Selasa, 27 Agustus 2013

“Hidup Merdeka”



Kehidupan merdeka adalah keinginan semua orang setiap orang didunia ini akan mengusahakan supaya bisa hidup merdeka. Contohnya saja Bangsa Indonesia yang ingin merdeka dan tidak mau dijajah oleh bangsa asing. Hal ini karena hidup dalam penjajahan itu tidak menyenangkan, karena ada suatu pengekang yang membatasi pergerakkan hidup kita.

Kemerdekaan itu sendiri mengandung arti bebas, bebas dari segala sesuatu yang mengekang. Dengan kemerdekaan berarti hidup orang itu tidak ada lagi yang membatasi.

Saat ini kita sudah bebas dari segala kutuk dosa yang mengekang kehidupan kita hanya oleh karena darah Yesus. Kemudian kehidupan merdeka yang Tuhan berikan ini janganlah dijadikan dasar untuk kita semakin dapat berbuat dosa melainkan untuk menjadi saksi – saksi Tuhan.
               
                1 Petrus 2:16
                                Hiduplah sebagai orang merdeka dan buka seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan – kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.  

“Kemerdekaan”


Pembicara: Bpk. Chandra


Kemerdekaan negara Republik Indonesia yang beberapa hari lalu telah dirayakan atau yang setiap kali tanggal 17 agustus dirayakan mengandung arti kebebasan. Bebas dari segala belenggu yang mengekang kehidupan bangsa Indonesia ini dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat yang bebas menentukan arah dan tujuannya sendiri tanpa ada paksaan dari bangsa manapun.

Saat ini setiap manusia telah merdeka, merdeka bukan sekedar merdeka dari segala bentuk penjajahan. Namun bebas dari segala kutuk dosa. Kebebasan itu sudah dideklarasikan sejak kematian Yesus di atas kayu salib ribuan tahun yang lalu, supaya siapapun yang percaya tidak binasa tetapi beroleh keselamatan.



Hanya karena dosa adam dan hawa maka seluruh umat manusia menjadi berdosa dan hanya karena pengorbanan Yesus di kayu salib maka dosa itu bisa di hapuskan.

Saat ini saudara dan saya adalah umat yang sudah dibebaskan dari dosa oleh karena kematian Yesus di kayu salib. Maka dari itu marilah kemerdekaan yang sudah diterima kita isi dengan hal yang menyenangkan hati Tuhan. Beberapa hal itu diantaranya adalah jangan menyalahgunakan kemedekaan itu, jangan mau jatuh lagi, dan berusaha menjadi serupa dengan Allah.

Jangan mau jatuh lagi, hal ini berarti dalam kemerdekaan yang sudah merdeka ini, janganlah mau jatuh lagi dalam jurang dosa, dengan cara menahan setiap godaan yang diberikan oleh dunia, (Gal 5:1).

Kemudian hal yang tidak berbeda jauh dari hal yang diatas adalah janganlah menyalahgunakan kemedekaan itu. Maksudnya janganlah dalam kehidupan yang sudah merdeka ini menjadi dasar atau alasan untuk kita tambah hari tambah berbuat dosa (Gal 5: 13).

Karena ke dua hal diatas adalah dasar untuk kita semakin hari semakin menjadi serupa dengan Allah (Kej 1:26) yaitu Kasih, Adil, Kudus dan sifat – sifat Allah yang lain.


Rabu, 21 Agustus 2013

Pribadi Allah


Pembicara: Pdt. David

1 Petrus 1:17-25

Selama ini kita mengenal pribadi Allah adalah sebagai Bapa, selain sebagai Bapa, Allah juga sebagai Penebus dan Hakim, sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu dari murid Tuhan yaitu Petrus.

Allah sebagai Bapa, mengapa demikian?, jawabanya sederhana, yaitu sebagaimana hubungan saudara dengan bapa, demikianlah hubungan saudara dengan Allah sebagai seorang Bapa, dimana seorang Bapa wajib Mencukupi dan Mengampuni, dan dimana hubungan itu takkan akan pernah terputus.

Seorang bapa, sebagaimana layaknya seorang bapa adalah wajib memenuhi apa yang menjadi kewajiban bagi anggota keluarganya, kalau bapa didunia adalah seperti itu, bahkan lebih lagi Bapa yang di Sorga yang berjanji akan selalu mencukupkan segala kebutuhan kita (Matius 6:25-34). Kemudian sebagaimana juga seorang bapa yang mengampuni setiap kesalahan anaknya, demikian pulalah Bapa di Sorga yang mengampuni setiap dosa kita, jika kita mau mengaku dosa kepada Allah Bapa (1Yoh 1:9).

