Jumat, 29 November 2013

Hidup Menurut yang Tuhan Mau

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Ulangan 8:1
”Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Hidup menurut kehendak Tuhan adalah hidup yang rendah hati, hidup yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam hidup ini. Yang Tuhan mau dalam kehidupan ini simpel, yaitu ikuti apa yang Tuhan perintahkan dan jauhkan apa yang Tuhan larangkan cuman terkadang yang terjadi tiap hari adalah melakukan kebalikkanya. Hidup ini bukan hanya mengurusi kedagingan saja atau yang kelihatan, tetapi ada satu hal juga yang harus dirawat yaitu rohani atau yang tidak kelihatan.
Terkadang orang lupa tentang sisi rohaninya karena terlalu sibuk dengan sisi jasmani. Namun sisi rohani jangan terus dibiarkan kosong. Sisi rohani adalah jiwa kita sendiri, jiwa ini jangan dibiarkan kosong supaya jangan salah arah.
Saudara juga tau bahwa secara teoritis bahwa jiwa ini harus diisi dengan firman Tuhan, sehingga dengan demikian kita mulai mengenal pribadi Allah dan kasih-Nya.
Seperti yang dijelaskan dalam matius 7:24-27, bahwa ada 2 macam dasar dimana, dia yang bijaksana mengantungkan kehidupannya hanya kepada dasar yang kokoh yaitu sang batukarang yang teguh yaitu Tuhan. Dan yang bodoh yang mengantungkan kehidupannya kepada hal yang tidak pasti.
Jadi dimulai dari seseorang mengisi hatinya dengan firman Tuhan supaya ada pengenalan akan firman Tuhan sehingga ia tau kepada siapa ia harus mengantungkan hidupnya, supaya ia menjadi bijaksana dalam mengahadapi maslaah dalam hidupnya, sebab didalam Tuhan selalu ada jaminan hidup dan pemeliharaan, seperti yang dialami bangsa Israel dalam perjalanannya menuju tanah perjanjian, mereka dipelihara oleh Tuhan (Ulangan 8:1-6).
Hingga akhinya perhatikan apa yan Tuhan perintahkan supaya sukacita itu menjadi penuh (Fil 4:4-9).

Jumat, 22 November 2013

Perintah Tuhan

Pembicara: Pdt. David

Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu

Coba perhatik isi dari matius 11:28, yang tertulis demikian Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu, apakah ini hanya sekadar ajakan biasa? Atau ada makna yang lain?.
Dalam firman diatas bukan hanya sekadar perintah atau ajakan biasa, karena dari setiap perintah atau ajakan atau undanga dari pada Tuhan mengandung berkat, damai, kelegaan, kecukupan, dan pemeliharaan.
Pertama adalah berkat, perhatikan kembali firman Tuhan berikut matius 11:28, yang tertulis demikian Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Dalam matius 11:28 jika diperhatikan ada berkat, yang Tuhan berkat dibalik dari ajakan atau perintah Tuhan, yaitu adanya kelegaan dan kelepasan serta sukacita baru dari ajakan diatas, bagi yang mengalami beban yang berat.
Kedua ada damai, perhatikan firman Tuhan berikut; Yohanes 14:27, Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai sejahtera-Ku Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Jangan gelisah dan gentar hatimu.  Selain dari pada ada berkat dalam perintah Tuhan berikutnya ada damai dari setiap perintah Tuhan, ya tentu saja secara tersirat maupun tersurat selalu membuat damai sejahtera dihati setiap orang.
Ketiga kelegaan, ya setelah ada berkat, damai sejahtera berikutnya ada kelegaan. Alasanya sederhana saja, coba saja disaat saudara sedang merasa terhimpit, terdesak, dan tidak mampu berbuat apapun, cobalah  untuk berdoa dan merenungkan firrman Tuhan, pasti ada kelegaan meski masalah itu belum selesai.
Keempat, kecukupan, ya kecukupan sudah pasti adanya sebab janji Tuhan bahwa anak Tuhan tidak akan meminta – minta roti, dan akan mempunyai hidup, hidup yang berkelimpahan  bukan berkekurangan. (Yoh 10:10).
Kelima pemeliharaan , ya tentu saja jaminan pemeliharaan. Masa Tuhan hanya menjamin kecukupan?. Tentu saja tidak. Selain jaminan hidup tanpa berkekurangan, tentu saja ada janji Tuhan untuk pemeliharaan. Firman Tuhan juga berkata, bahwa Tuhan mendandani rumput ditaman dengan begitu indahnya, yang pagi mekar lalu sore dibuang orang, dan lebih dari itulah anak Tuhan  dipelihara oleh Tuhan. Serta dalam Yoh 10:9, tertulis bahwa Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar menemukan padang rumput. \








































