Jumat, 28 Maret 2014

Hal Mengikut Yesus

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Yohanes 8:20
Yesus berkata kepadanya: ”Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Mungkin banyak orang menganggap bahwa mengikut Yesus itu enak, selalu diberkati, dan tanpa masalah dalam kehidupannya. Tetapi kenyataannya hal itu tidaklah benar karena jika menjadi pengikut Tuhan masalah akan tetap ada, badai akan tetap menghantam, dan gunungpun akan menjadi penghalang dalam perjalanan kehidupan orang itu.

Lalu dimanakah berkatnya, dimanakah upahnya, dalam mengikut Yesus?. Jawaban sederhana, yaitu selalu ada damai sejahtera dan sukacita akan ada didalam hati.


 Seperti yang tertulis diatas bahwa menjadi pengikut Tuhan itu bukan berarti tanpa masalah, tetapi masalah akan tetap ada. Namun jangan kuatir, kar’na Allah masih sanggup menolong.

Firman Tuhan dalam Ayub 8:5-7 tertulis bahwa 5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari yang Mahakuasa, 6) kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. 7) Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.

Mari kita kita perhatikan ayat diatas, jika diperhatikan bahwa Allah sanggup memulihkan keadaan kita yang dahulu hina menjadi mulia, asalkan kita mencari Allah dan memohon belaskasihan dengan hati yang bersih. Jika ditilik lebih jauh maka dalam setiap perkara yang dihadapi mintalah hikmat dari Tuhan supaya bisa melalui setiap perkara.

Selanjutnya adalah dalam setiap perkara yang dihadapi itu harus tetap bisa sabar, tetap bersukacita dalam pengharapan, dan tentu saja tekun berdoa mencari atau memohon belaskasihan Tuhan. Selain itu sebagai anak – anak Tuhan itu saling mengasihi dan lakukan yang baik dimata Tuhan.

Terakhir sebagai pesan yaitu percayalah kepada Tuhan, sebab mata Tuhan selalu tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, dan yang berharap kepada kasih-Nya.











































Jumat, 21 Maret 2014

Memiliki Iman yang Teguh dan Hidup dalam Roh

Pembicara: Bpk. Jusuf

Galatia 3:14
Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa – bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Salah satu kerinduan Tuhan adalah melihat seorang memiliki iman yang teguh dan hidup dalam Roh. Dua hal yang kerap kali dilupakan oleh orang atau dianggap kurang penting dalam kehidupan seseorang, akibatnya adalah banyak orang yang tidak memiliki iman yang teguh dan tidak hidup dalam Roh, namun Allah melihat yang didalam bukan yang diluar.
Memiliki iman yang teguh dan hidup dalam Roh adalah dua hal yang saling terkait, hubungan keterkaitanya disini adalah dengan iman kita bisa menerima Roh yang dijanjikan itu (Galatia 3:14).
Iman yang teguh setidaknya bisa membuat seseorang bisa bertahan dalam menghadapi ujian, namun bukan hanya itu saja, karena selain itu iman yang teguh bisa menghasilkan empat hal, yaitu menjadikan pandangan seseorang sesuai dengan pandangan Allah, menjadikan sempurna, menghasilkan perubahan, dan memberikan hasil nyata.
Menjadikan pandangan kita sesuai dengan pandangan Allah,  artinya adalah menjadikan pikiran sesuai dengan pikiran Allah dimana jangan menyakiti namun mengasihi. Selanjutnya firman Tuhan berkata Sebab Allah itu sempurna, haruslah kita sempurna (Matius 5: 48), untuk menjadi sempurna haruslah kita mengoreksi dan memeriksa apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak Allah.
Selanjutnya adalah menghasilkan perubahan dan memberikan hasil nyata. Menghasilkan perubahan – perubahan yang menghasilkan kesaksian, perubahan yang menghasilkan rasa nyaman dan indah yang menghasilkan kesempurnaan. Hasil nyata jelas memberikan apa yang tidak ada menjadi nyata adanya.

Setelah membahas tentang memiliki iman yang teguh berikutnya adalah hidup dalam Roh. Hidung dipimpin oleh Roh, yang tidak menuruti keinginan daging, s’bab seperti yang tadi dibilang bahwa Allah itu melihat yang didalam, yaitu Roh. Terkadang manusia itu berpikir bahwa Roh kurang penting yang penting bagaimana caranya bisa memperindah tubuh, padahal yang benar adalah utamakan dulu Roh, kemudian jiwa, dan terakhir tubuh. Tetaplah teguh berpegang dalam Yesus dan ‘tak bercacat (Ibrani 4:14-15 & 1 Tes 5:23).

Kamis, 13 Maret 2014

Tetap Percaya

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

          Markus 5:24-34
                                28) Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 29) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 34)Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.


Seseorang dalam menjalani kehidupannya tidak akan selalu mulus tanpa adanya suatu cobaan atau ujian. Ujian demi ujian, cobaan demi cobaan baik itu besar maupun kecil pernah dialami oleh manusia. Namun banyak sekali manusia yang tidak tahan uji, yang memilih untuk mengakhiri hidup sebagai cara penyelesaian masalahnya.