Allah sebagai Penebus, ya tentu sebagai wujud dari bentuk cinta kasih-Nya kepada umat manusia maka Allah memberikan anak-Nya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Saat ini saudara dan saya sudah ditebus dari cara hidup yang sia – sia dengan darah yang mahal yaitu darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat cela (1 pet 1:18-19)

Terakhir adalah Allah sebagai Hakim, ya jika tiba saatnya nanti Allah akan menjadi hakim yang menghakimi setiap orang menurut apa yang telah diperbuatnya (1 Pet 1:17).

Kamis, 15 Agustus 2013

Yesus Memberi Kesegaran Jiwa


Pembicara: Bpk. Jusuf

Mazmur 23:1-3
        1)Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 2)Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;  3)Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karna nama-Nya.




Saudara tentu pernah mendengar bahwa Yesus adalah air kehidupan, barangsiapa meminumnya ia tidak akan merasa haus lagi (Yoh 14:4). Itu benar saudara, Yesus adalah air kehidupan yang menyegarkan jiwa kita, sebagaimana air yang kita minum sehari – hari, disaat kita merasa lelah dan merasa haus, kemudian ketika kita mengambil segelas air putih dan meminumnya maka saudara akan merasa segar kembali, demikianlah Tuhan sebagai sumber mata air kehidupan yang dapat memberikan kesegaran.

Dalam kehidupan ini sering saudara merasakan lelahnya menjalani yang namanya proses kehidupan, ibarat kata lelahnya itu seperti habis kerja berat atau lari sepuluh meter lebih. Namun ketika rasa lelah itu datang akankah saudara menjauh dari sumber air yang dapat membawa kesegaran?? Tentu tidak,, pasti justru akan mendekati sumber air itu dan meminum air dari sumber air tersebut bukan?, Tentu ya, karena firman Tuhan berkata jikalau kita meninggalkan Tuhan sebagai sumber air yang hidup itu, maka diibaratkan seperti menggali kolam, tetapi kolam yang bocor ( Yer 2:13) artinya saudara – saudara bahwa hal itu adalah sia – sia...

Awal mula dari proses  penyegaran itu, adalah kita mendekati sumber air tersebut, nah awal mula dari proses penyegaran jiwa, adalah dimulainya adanya keterbukaan kepada Tuhan dengan merendahkan diri dan merendahkan hati dihadapan Tuhan.

Yang kemudian dari dimulai adanya keterbukaan maka Tuhan akan memberikan kesegaran, kesegeran ini adalah melalui firman-Nya sendiri, dimana firman-Nya yang menjadi kekuatan baru, sehingga kita dapat melaluinya (Fil 4:13).

Sebab sesungguhnya saudaraku, kita dapat merasa lelah dalam menjalani proses kehidupan ini, setiap pribadi memiliki proses kehidupan masing – masing, namun disaat – saat kelelahan itu jangalah menjauh dari Tuhan, hal itu karena Tuhan adalah Sumber Mata Air Kehidupan itu... Sumber Mata Air yang dapat Memberikan kita Kekuatan dan Kemampuan yang Baru yang Berasal dari Allah supaya kita dapat menyelesaikan apa yang menjadi proses kehidupan ini.

Sebab sesungguhnya tetaplah berharap (Maz 42:6) dan hanya karena pertolongan Tuhan kita mampu (Amsl 10:22) serta karena kita adalah anak – anak Tuhan, bukan anak – anak gampangan (Ibr 1:5-8)

Kamis, 08 Agustus 2013

Hikmat dari Tuhan


Pembicara: Pdt. Keintjem

1 Korintus 2:30-31
        Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia menguduskan dan menebus kita.

            Kerap kali saudara dan saya mendapatkan atau memperoleh hikmat dari seseorang, lalu bagaimanakah dengan hikmat yang berasal daripada Tuhan? Apakah berbeda dengan yang didapatkan dari seseorang?. Jawabanya tentulah berbeda.

