal menurut firman Tuhan setiap hari adalah baik dan indah adanya.

          Jika saudara perhatikan dalam mazmur 118:24. Firman Tuhan tidak   menyebutkan hari – hari tertentu (Misal: minggu, senin atau sebagainya). Hal itu bearti bahwa menurut firman Tuhan setiap hari adalah baik sebab setiap hari adalah hari – hari yang telah Tuhan jadikan.

          Saudara pasti menginginkan setiap hari yang akan saudara lalui itu adalah hari – hari yang baik. Jika di perhatikan hari – hari yang baik itu akan terjadi apabila beberapa hal berikut terpenuhi.

          Pertama adalah Apabila Memulai hari bersama Tuhan. Saudara tidak akan pernah tau kejadian apa yang akan menimpa saudara. Maka dari itu sangatlah di perlukan kehadiran Tuhan untuk memberikan rasa aman dan tentram dalam menjalani hari – hari yang ada (Maz 4:9).

          Ke dua adalah Apabila menjaga hati dan pikiran. Menjaga hati sangatlah penting karena dari situlah terpancar kehidupan, demikianlah firman Tuhan. Selain hati jagalah pula pikiran. Maksudnya adalah jagalah agar jangan ada pikiran negatif yang masuk dalam pikiran kita. Maka dari itu pikirkanlah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang di sebut kebajikan dan patut di puji pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:19).  Dan berfikirlah seperti orang dewasa (1 Kor 14:20). Karena jika kita masih tertuju kepada duniawi maka kebinasaanlah yang ada (Filipi 43:19).

          Ke tiga hati yang mengucap syukur, mengucap syukur adalah hal yang penting. Firman Tuhan berkata, Mengucap syukurlah dalam segala hal. Karena sesungguhnya dengan mengucap syukur maka akan ada ketenangan dan kedamaian (Maz 119:92).

          Percayalah bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).

Rabu, 27 Februari 2013

Kemalasan


Pembicara: Bpk. Chandra

           
Kemalasan adalah salah satu sifat dalam diri seseorang. Memang kemalasan itu terlihat enak. Tetapi sesungguhnya kemalasan adalah salah satu sifat yang membahayakan bila di biarkan begitu saja.

Sifat ini membahayakan karena bisa mengakibatkan beberapa hal yang negatif, yaitu tidak di sukai orang (Amsal 10:26); berbagai kesulitan (Amsal 12:24); tidak akan pernah berhasil (Amsal 12:27); persiapan yang buruk (Amsal 15:19); menjadi teman si perusak (Amsal 18:9); serba berkekurangan (Amsal 19:15).

Maka dari itu sifat kemalasan perlu diatasi agar tidak berkepanjangan . Firman Tuhan mengajarkan dalam amsal 6:4-11. Kepada para pemalas belajarlah kepada semut. Kenapa demikian?, hal ini di karenakan semut mengajarkan beberapa hal. Jika di perhatikan para semut tidak pernah malas, menggunakan waktu mereka dengan baik dan meski tidak ada pemimpinnya mereka tetap tertib dan teratur serta rapih dalam barisan yang mereka buat.

Selanjutnya apakah saudara tergolong ke dalam golongan orang pemalas? Berikut adalah ciri dari orang pemalas; Suka banyak alasan (Amsal 22:13); Sukanya golak golek di kasur terus (Amsal 26:14); Sombong (Amsal 26:16); Malas bertobat (Yeremia 9:5); Suka ikut campur urusan orang (1 Timotius 5:13).

Jadi sifat kemalasan bukanlah sifat yang baik untuk setiap manusia, sifat kemalasan perlulah di ubah. Kemalasan tidaklah membawa hal yang positif, hanya membawa kepada bencana.



















           



Minggu, 10 Februari 2013

Berharap dan Percaya Kepada Tuhan


Pembicara: Pdt. Devid

Kehidupan ini wajar rasanya bila rasa takut dan kekuatiran menghinggapi. Sesungguhnya yang menjadi latar belakang dari timbulnya Rasa takut dan kuatir adalah karena tidak percaya dan berdosa.

Tidak percaya bukan berarti tidak percaya. saudara sudah mengerti tentang bagaimana Tuhan bekerja luar biasa dalam kehidupan setiap saudara, tetapi seringkali masalah yang ada, serasa lebih besar dari Tuhan serta serasa Tuhan itu kok jauh banget. Hal – hal seperti ini juga pernah di alami oleh para murid Tuhan dalam perjalanan mreka mengiring Tuhan. Seperti halnya ketika Petrus berjalan di atas air namun ketika ia merasa ada tiupan angin, Petrus menjadi bimbang dan mulai tenggelamlah si Petrus ini (Matius 14:30/ Yohanes 6:19). Dan juga pada saat para murid Yesus di dalam kapal hendak bertolak ke sebrang namun di tengah perjalanan badai menimpa perahu mereka, hingga sekonyong – konyong perahu mereka mulai tenggelam (Markus 4:37 / Lukas 8:23).

