Sabtu, 28 Desember 2013

Berbuah

Pembicara             : Ibu Pdt Keintjem
Khotbah                 : Minggu 22 Desember 2013

Matius 21:18-20

Dunia ini pada kondisi saat – saat ini sedang mengalami perkembangan. Yah perkembangan dan perkembangan terus diadakan, semua terlihat dengan membangun dan terus menbangun namun semua itu adalah pertanda akan dunia menuju kepada akhirnya.

Sedemikian rupanya dunia membangun, kitapun harus membangun roh kita dan berbuah yang baik bagi Tuhan. Namun jika kita tidak berbuah maka ha itu akan meyakiti hati Tuhan dan membuat Tuhan menjadi sedih. Karna yang Tuhan mau, kita itu bisa berbuah.

Sama seperti halnya yang digambarkan dalam Matius 2018-19, dimana Yesus yang menginginkan buah dari pohon ara itu namun pada saat itu tidak dijumpainya buah ara dari pohon itu, maka dikutuklah ia.

Hidup ini adalah anugrah dari Tuhan dan yang Tuhan mau itu kita bisa berbuah yang bagi Tuhan dimana ada jaminan pemeliharaan Tuhan bagi setiap orang (Mazmur 1:3) dan apabila Tuhan sudah mencabut semua hak-Nya yang ada pada kita maka kitapun tidak bisa apa-apa (ayub 34:14-15).


Rabu, 18 Desember 2013

Hadiah dalam Hadiah

Pembicara: Pdt David

1 Yohanes 5:1-5
4)sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Sebentar lagi kita akan merayakan natal, ya tepatnya tanggal 25 desember 2013, akan dirayakan natal. Natal identik dengan pemberian hadiah alias ada sesuatu yang diberikan dari seseorang kepada yang lain.
Hadiah dalam hadiah, ya ini adalah suatu kiasan dari makna ada hadiah dalam hadiah. Sebagaimana yang kita tahu bahwa setiap natal adalah merayakan kelahiran Yesus ke dunia. Lahirnya Yesus ke dalam dunia merupakan suatu hadiah bagi kita semua. Hanya karena kasih Allah kepada dunia ini, sehingga ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu, sebagai suatu pemberian bagi kita.
Dengan lahirnya Yesus ke dunia maka ada suatu karya terbesar yang Yesus kerjakan dan bagikan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya, yang mau melakukan apa yang Ia perintahkan dan bagi yang mengasihi-Nya.
Karya terbesar itu adalah pengorbanan-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa setiap manusia. Ya akibat dari pengorbanan Yesus diatas kayu salib tersebut maka ada pengampunan dosa (1 Petrus 1:18-19).
Berikutnya adalah pengajaran dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang diberikan oleh Yesus yang dib’rikan bagi kita yang mengingatkan dan memberi tau tentang apa yang telah Yesus ajarkan (Roma 8:14-17).

Dan terakhir adalah Hidup kekal dan janji Allah, ya sebagaimana yang kita tahu bahwa kita adalah bagian dari Israel secara rohani, hal ini karena kita adalah anak – anak Allah yang dimana kita berhak menerima janji – janji Allah yaitu janji hidup kekal dan hidup bersama – sama dengan Allah (Yohanes 14:1-3).

Kamis, 12 Desember 2013

Sabar

Pembicara: Bpk. Jusuf

Amsal 21:5
Rancangan orang rajin semata – mata mendatsngksn kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa – gesa akan mengalami kekurangan.

Saat ini semua dituntut harus serba instant, serba cepat, dengan demikian maka hal ini telah mengubah pola pikir manusia menjadi ingin serba instant dan sebra cepat. Serba instant dan serba cepat memang baik demi menghemat waktu, namun tidak semua yang instant dan cepat itu baik adanya. Adakalanya semua itu perlu proses dan perlu waktu.
Firman Tuhan berkata bahwa segala sesuatu ada waktunya, ada masanya. Hal itu berarti bahwa semuanya sudah Tuhan atur, dan jikalau sudah semua atur maka itu indah adanya. Namun terkadang yang terjadi adalah manusia dengan hikmatnya sendiri melangkah/melakukan hal – hal yang diluar dari rencana Tuhan, dan hasilnya adalah tidak baik. Beberapa contohnya adalah si anak bungsu (Lukas 15:11-16), Raja Saul (1 Sam 13:6-14), dan Abraham (Kej 15:1-6, 16:1-4, 21:1-7).
Kisah si anak sulung (Lukas 15:11-16),  kita tentu masih ingat kisah mengenai anak bungsu ini dimana ia meminta harta yang menjadi bagiannya. Namun pada kesempatan kali ini tidak akan membahas lebih lanjut, dimana disini yang dibahas adalah dimana si anak bungsu ini meminta haknya lebih dahulu sebelum saatnya, dimana biasanya harta dibagikan kepada ahli waris ketika seseorang telah tiada atau meninggal. Kemudian hasilnya adalah sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa membawa kepada kehancuran dimana si bungsu ini kelaparan dan hidup melarat.
Kisah Raja Saul (1 Sam 13:6-14), Raja Saul adalah raja pertama yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel. Dalam kisah ini Raja Saul melakukan kesalahan dimana ia mendahului ketetapan Tuhan, dimana pada saat itu yang seharusnya mempersembahkan korban persembahan adalah Samuel, namun ia melakukannya sendiri, hal itu diperbuat karena Raja Saul tidak sabar menunggu saatnya tiba, kemudian hasilnya adalah ia kehilangan gelar kerajaannya.
Kisah Abraham, Abraham yang dipanggil dari tanah kelahirannya, untuk menuju kepada tanah perjanjian. Kemudian setelah itu Abraham dijanjikan Tuhan akan menjadi Bapa segala bangsa. Tetapi hingga memasuki masa tuanya ia tidak memliki keturunan, sehingga sara mengambil budak perempuannya hagar untuk menjadi istrinya, akan tetapi rencana Tuhan lain dimana anak yang Tuhan janjikan bukannlah anak dari Hagar, melainkan yang berasal dari rahim sara istrinya yaitu Ishak. Akibat dari itu adalah seperti yang terjadi saat ini dimana adanya peperangan dari bangsa Israel dan Bangsa arab yaitu saudara sepupu.
Itulah beberapa kisah dari beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan tindakan diluar dari rencana Tuhan yaitu dimana akibatnya tidak ada yang berakhir dengan baik. Nah kemudian jika kita sabar dan menunggu waktunya pasti akan berujung dan berakhir dengan indah. Contohnya adalah kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11), orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9), dan juga Lazarus (Yoh11:6).
Kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Dimana seperti yang kita tahu bahwa dimana para pelayan pesta yang kebingungan karena kehabisan anggur, namun ketika ibu Yesus tau dan memberi tahu kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur, tetapi Yesus berkata, waktuku belum tiba. Setelah itu ibu Yesus tidak membantahnya dan memaksakanya, ia malah bilang kepada para pelayan bahwa apapun yang dikatakan Yesus perbuatlah itu.  Dan hasilnya adalah baik dimana sang pemimpin pesta berkata setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah itu barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.
Kisah orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9). Seorang yang sudah sakit kusta selama 38 tahun yang berupaya menggapai kolam Betesda. Dimana orang yang sakit ini tidak bisa menggapainya dan ketika Yesus datang, Yesus menyembuhkannya.
Kemudian terakhir adalah kisah Lazarus, dimana Yesus tidak datang pada saat ia sakit, namun ia datang saat Lazarus sudah sakit keras, hal ini dilakukan supaya menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

