Sabtu, 31 Mei 2014

Kemerdekaan Keuangan

Pembicara: Bp. Chandra

Lukas 16:10,13
10)  ” Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 13) Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.”

         




                       
Kemerdekaan keuangan sangat diinginkan oleh semua orang, dimana mereka dapat hidup berkecukupan sehingga segala kebutuhan dan keinginan mereka dapat terpenuhi. Namun mereka harus ingat bagaimana cara memperoleh harta tersebut.

Rasanya saat-saat ini setiap orang mengejar harta. Setiap orang bekerja siang dan malam, hingga dibela-belain lembur untuk mendapatkan uang. Tidak peduli bagaimana cara uang tersebut diperoleh namun berapa banyak yang bisa diperoleh. Sehingga akibatnya atau berujung pada kesengsaraan.
                       
                        Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa untuk setia dalam perkara-perkara kecil dan mengendalikan nafsu. Hal ini berarti bahwa firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus bisa mengelola pemasukan dan pengeluaran kita secara rutin dan teratur (Luk 16:10-13, 1 Tim 6:8,11 & Luk 11:3).
                       
                        Setelah mengelola keuangan kemudian belajarlah untuk memberi (Lukas 6:38). Memberi kepada yang berhak menerima (Roma 13:7-8), memberi persepuluhan (Maleakhi 3:10-11). Memberi bukan berarti untuk sekadar pamer, namun berilah dengan apa yang ada. Seperti yang digambarkan pada kisah 5 roti dan 2 ikan (Markus 6:38) dan kisah janda disarfat (1 Raja-Raja 17:7-16).

Satuhal yang pasti bahwa uang memang dibutuhkan untuk bertransaksi namun jangan sampai dikendalikan oleh uang, kendalikan nafsu, setia pada perkara kecil, dan belajarlah memberi s’bab yang namanya berkat apapun datangnya dari pada Tuhan. Tuhan sudah menyediakan setiap berkat-berkat dan Tuhan menjamin setiap kehidupan orang pecaya tidak akan berkurangan (2 kor 9:10) dan akhirnya adalah kemerdekaan keuangan


Sabtu, 24 Mei 2014

Gembala yang Baik

Pembicara: Pdt David

Yohanes 10:9-10
9)  Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput 10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

            Seorang gembala yang baik akan menaruh perhatian pada domba-dombanya. Gembala itu akan merawat dan memelihara serta memperhatikan domba-dombanya. Bahkan dalam firman Tuhan digambarkan bahwa gembala yang baik itu masuk ke kandang domba melalui pintu, memanggil sesuai namanya dan gembala tersebut menuntun dombanya ke padang rumput, dan domba – dombanyapun telah mengenal suara gembala tersebut dan mengikutinya. Namun apabila domba-domba tersebut mendengar “suara yang asing” bagi mereka, mereka akan pergi dan menjauhinya (Yoh 10:1-4).

Yesus adalah Gembala yang baik dan kita adalah domba-domba-Nya. Hal itu karena Yesus memperhatikan kehidupan setiap orang percaya. Bukan hanya perhatikan Ia menolong dan Ia menunjukkan kasih setia-Nya pada setiap orang, bahkan memberikan nyaw-Nya untuk menebus dosa manusia. Hal Dia lakukan karena Ia ingin menunjukkan bahwa Yesus itu kasih dan Yesus adalah seorang gembala yang baik. Sehingga domba-domba-Nya bisa mengerti dan mendengar suara-Nya.

Namun dalam kenyataanya dalam setiap kehidupan ini kita sebagai manusia karena keterbatasan sering terpengaruh oleh suara – suara yang disebut dalam Firman Tuhan adalah “suara yang asing”, hal ini karena suara yang asing atau terkadang adalah bujukan ini terkadang nikmat untuk dilakukan, namun ujungnya adalah maut. Maka dari itu firman Tuhan memperingatkan dalam 2 Petrus 1:8 yaitu sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Namun Gembala yang baik yaitu Tuhan tidaklah demikian, Ia itu seperti Gembala menggembalakan domba-Nya dan menghimpun dengan tangan-Nya dan dituntun-Nya dengan hati-hati (Yes 40:11).


Sehingga dalam firman Tuhan kali ini ada 2 hal yang bisa dipelajari. Pertama adalah hati – hati jangan tertipu oleh “suara yang asing” dalam hal ini adalah suara iblis, mungkin suaranya hampir sama, namun mintalah hikmat dari Tuhan supaya kita tau apakah itu benar” dari Tuhan atau bukan. Kedua adalah Yesus adalah Gembala yang baik, karena Yesus adalah gembala yang baik maka kita sebagai domba-domba-Nya tidak perlu kuatir tentang apapun juga, sebab Yesus memperhatikan, Yesus menolong, dan Yesus mampu mengubahkan. Sekian dan Terimakasih, Tuhan Memberkati.