            Hikmat yang berasal dari Tuhan adalah hikmat yang sesungguhnya, hikmat yang dapat menguatkan dan menghiburkan. Cotohnya adalah disaat – saat saudara sedang dalam pencobaan yang dapat melemahkan, yang mungkin diri sendiri atau orang lain berkata sudah tidak ada jalan, ada jalan namun tidak mungkin tetapi Tuhan berkata disaat kamu sedang dicobai, Allah  sedia dan Tuhan sudah menyiapkan jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13).  Lebih dari itu Tuhan juga berfirman bahwa kemalangan orang benar itu banyak tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu (Mazmur 34:20).
Seperti yang tertulis diatas bahwa Hikmat yang sesungguhnya adalah hikmat yang berasal dari Tuhan Bahkan ayub berkata sesungguhnya takut akan Tuhan ialah hikmat ( Ayub 28:29). Hikmat yang berasal dari Tuhan ini, Dia sampaikan melalui Roh Kudus, Roh Kudus yang diberikan kepada kita dan yang diam di dalam diri kita (1 Kor 6:19-20), Roh yang menguatkan, menghiburkan, dan mengingatkan kita kepada janji – janji Tuhan (1 Kor 2:9-10).
Kemudian berikutnya  hikmat yang berasal dari Allah, menuntun kita kepada kebenaran, damai sejahtera, dan sukaca, dan itulah hal – hal tentang kerajaan Allah (Roma 14:17-18). Dan dicurahkan oleh Allah Bapa kepada orang – orang pilihan Tuhan.(1 Petrus 1:2), yaitu orang – orang yang mengasihinya dan bukan yang mengasihi dunia (1 Yoh 2:15-17).
Dan barangsiapa yang bermegah hendaknya ia bermegah dalam Tuhan (1 Kor 2:31).

           


Yesus Memanggil dan Memilih




Pembicara: Pdt. David

Matius 22:14
        Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

            Allah yang penuh kasih mau menyelamatkan semua umat manusia oleh karena setiap manusia adalah kepunyaan Allah dan karena saudara dan saya berharga dimata-nya        ( Yes 43:1,4) dan Allah telah menyediakan jalan supaya manusia dapat diselamatkan oleh-Nya. Jalan itu adalah melalui pengorbanan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus di kayu salib. Maka dari itu Allah memanggil setiap manusia, lalu bagaimanakah respon setiap orang yang mendengar panggilan Allah ini?? Allah sudah memanggil dari sejak lama, bagaimanakah kita meresponnya?, acuh atau justru meresponnya dengan baik dan menerima-Nya.

            Setiap manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan  untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Setiap pilihan tentu punya ganjaranya masing – masing. Pilihanya ada dua yaitu ikut jalan yang sudah disiapkan Tuhan atau justru malah memilih jalan sendiri?. Jawabannya hanya ada di pribadi masing – masing setiap manusia.

            Berbicara mengenai pilihan kita tentu masih ingat tentang kisah adam dan hawa yang jatuh kedalam dosa. Kejatuhan manusia pertama kali adalah karna keputusan yang diambilnya sendiri mengenai pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu (Kej 3:1-24).

            Pilihan yang terbaik terhadap panggilan dari Allah ini ada saudara dan saya meresponya dengan baik dan menerima-Nya serta percaya. Sebab ganjaran yang akan diterima adalah keselematan dan jaminan kehidupan dari pada Allah sendri (Yoh 15:8).

            Setelah dipanggil, maka Allah memilih, memilih untuk dijadikan orang – orang pilihan Allah sendiri. Proses pemilihan disini seperti proses penampian pada saat petani menampi hasil panennya guna memisahkan gabah dari beras murni, atau bagaikan proses pemurnian emas, supaya emas itu benar – benar menjadi emas murni yang berharga.

            Saat ini panggilan itu masih berlaku bagi semua orang yang berada dimuka bumi ini, lalu bagaimanakah orang itu meresponnya? Meresponnya dengan baik atau mengacuhkanya? Itu adalah sebuah pilihan dan Allah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk memilih jalan yang mau diambilnya. Tentu jalan yang paling baik adalah ikut jalan yang sudah disiapkan oleh Tuhan (Yos 24:15). Karena ganjaran yang akan diterima adalah keselamatan dan jaminan kehidupan dari Allah sendiri (Yes 43:1-3). 


            Hingga akhirnya setiap orang yang sudah terpanggil tetaplah bertahan dan berpegang teguh pada apa yang sudah Tuhan ajarkan dalam Kitab Suci, guna tetap bertahan dalam proses penampian hingga berakhir dengan suatu kemenangan yang dijanjikan oleh Tuhan Allah pada saatnya tiba nanti. 