Jadi kesimpulannya tidak selamanya semua yang instant itu baik dan bagus adanya, adakalanya kita perlu proses dan perlu waktu, dalam hal ini perlu kesabaran dan kesabaran itu tidak mudah dimana kita harus bisa mengendalikan emosi meski keadaan tidak seperti apa yang kita mau. Contohnya masa yang perlu proses, seperti mencari pasangan hidup, menggapai kesuksesan dsb, seperti yang dirman Tuhan bilang dalam Amsal 13:11 dimana harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. 

Rabu, 04 Desember 2013

Bangkitlah Terangmu sudah Datang

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Yesaya 60:1
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.

Perhatikanlah kata – kata dirman Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 60:1 tadi yang dimana tertulis bahwa bangkitlah terangmu datang. Hal berarti ada suatu perintah untuk bengkit, untuk kembali bersemangat lagi dan bukan menjadi lesu.
Saat ini bumi telah dipenuhi oleh kegelapan, kegelapan dan kekekelaman telah menutupi bumi, dimana banyak orang dibumi menjadi suram dan loyo, menjadi tidak ada gairah dan semangat dalam hidup mereka. Pernyataan ini dibuktikan dari kejadian yang bisa kita lihat sehari – hari seperti banyak orang mengambil jalan pintas, seperti bunuh diri atau menyerah terhadap situasi, menyerah terhadap kondisi yang ada, yang pada akhirnya bukan menuju pada jalan keluar malah menuju kepada kehancuran yang makin dalam lagi.
Hidup yang berputusasa sedang dialami oleh setiap manusia dibawah kolong langit ini, fenomena – fenomena seperti kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak negara terjadi krisis, krisis – krisis yang sedang terjadi dieropa dan berdampak bagi Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sehingga mengakibatkan harga – harga kian melambung tinggi sehingga mengakibatkan dunia seolah  menjadi kelam dan gelap serta suram.
Tetapi anak – anak Tuhan jangan takut, boleh terpengaruh tetapi jangan terbawa arus, sebab saat ini terangmu datang (Yes 60:1) berarti bahwa ada suatu solusi, ada suatu cahaya yang terbit bagi kita, ada suatu semangat lagi untuk kita bangkit kembali dan berusaha lagi. Contohnya adalah Abraham.
Sebagaimana yang kita tau dalam kisah Abraham, dimana masa penantian yang begitu pajang untuk mendapatkan keturunan. Firman Tuhan berkata sekalipun usia Abraham menua dan rahim istrinya sudah tertutup, tetapi terhadap janji Allah ia tidak pernah ragu, yaitu hitunglah banyaknya pasir dipantai dan bintang dilangit, demikian banyaknya nanti keturunanmu. Sehingga Abraham mendapatkan seorang putra yang diberi nama Ishak.
Kemudian sebagaimana yang kita tahu bahwa ujian  belum berhenti sampai disitu dimana Abraham masih diuji dimana ketika itu anak semata wayangnya Tuhan minta untuk dikorbankan, dan Abraham tidak menolak, ia tetap melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan,
Sebagaimana yang sudah kita tahu bahwa saat ini kita adalah milik Kristus, maka dari itu kita juga berhak akan janji – janji Allah kepada Abraham (Gal 3:29). Dimana ada jaminan pemeliharaan dari Tuhan. Maka dari itu sudah saatnya kita bangkit kembali, semangat kembali dan tidak menjadi lesu dan loyo. Semakin giat lagi dalam Tuhan (Ibrni 10:25). Serta berdiri teguh dalam Tuhan (1Kor 16:13-14) , sebab janji Allah adalah janji yang murni bukan seperti janji manusia (Maz 12:7-9)