Jumat, 15 November 2013

Kasih Karunia

Pembicara: Bpk. Jusuf

Yosua 6:25
Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang beersama – sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu ditengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.


Masih ingatkah cerita tentang perempuan sundal yang diselamatkan, karena telah menyembunyikan orang suruhan Yosua? Atau yang biasa diingat dengan kisah jatuhnya tembok Yerikho?. Ya, tembok Yerikho adalah tembok yang kokoh yang sulit dihancurkan, kemduian  Yosua menyuruh para pengintai untuk mengintai kota Yerikho, dan kemudian para pengintai itu menginap dirumah Rahab sang perempuan sundal itu. Yang hingga akhirnya ketika tembok Yerikho itu runtuh maka semua yang ada disitu dimusnahkan kecuali barang – barang  yang dikuduskan, dan Rahab dan keluarganya serta orang – orang yang tinggal bersamanya.

Hal ini tentu mengingatkan kita akan suatu hal yaitu barangsiapa yang mengaku dosa maka Tuhan akan mengampuni dosa kita (1 Yoh 1:9). Hal ini berarti bahwa ketika kita mau mengaku dosa, maka Allah yang setia akan mengampuni setiap dosa dan pelanggaran  kita.  Namun bukan berarti dengan demikian, akan menjadi seenaknya dalam  berbuat dosa.

Dalam setiap sisi kehidupan ini, tentu melakukan banyak hal, hal – hal tersebut, terkadang sengaja maupun tidak sengaja, ada beberapa hal yang bisa mendukakan hati Tuhan yaitu perbuatan – perbuatan dosa.

Hampir sama dengan kisah Rahab, yang diselamatkan dan kemudian menjadi salah satu silsilah dari Kristus (Matius 1:5) adalah kisah dari Saulus, yang berubah nama menjadi Paulus. Dulunya saulus adalah orang yang mencari setiap orang kristen untuk dibunuh yang hingga suatu saat ia mengalami suatu kisah yang menjadikan perubahan dalam hidupnya, dimana dulunya dia adalah pembunuh murid Tuhan sekarang menjadi murid Tuhan yang setia hingga akhir.

Ke dua kisah diatas bahwa hanya dengan kasih karunia maka kita beroleh keselamatan, beroleh janji Tuhan, didamaikan oleh Allah, sebab firman Tuhan juga berkata bahwa kesalehan kita itu bagaikan air kotor (Yes 64:6).

Demikianlah kita tidak mempersoalkan kapan kita mau bertobat atau kapan kita mau  kembali kepada Tuhan namun yang kita persoalkan disini adalah selagi masih ada waktu marilah kita kembali kepada Tuhan dan jangan mendukakan Tuhan lagi sebab firman Tuhan berkata bahwa banyak akan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir (Mat20:16).