Allah Mengingat Engkau


Pembicara: Pdt. Keintjem

Kisah para  Rasul 10:1-4
        4)Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: ”Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: ”Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau

            Mungkin seringkali dalam kehidupan ini, kita berkata, mungkin Tuhan lupa akan kita, atau mungkin Tuhan tidak mengenal siapa kita. Namun sesungguhnya Tuhan mengenal dan selalu mengingat pribadi lepas pribadi setiap orang yang selalu berseru, senantiasa berdoa dan melakukan perintah-Nnya.

Pernyataan diatas sudah dibuktikan atau dirasakan oleh seorang perwira yang bernama Kornelius. Kornelius adalah seorang perwira yang saleh, senantiasa berdoa dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Yang dimana dalam penglihatanya Tuhan berkata Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau (Kis 10:4).

            Selain Allah selalu mengenal dan mengingat setiap pribadi lepas pribadi setiap orang yang selalu berseru, senantiasa berdoa dan melakukan perintah-Nya, Allah juga tidak membeda – bedakan apa yang menjadi latar belakang setiap manusia, karena dimata Tuhan semua itu sama. Seperti apa yang telah tertulis secara tersirat dalam kis 10:10-17 dalam penglihatan Petrus.

            Karena Allah mengenal dan mengingat setiap orang yang senantiasa berdoa dan melakukan perintah-nya maka Tuhan mengenal apa yang menjadi masalah yang dihadapinya. Seperti halnya ketika bangsa Israel yang dalam perjalanannya tidak mendapati air hingga berada didaerah mara, namun tidak bisa meminum karena airnya pahit, namun karena Musa berseru kepada Tuhan dan Tuhan memerintahkan musa untuk melemparkan tongkatnya, hingga air itupun menjadi manis (Kel 15:22-25).

            Jadi saudara-saudara, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Namun Tuhan mengingat dan mengenal siapa kita, dan karena Tuhan mengenal siapa kita, Tuhanpun mengenal apapun yang menjadi masalah kita. Masalah memang pahit rasanya, namun Tuhan masih sanggup untuk merubahnya menjadi manis tepat pada waktunya. 

Serahkan kepada Tuhan


Pembicara: Ibu Lusye

1 Petrus 5:7
        Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

            Segala beban penderitaan pasti ada ketika kita masih hidup didalam dunia ini, tidak ada satupun manusia sepanjang masa hidupnya tidak pernah mengalami suatu masalah. Masalah ada bukan untuk dijauhi, melainkan masalah ada untuk dhadapi. Memang perlu kita akui, bahwa diri kita adalah manusia yang terbatas, tetapi sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Allah yang kita sembah tidak terbatas oleh apapun.

            Allah yang kita sembah tidak pernah dan tidak akan dibatasi oleh apapun, Ia sanggup melakukan segala perkara yang ada dan Ia bekerja dengan kuasa Firman. Maka dari itu marilah serahkan segala sesuatunya kepada tangan Kuasa Tuhan.

            Saudara – saudara sekalian, Tuhan memang tidak berjanji dan menjamin hidup tanpa masalah, namun Tuhan berjanji bahwa Ia akan setia terhadap saudara dan saya untuk menemani setiap langkah kehidupan dan setiap perkara yang terjadi.

            Maka dari itu saudara – saudara marilah saat – saat ini ketika beban berat terasa menghimpit kehidupan saudara sehingga tidak ada kebebasan, mari rendahkan diri dihadapan Allah dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Bapa, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:6-7) dan segala perkara dapat ku tanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan padaku ( Fil 4:13).




Janji Tuhan dalam Kehidupan Kita


Pembicara: Pdt. Keintjem

Mazmur 27:1-2
        1)Tuhan adalah terangku dan keselamatanku kepada siapakah aku harus takut? 2) Tuhan adalah benteng hidupku kepada siapakah aku harus gemetar?

            Pertolongan Tuhan dalam kehidupan setiap manusia yang percaya akan sangat terasa sekali, hanya karena pertolongan campur tangan Allah saja, segala sesuatu yang diperbuat dapat berhasil dan berbuah untuk kemuliaan naman Allah.

            Pertolongan yang telah saudara dan saya hingga sampai detik ini adalah murni campur tangan dari pada Tuhan, sbab seperti yang firman Tuhan katakan dalam Mazm 121:1-3 yaitu pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Ia yang selalu setia menyertai setiap orang yang percaya kepada-Nya.