Sesungguhnya pada saat – saat seperti apapun atau pada masa tersulitpun Yesus ada. Memang seakan – akan Yesus jauh namun sesungguhnya Yesus ada di sisi saudara sedang menunggu untuk saudara berkata “Tuhan tolong saya”. Sebagai contoh, jika diperhatikan dari dua kejadian yang pernah di alami oleh para murid Tuhan dalam perjalanan mereka mengiring dari pada Tuhan.  Dimana sesungguhnya Yesus dekat dengan mereka seperti kejadian Simon tenggelam, itu Yesus ada, dan segera setelah Simon berkata “Tuhan tolong saya”. Yesus segera menolongnya (Matius 14:31). Lalu pada saat perahu murid Tuhan yang terombang – ambing oleh gelombang, Yesus tidak jauh, tapi Yesus sedang tidur di buritan kapal dan segera setelah Yesus dibangunkan maka Yesus segera menghardik angin dan berkata kepada danau itu ”Diam  Tenanglah” (Markus 4:38 - 39).

Dosa, semua manusia di dunia ini berdosa, tetapi karena pengorbanan Tuhan di kayu salib, maka barang siapa yang percaya beroleh pengampunan dan keselamatan. Sesungguhnya saudara dan saya adalah manusia baru hasil dari pembenaran firman Tuhan. Maka dari itu janganlah berbuat sama seperti perbuatan – perbuatan orang yang tidak mengenal Allah. Karena janji Tuhan adalah kehidupan saudara dan saya menjadi cemerlang sebab ada pengharapan baru (Ayub 11:15 – 18).


Janji Tuhan bagi setiap orang yang takut dan berharap akan Tuhan adalah tidak berkurangan (Maz 34:10), permulaan pengetahuan (Amsal 1:7) dan yang pasti adalah di sayang sama Tuhan (Amsal 103:13).
 

Senin, 04 Februari 2013

Kesuksesan dalam Berbisnis


Pembicara: Bpk. Chandra


        Kesuksesan adalah hal yang sangat diinginkan seseorang dalam apapun yang dilakukan oleh kesuksesan. Kesuksesan juga adalah janji Tuhan bagi setiap orang yang percaya (Yesaya 29:11). Dalam menggapai kesusksesan tersebut cukup dengan melakukan tiga fase. Tiga fase tersebut adalah Memulai, Membangun, dan Menjaga.

       Segala sesuatu yang saudara lakukan pasti di awali dengan kata Memulai. Memulai berarti ada suatu hal yang di persiapkan sebelum melakukan sesuatu. Hal yang perlu di persiapkan tersebut adalah Visi (2 Kor 9:6). Selain itu ada juga Proses (Maz 127:1-2). Banyak orang yang ingin cepat sukses melakukan segala hal dan tidak mau melalui proses yang ada. Tetapi sesungguhnya hal tersebut amalah akan membawa ke dalam berbagai pencobaan yang ada akibat perbuatanya sendiri (1 Tim 6:9).  

Setelah fase memulai, fase berikutnya adalah Membangun. Fase ini juga bisa di bilang masa atau fase proses menuju pada kesuksesan. Di dalam fase ini setidaknya ada ena hal yang harus ada dalam diri seseorang. Dalam fase membangun ini, hendaklah di landaskan pada firman Tuhan (Yosua 1:3); Melangkah dengan berani, s’bab roh yang di berikan oleh Tuhan dan ada dalam diri saudara adalah roh yang membangkitkan dan menghidupkan (2 Kor 3:16); Berjalanlah sejauh dua mil, mil pertama untuk Tuhan dan mil ke dua adalah untuk pembeli kerja(Mat 5:41); setia terhadapa perkara kecil (Lukas 16:10 – 12); cerdik dan tulus, dalam hal ini cerdik berbeda dengan licik. Meskipun hanya beda tipis. Kalau cerdik adalah pandai melihat peluang yang ada sedangkan licik adalah menghalalkan segala cara unuk mencapai kesuksesan (Matius10:16).

Fase terakhir adalah Menjaga. Banyak orang kelihangan apa yang sudah ia dapatkan karena tidak bisa melakukan fase ini. Fase ini meski kelihatanya ringan sehingga banyak orang menganggap remeh, tapi begitu kehilangan, maka fatal akibatnya, yaitu ia harus mulai dari awal lagi. Cara untuk menjaganya adalah Mempunyai Integritas (Amsl 11:13); keluarlah dari zona nyaman yang ada, maksudnya adalah cobalah hal – hal yang baru; dan terakhir adalah Kreatif.

Jadi kesuksesan seseorang itu sangatlah di tentukan dari bagaimana ia memulai (Fase membuat Pondasi); Membangun (Fase Proses); Fase Mempertahankan (Fase Kontinuitas).