Jumat, 16 Mei 2014

Keselamatan

Pembicara: Bpk. Jusuf

Wahyu 20:11-15
15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis didalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu, demikianlah firman Tuhan. Selanjutnya sebagaimana yang kita ketahui bahwa akan menggenapi apa yang sudah Ia firmankan.
Kehidupan ini bagaikan sebuah perlombaan, perlombaan bukan sembarang perlombaan, perlombaan yang dimana hadiahnya adalah sebuah mahkota kehidupan. Mahkota kehidupan atau keselamatan yang dimana semua orang pasti menginginkannya.
Untuk menggapai mahkota keselamatan itu sebenarnya sederhana yaitu percaya dan menerima Tuhan secara pribadi dan lakukan firman Tuhan dengan takut dan gentar (Roma 10:9-10)
Dahulu manusia hidup dalam dosa dan upah dosa adalah maut, namun karena kasih Allah sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya tidak binasa namun beroleh hidup kekal (Yoh 3:16). Dan beroleh jaminan mengenai keselamatan (Yoh 14:6). Sebab Yesus adalah anak Allah dan kepada-Nya Ia berkenan (Mat 3:17).
Kini memang sudah dibebaskan dari belenggu dosa karena pengorbanan dari Yesus dikayu salib, maka dari itu kita harus taat dan lakukan firman Allah itu dengan takut dan gentar (Fil 2:12) seperti yang tertulis diatas.
Sehingga akhirnya yang beroleh keselamatan adalah yang melakukan apa yang menjadi ketetapa Allah melalui firma-Nya (Mat 7:21).
Jadi kesimpulannya adalah dahulu manusia hidup dalam dosa, namun kini barangsiapa yang percaya kepada Allah telah beroleh keselamatan dan dilepaskan dari belenggu dosa. Kemudian setelah diselamatkan, berubah dari kehidupan yang lama ke kehidupan yang baru, dimana berubah dari kebiasaan-kebiasaan lama yang berbuah dosa, menjadi kebiasaan-kebiasaan baru yang menyenangkan hati Tuhan.


Jumat, 09 Mei 2014

Yesus Hadir maka ada Perubahan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Markus 11: 15-16
                   15) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah. Meja-meja penukar yang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, 16)dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman bait Allah.

                        Pada zaman dahulu bait Allah dibuat oleh tangan manusia dan pada waktu itu Yesus yang datang ke Bait Allah, Ia melihat bahwa apa yang sedang terjadi di Bait Allah tidak berkenan dihadapan Allah. Kemudian Ia merombak segala sesuatu yang ada di Bait Allah sehingga itu menjadi benar di hadapan Allah.
                        Kini bangunan Bait Allah pada masa itu sudah tidak ada lagi. Sudah hancur dan berubah. Namun kini yang disebut Bait Allah adalah bukan secara bangunan lagi namun saudara dan saya, yang dimana Bait Allah kini adalah buatan Allah sendiri (1 Kor 3:16-17;6:19-20;7:23).
                        Selanjutnya karena saudara dan saya dianggap bait Allah maka Tuhan pelihara saudara dan saya, Ia tidak mau melihat ada yang tidak beres didalam hati setiap orang percaya. Maka dari itu Ia mau hadir, Ia mau datang, dan Ia mau merobahkan semuanya. Sehingga saudara dan saya dibenarkan di hadapan Allah, sehingga kita menjadi orang-orang pilihan, mendapatkan terang-Nya yang ajaib dan belas kasihan serta Tuhan perhatikan (1 Pet 2:9-10).
                        Karena Yesus memperhatikan maka ada peneguran yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang percaya, terkadang Tuhan menegur melalui hati, firman Tuhan di kebaktian, berkat Tuhan maupun masalah – masalah yang ada. Berkat disini adalah bukti bahwa Tuhan membuktikan kuasa-Nya. Sehingga akhir kata adalah jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsl 4:23)




Jumat, 02 Mei 2014

Pengorbanan dan Pengajaran Yesus

Pembicara: Pdt. David

Matius 27:54
                   54) Kepala pasukan dan prajurit – prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.  

                        Ribuan tahun yang lalu Yesus telah mengorbankan diri-Nya untuk mati dikayu salib demi menebus dosa manusia, Ia tinggalkan semua ke Allahanya dan datang ke dunia sebagai manusia, dan Ia taat melakukan hingga sampai Ia mati dikayu salib (fil 2:6-10).
                        Kini Yesus memang sudah tidak ada lagi secara jasmani atau sudah tidak kelihatan secara jasmani atau tubuh manusia namun sesungguhnya kini Yesus tinggal diam bersama dengan kita (Yoh 1:1,2,14).
                        Selama Yesus ada didunia banyak sekali yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus, salah satunya yang terkenal adalah ketika Yesus khotbah dibukit, Ia mengajarkan tentang arti berbahagia, dimana salah satunya adalah berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut Anak Allah (Matius 5:1-12).
                        Yesus telah mengajarkan banyak hal kepada kita, Ia telah menjadi teladan bagi kita, yaitu bagaimana Ia mau melakukan apa yang diperintah oleh Allah Bapa kepada-Nya dan mencerminkan diri-Nya sebagai seorang hamba, maka dari itu kita juga haruslah demikian dimana kita mau melakukan apa yang Tuhan perintahkan (1 Pet 2:18-19).
                        Hingga pada akhirnya oleh karena pengorbanan Yesus di kayu salib kini kita beroleh pembenaran dihadapan Allah serta beroleh keselamatan yang dijanjikan itu. Kemudian hidup dalam keselamatan ini hendaknya jangan disalahgunakan, jangan mentang-mentang sudah diselamatkan maka kita bisa seenaknya berbuat dosa, namun hiduplah sebagai orang yang dimerdekakan oleh Tuhan.