Jumat, 08 November 2013

Andakan Yesus


Andalkan Yesus dalam setiap langkah  kehidupan kita adalah hal yang lumrah dan sering didengar, namun maknanya sangat dalam. Bukan hanya sekadar mengandalkan, tetapi benar ” setia, dalam keadaan apapun, meski dalam kondisi terjepit sekalipun.
Orang mudah berkata aku mengandalkan Yesus, namun ketika ada masalah Yesus sedikit saja, Yesus ditinggalkan, doa tidak dijawab, Yesus ditinggalkan., pertanyaannya apakah yang demikian yang disebut orang” yang mengandalkan Tuhan?
Mengandalkan Tuhan adalah orang” yang tetap percaya pada apa yang telah dijanjikan Tuhan,melalui firman-Nya, meski pada saat ini kenyataanya masih berbeda, karena toch pada akhir nya adalah damai sejahtera, sebab demikianlah firman Tuhan (Pengkh 3:11)
Belajar pada dua kisah yang diceritakan pada waktu sekolah minggu dulu, adalah tentang perkawinan di Kana dan kegagalan murid” Yesus gagal menangkap ikan
Mereka menemui jalan buntu, dan Yesus menyuruh melakukan hal” yang diluar logika manusia seperti menangkap ikan disiang hari, namun karena mereka tau yang mengatakan atau sumbernya adalah Yesus maka mereka melakukanya juga,
Sbab seperti yang selalu firman Tuhan katakan bahwa Ia membuat segala sesuatu Indah pada waktunya, tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah dari awal hingga akhir (Pengkh 3:11).

Undang Yesus


Pembicara: Bpk. Jimmy

Yohanes 2:2
Yesus dan murid – murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu

Firman ini sudah sering sekali di b’ritakan dan sering didengar, kemudian juga telah banyak sekali pembahasan tentang firman ini, namun firman Tuhan  akan selalu menjadi baru setiap kali diberitakan .
Dalam setiap saat, setiap hari penting hendaknya untuk mengandalkan dan mengundang Yesus, karena kita tidak pernah  tau apa yang akan terjadi. Entah ada sukacita/dukacita/ masalah  yang akan menjumpai hidup kita esok kita tidak tau, jangankan esok, 1 menit kedepanpun kita tidak tau.
Tidak ada satupun orang didunia ini yang tidak pernah mengalami persoalan dan masalah, mustahil rasanya, jika hidup ini datar atau senang” terus. Pasti entah kecil,sedang maupun besar, setiap orang pernah mempunyai masalah, orang yang tidak mempunyai masalah didunia ini adalah orang yang sudah meninggal.
Didalam pesta perkawinan di Kana ini, mereka mengundang Yesus (Yoh 2:1-2), dan itulah satuhal yang perlu kita pelajari pertama bahwa seperti yang tertulis diatas bahwa undanglah Yesus dalam setiap langkah hidup kita. S’bab Yesus akan hadir pada setiap orang yang mau mengundang-Nya dan barangsiapa yang membuka hatinya maka Yesus akan  masuk  dan makan  bersama-sama dengan dia.
Kemudian seperti yang sudah pernah ditulis pada warta – warta jemaat sebelumnya adalah kerap kali Yesus tidak langsung menjawab doa kita. Memang adakalanya Yesus langsung menjawab, namun adakalanya juga pertolongan melalui sebuah proses yang memakan waktu tertentu. Hal ini juga dialami pada saat kejadian pesta perkawinan di Kana ini, mereka kehabisan Anggur (Yoh 2:3-8), Anggur disini melambangkan sukacita.
Dalam Yoh 2:3-8, disini bisa dilhat bahwa ada prosesnya sebelum Yesus memberikan muzizat-Nya. Dimana mereka mesti melakukan hal” yang diluar akal pikiran mereka. Namun karena mereka tau bahwa yang memerintahkan mereka adalah Yesus maka mereka melakukanya, samahalnya pada kisah para murid Yesus yang gagal menangkap ikan.
Dalam kehidupan juga demikian, maksudnya demikian adalah disaat” ada masalah namun kita sudah berdoa namun belum dijawab, janganlah buru” meninggalkan Yesus, melainkan tetap mengandalkan Yesus, dan berdoa lebih sungguh lagi dan lakukan apa yang Yesus katakan.
Hasilnya adalah sudah sama – sama kita ketahui bahwa disaat Yesus sudah campur tangan dalam masalah dan disetiap langkah kehidupan kita adalah  “SUKACITA”