Tetapi pada kesempatan kali ini diajarkan bahwa carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat (Yesaya 55:6). Dalam kisah perempuan yang sakit pendarahan ini diajarkan suatu makna tentang kepercayaan, tentang Iman, tentang bagaimana perempuan ini percaya sungguh kepada Tuhan.

Perempuan ini telah melakukan segala daya dan upaya untuk menyembuhkan penyakit pendarahannya namun hasilnya sia – sia namun perempuan ini tau bahwa Yesus sanggup untuk menolongnya dan perempuan ini percaya sungguh dan beriman bahwa “asal kujamah saja jubah-Nya maka aku akan sembuh”. Dan hasilnya tentu saja ia sembuh dari penyakitnya.

Apa yang dikisahkan dalam kisah ini adalah kisah yang dialami oleh setiap manusia, meski tidak sama persis seperti yang dialami dalam kisah perempuan ini tapi pada dasarnya sama.

Sebagai manusia kita memang terbatas, mungkin kita telah lakukan segala daya dan upaya namun tidak membuahkan hasil. Segalanya telah kita kerahkan, segalanya telah diserahkan demi mencapai suatu hal, namun ‘tak kunjung menjadi nyata.

Tetapi ingatlah sama halnya ketika perempuan ini tahu bahwa Yesus bisa menjadi penolongnya, kemudian ia mendatanginya dan beriman serta lakukan yaitu menjamah jubah Yesus maka perempuan inipun sembuh.

Kitapun sudah tahu bahwa Yesus masih sanggup dan Ia masih mau untuk menolong kita. Maka dari itu seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan menyerah namun datang kepada Tuhan, sujud dan menyerahkan kepada Tuhan karena Yesus mengasihi dan bagi siapapun yang bertekun mencari Yesus maka ia akan mendapatkan Yesus.

Maka dari itu percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik. Serahkan, percayalah, dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:3-5).

















Jumat, 07 Maret 2014

Di manakah Engkau?

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

          Kejadian 3:8-10
9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ”Di manakah engkau”

Awal mulanya kehidupan manusia itu penuh dengan kemuliaan Tuhan dan Tuhan menjadikan manusia untuk memuliakan nama Tuhan. Dulunya manusia ditempatkan ditempat yang baik, yang indah, yang dimana dalam tempat itu semuanya sudah diperlengkapi Tuhan untuk kebutuhannya sebagai manusia. Namun dari semua buah dari pohon yang ada boleh dimakan tapi hanya satu yang tidak boleh dimakan buahnya. Tetapi manusia justru melanggar firman Tuhan yaitu memakan buah pohon itu. Itulah yang menjadi awal mulanya manusia jatuh ke dalam dosa. Akibatnya adalah manusia itu kehilangan kemuliaan Tuhan.
Allah kita Allah yang penuh dengan kasih, Allah yang murah hati, maka dari itu pada saat itu Allah tau dan Allah mencari manusia itu dan berkata “Di manakah engkau?”. Tetapi pada saat itu manusia itu takut dan bersembunyi dari pada Alah.

Allah mengetahui bahwa manusia telah jatuh kedalam dosa, karena dosa manusia kehilangan kemuliaan Tuhan. Tetapi Allah tetap mengasihi manusia, maka dari itu Ia mengutus anak-Nya yang tunggal yang berkorban untuk menebus dosa manusia supaya siapa yang percaya mendapat keselamatan.

Masa ini adalah masa kemurahan Tuhan dimana Allah masih terus mencari dan mencari manusia dan terus berfirman “Di manakah engkau?”. Pada awal – awal tahun ini telah banyak sekali kita dengarkan dan lihat bagaimana gunung – gunung telah meletus dimana – mana, bencana – bencana lainpun juga ada. Namun janganlah takut, terimalah Tuhan, dan berserulah kepada Tuhan serta janganlah menolak Tuhan (Hosea 4:6). Carilah Tuhan, carilah hadirat-Nya dengan sungguh – sungguh. Jangan sampai semua yang kita lakukan selama kita hidup menyakiti hati Tuhan dan hanya menjadi suatu kepura – puraan dimata Tuhan seperti yang dikatakan dalam Matius 15:8 yaitu Bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Karena bukan yang berseru-seru kepada-Ku melainkan Ia yang melakukan kehendak Tuhan (Matius 7:21).


Hal itu berarti bahwa Tuhan melihat jauh kedalam hati setiap manusia, melihat sungguh – sungguh kedalam hati manusia. Ia membentuk hati setiap umat-Nya agar berharga dimata-Nya. Cepat datang kepada Tuhan, minta ampun, dan menjadi suci dimata Tuhan. Carilah Tuhan selama Ia masih berkenan dimata Tuhan., sebab akan ada suatu masa dimasa dimana pada masa itu firman Tuhan tidak akan ditemui lagi.