Jumat, 27 Juni 2014

Roh Kudus

Pembicara: Pdt. David

1 Yohanes 5:6-12
7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman, dan Roh Kudus; dan ketiga adalah satu.

                   Yesus lahir, lalu mati dan Ia bangkit, kemudian Ia terangkat ke sorga, namun Ia berjanji tidak meninggalkan kita sendirian, maka dari itu Ia mengirimkan Roh Kudus. Roh Kudus adalah bagian dari kepribadian Allah (Mat 28:19).

                        Roh Kudus itu tinggal didalam setiap hati orang percaya, kita masih ingat bagaimana dahulu manusia diciptakan oleh Tuhan serupa dengan gambar-Nya (2 Kor 3:17-18). dengan membuatnya dari tanah dan dihembuskan nafas-Nya kepada manusia itu (Kej 1:27).

                        Roh Kudus mempunyai beberapa sifat, beberapa diantaranya adalah, Ia kekal, ‘tak terbatas, bisa menyelamatkan, maha kuasa, maha tau, maha hadir.

                        Pertama Ia kekal, karena Ia adalah Roh maka Ia bersifat kekal (Ibrani 9:13-14). Kemudian Roh Kudus juga tidak terbatas, artinya Ia mempunyai kuasa yang tidak terbatas oleh apapun.
                       
                        Ketiga adalah bisa menyelamatkan, sebagaimana yang tertulis dalam roma 8:11,13, bahwa barangsiapa hidup dalam kedagingan ia mati, melainkan jika seseorang hidup dalam Roh ia akan hidup.

                        Keempat maha tau dan Ia maha hadir, Roh Kudus ini mempunyai sifat maha tau, sebab Ia menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dan Ia juga maha tau sebab Ia selalu berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (1 Kor 2:!0-11 & Maz 39:7-10).

                        Jadi saudara-saudara, memang kita tidak bisa melihat Allah dengan mata duniawi, karena Ia adalah Roh tidak seperti dahulu ketika Ia datang sebagai manusia. Tetapi Ia selalu melihat dan mengetahui setiap keadaan dan kondisi kita, bukan hanya melihat dan mengetahui namun Ia selalu menghiburkan, menolong, memberi kekuatan, mengingatkan dsb.

                        

Jumat, 13 Juni 2014

Dengan Menghargai Pasti Diberkati

Pembicara: Bpk. Jusuf

Matius 25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar.

Masih ingatkah dengan kisah perumpaan tentang talenta, dimana yang dikasih banyak bisa melipat gandakannya, namun yang dikasih satu tidak bisa melipat gandakanya. Kemudian yang bisa melipat gandakannya tersebut mendapatkan upahnya, sedangkan yang tidak melipat gandakanya justru kebalikannya.

Dalam kehidupan ini juga kita pasti selalu mengharapkan sesuatu yang besar, sesuatu yang enak, sesuatu yang paling baik, paling banyak dan paling-paling lainnya. Rasanya itu wajar karena itu adalah naluri dari kedagingan manusia. Namun kita juga harus mengerti bahwa menurut firman Tuhan tidaklah demikian. Namun meskipun itu kecil haruslah dihargai.

Belajarlah dari kisah si Zakheus dimana ia menyadari bahwa penghasilan atau apa yang ia miliki tidak sepatutnya menjadi miliknya dan iapun mengembalikanya (Lukas 19:4-10). Selanjutnya firman Tuhan juga berkata berilah kepada yang wajib menerimanya (Markus 12:17).

Janganlah takut berkurang jika kita harus memberi disaat keadaan kita pas-pasan, jika memang itu patut untuk diberi. Karena firman Tuhan menjamin bahwa lakukan apa yang Tuhan perintahkan, karena disitulah Ia berkenan, namun jika tidak dilakukan maka Ia tidak berkenan (Hagai 1:2-11).

Asalkan percaya dan berdoa, maka tidak ada sesuatu yang mustahil bagi orang percaya, demikianlah firman Tuhan (Markus 9:23-29), s’bab tubuh ini adalah bait Allah dan Roh Allah diam didalam kita (1 Kor 3:16), sehingga karena Roh Allah diam maka akan ada pertolongan dan perlindungan dari Tuhan. Dan sesungguhnya apa yang selalu diberitakan dalam firman Tuhan adalah pengajaran dari pada Tuhan sendiri, namun janganlah meragukan kuasa dari pada Allah seperti yang digambarkan pada Markus 6:1-6.

Hingga akhirnya semua yang setiap hari minggu atau kapanpun saudara dan saya mendengarkan tentang pemberitaan firman Allah itu adalah berasal dari Allah sendiri dan Ia hidup ( Yoh 6:63)



Sabtu, 07 Juni 2014

Iman yang Mengubahkan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Kisah Para Rasul 3:1-10
6) Tetapi Petrus berkata: ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”  7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah mata kaki orang itu. 8) Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.   

         




                       
                        Dalam kisah para rasul 3:1-10, dikisahkan mengenai orang yang lumpuh dan hanya bisa meminta belas kasihan orang untuk memberikan sedikit uangnya. Namun ketika itu ia bertemu dengan Petrus dan Yohanes dan pada saat itu Petrus berkata “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu”. Namun Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!. Petrus dan Yohanes memberikan bukan hanya sekadar apa yang menjadi keinginan dari orang lumpuh tadi, namun ia memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lumpuh itu, yaitu bisa berjalan.

                        Mari kita perhatikan bahwa apa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, ini adalah suatu pekerjaan yang mustahil secara manusia. Namun bila kita lihat dari sisi pekerjaan kuasa Allah maka segala sesuatu yang mustahil tadi bisa jadi tidak mustahil dan bisa dilakukan. S’bab sesungguhnya bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Petrus dan Yohanes bisa melakukan hal yang demikian karena mereka mempunyai iman. Iman yang berarti percaya, percaya akan janji Tuhan, dimana itu bisa ditemui dalam injil firman Tuhan yang mengandung kekuatan akan kuasa Allah yang sanggup menyelamatkan (Roma 1:16-17).

                        Dengan iman Petrus dan Yohanes bisa melakukan suatu perbuatan yang besar, selain itu dengan iman juga bisa hidup dalam damai sejahtera Allah (Roma 5:1) dan barangsiapa yang ada didalam Yesus ia adalah ciptaan baru (2 Kor 5:17).

                        Sesungguhnya kerap kali kita dihadapkan pada situasi – situasi yang menyulitkan atau menyusahkan. Entah dalam hal apapun, atau situasi apapun itu, namun yang jelas hal itu adalah suatu yang sulit dan tidak mungkin untuk dilakukan. Namun mari kita lihat apa yang telah dilakukan oleh Petrus dan Yohanes dimana mereka bisa melakukan sesuatu perbuatan yang besar. Hal ini bisa mereka lakukan karena mereka memiliki keyakinan yang kokoh dalam injil yang mengandung kuasa Allah. Kuasa yang sanggup menyelamatkan, mengubahkan, menolong, dan menghiburkan. Hingga pada akhirnya mendatangkan suatu sukacita dalam hati dan hati ini bisa bersyukur dan memuliakan Allah (Lukas  24:50-53).