            Tuhan Allah menjamin melalui firman-Nya bahwa setiap orang yang percaya hidupnya tidak akan kekurangan, seperti halnya waktu Allah mendandani rumput yang ada sebentar, lalu dibuang, lebih dari itulah Allah memperlengkapi kehidupan setiap orang yang percaya (Matius 6:30-32).

            Semua itu alasanya sederhana, janji Allah berlaku bagi semua orang yang mau hidup didalamnya, caranya mudah, firman Tuhan bilang, Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku maka ia akan menemukan padang rumpur yang hijau dan juga berkata Akulah terang, barangsiapa hidup didalam Aku, ia hidup dalam terang dan kegelapan tidak bisa menguasainya lagi (Yoh 10:9-10 & Yoh 9:10).

            Maka dari saudara benar apa yang firman Tuhan katakan dan patut kita amini yaitu hanya dekat Allah saja aku tenang (Maz 2-3). Maka dari itu marilah saudara jika memang tidak ada yang kita tidak sanggup hadapi atau apa yang menjadi kepikiran kita, kekuatiran kita, serahkan kepada Allah, apapun yang menjadi kekuatiran dan kepikiran kita (1 Pet 5:7) supaya sukacita kita tetap menjadi penuh. Selain itu kita juga berusaha sebagaimana layaknya seorang manusia yang terbatas berusaha.

Keyakian Yang Kokoh dalam Injil (Iman)


Pembicara: Pdt. David

Roma 1:16
        Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama-tama orang Yahudi tetapi juga orang Yunani.

            Perhatikanlah kata – kata dalam Roma 1:16, yang berbunyi sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah. Keyakinan yang kokoh dalam Injil, hal ini berbicara mengenai Iman yang kokoh, yang seharusnya tak akan goyah meski dalam situasi atau kondisi apapun, meski sedang dalam pencobaan maupun ujiaan seberat apapun, Iman itu tidak goyah.


            Iman yang sebenarnya atau bisa dikatakan Iman yang sejati adalah Iman yang tidak akan goyah ataupun rapuh meski dalam kondisi yang sedang mengalami ujian atau cobaan seberat apapun.

            Banyak orang mungkin bisa berkata aku mempunyai Iman atau berIman, namun ketika orang itu sedang dalam masa ujian atau cobaan yang berat, ia tidak bisa bertahan namun mulai meninggalkan Tuhan. Apakah itu yang namanya Iman? Atau seperti itukah Iman yang sesungguhnya?. Sesungguhnya jawabanya adalah tidak. Contohnya sudah banyak sekali yang kita bisa lihat disekitar kita maupun publik figur atau artis – artis yang bisa kita lihat di TV ataupun surat kabar yang ada.

            Sebagaimana yang kita tau bahwa dalam Ibrani 11:1 berbunyi bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang kita tidak lihat. Iman yang kokoh itu berkuasa. Berkuasa dalam mendatangkan muzizat, membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin dan menyelamatkan.

            Firman Tuhan berkata dalam markus 11:22-24, barangsiapa berkata kepada gunung ini: beranjaklah dan tercampaklah ke laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakan akan terjadi maka hal itu akan terjadi. Artinya saudara – saudara dengan Iman kita bisa mengubah segala sesuatu yang memang mustahil bagi kita namun jika kita percaya kepada Allah maka hal yang tidak mungkin itu bisa menjadi nyata dalam kehidupan kita.

            Dengan iman selain bisa membuat segala suatu menjadi bisa terjadi, bisa juga mendatangkan keberhasilan. Salah satunya adalah dalam kisah di Markus 9:24-29. Yang dimana diajarkan saat kita percaya berhasil maka akan berhasil.

            Dan yang terpenting adalah Iman atau beriman atau percaya kepada hanya kepada Tuhan Yesus, sebab diluar Aku kamu tidak bisa berbuat apa – apa (Yoh 15:5).

            Jadi saudara – saudaraku yang kekasih di dalam Tuhan, jikalau memang saat – saat ini atau suatu saat saudara sedang dalam masa – masa pencobaan yang berat, mungkin yang satu belum selesai lalu masalah yang lain sudah muncul lagi, atau masalah demi masalah muncul dan semakin pelik saja sehingga seakan tidak ada lagi harapan maupun jalan keluar. Janganlah mundur dari Tuhan saudaraku, namun tetap percaya dan berdoa, firman Tuhan berkata, jangalah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi hendaklah nyatakan segala permohonanmu dalam doa sambil mengucap syukur kepada Allah (Filipi 4:6 & 1 Tes 5:18). Sebab sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37)