Jumat, 29 Agustus 2014

Mengenal Kanker Leher Rahim: Pandangan Medis dan Firman Allah

Pembicara: dr. Ferry Darmawan

Serviks merupakan bahasa medis, serviks biasa disebut leher rahim atau ada yang menyebutkan mulut rahim. Serviks merupakan bagian paling bawah dan terluar rahim yang membatasi rahim dengan vagina.

Kanker Serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim. Kanker Serviks ini merupakan kanker ginekologi yang paling umum pada wanita. Pada awaln ya kanker serviks ini tidak menimbulkan gejala, namun pada tingkat lanjut gejala yang terjadi mungkin termasuk pendarahan dan keputihan.

Kanker Serviks merupakan penyebab kematian ke dua setelah kanker payudara secara global. Kasus yang terjadi telah mencapai 490.000 setiap tahun dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini mencapai 275.000 setiap tahun dinegara – negara berkembang.

Di indonesia, dari 100.000 wanita pertahun sekitar  25- 40 orang telah terjangkit penyakit ini, namun data ini belum termasuk orang – orang yang tidak datang ke fasilitas kesehatan. Usia penderita penyakit ini kebanyakan adalah sekitar 35-50 tahun.

Kanker Serviks disebabkan oleh virus Human Papiloma (HPV) tipe resiko tinggi atau onkogenik. Beberapa faktor penyebabnya adalah memiliki pasangan lebih dari 1, menikah diusia muda, memiliki banyak anak, dan merokok. Namun tidak menutup kemungkinan seseorang yang tidak melakukan beberapa hal diatas dapat terjauh dari penyakit Kanker Serviks ini, karena pada dasarnya semua orang yang pernah melakukan hubungan seksual beresiko mengalami kanker Serviks.

Namun jangan khawatir karena penyakit ini dapat dideteksi secara dini, dengan dua cara yaitu Pap Smear dan  visual. Pap Smear adalah cara yang digunakan untuk mendeteksi dengan cara melihat sel – selnya dan Visual adalah dengan cara melihat ke Serviks dengan menggunakan bantuan alat-alat tertentu.

Selain dapat dideteksi secara dini, penyakit ini juga bisa diobati, karena perjalanan penyakit ini mempunyai masa 3-17 tahun untuk dapat berkembang menjadi kanker Serviks maka pengobatan pada lesi prakanker dapat mengangkat kelainan yang ada pada leher rahim, pada stadium awal dapat dilakukan operasi, sedangkan pada stadium lanjut dapat dilakukan radiasi atau kemoterapi.

Penyakit inipun dapat dicegah dengan cara bagi para wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual dapat divaksinasi yang dilakukan tiga kali, suntikan ke dua dilakukan setelah satu bulan suntikan pertama, dan suntikan ke tiga dilakukan setelah enam bulan suntikan pertama. Berdasarkan penelitian selama 17 tahun oleh para ahli, vaksinasi ini terbukti ampuh untuk mencegah penyakit ini

Jumat, 22 Agustus 2014

Hidup Berbahagia dan Hidup Bemakna

Pembicara: Bpk. Chandra

Yohanes 15:2
2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

    
Hidup bermakna dan hidup berbahagia, semua orang ingin hidupnya bahagia, namun setiap orang juga harus bisa bermakna atau memberi makna.

Setiap orang pasti menginginkan hidupnya bisa bahagia dan berbahagia, tidak ada yang mau hidupnya tidak bahagia atau dirundung kesusahan, tapi apakah hidupnya sudah bermakna?. Lantas manakah yang lebih penting bahagia atau bermakna?.

Hidup bahagia, banyak diartikan orang, sebagai suatu kehidupan yang tanpa masalah dan segala-galanya bisa terpenuhi, namun tidaklah juga demikian, karena kehidupan yang berbahagia adalah kehidupan yang bisa dinikmati oleh orang itu dengan penuh ucapan syukur.

Berikutnya adalah hidup bermakna, hidup bermakna adalah kehidupan yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, bila dilihat dalam Yoh 15:2, setiap orang harus bisa berbuah atau memberi manfaat. Artinya adalah Tuhan menciptakan manusia itu bukan tanpa tujuan atau sebuah arti, Tuhan menciptakan manusia sesuai rencana-Nya dan Tuhan ingin dalam kehidupan kita ini bisa memberikan makna atau berarti bagi yang lain.

Kehidupan ini memang singkat, tidak ada yang abadi, firman Tuhanpun berkata bahwa tujuh puluh tahun atau jika kuat, delapan puluh tahun. Karenanya hidup ini memang singkat, namun dalam singkatnya kehidupan ini kita harus bisa menikmati kehidupan ini agar bisa bahagia dan ‘tak lupa juga harus memberi makna atau bermakna bagi yang lain.  

Berikut adalah bagaimana caranya meraih hidup bermakna, pertama adalah mengucap syukur, mengucap syukur adalah awalnya, awal untuk bisa menikmati hidup dan bermakna.

Kedua adalah positive thinking, berpikir positif, adalah cara untuk selalu terhindar dari penyakit-penyakit yang bersumber dari pikiran, seperti stress dsb. Pikiran positiv sangat membantu untuk bisa menikmati hidup dan berpikiran tenang.

Ketiga adalah empati, nah inilah kata kunci dari hidup bemakna, empati berbeda dengan simpati, simpati hanya merasakan saja, namun empati ada suatu tindakan untuk menolong.

Ke empat adalah mendahulukan yang penting, artinya sebelum melakukan segala sesuatu pikirkan itu penting atau tidak perlu dulu didahulukan, atau gampangnya dahulukan kebutuhan diatas keinginan.

Kelima adalah kebiasaan untuk melangkah, ya kebiasaan masih mempunyai keterkaitan dengan empati, yaitu tindakan yang perlu dilakukan bukan hanya sekadar omongan atau keinginan saja.

Ke enam adalah kebiasaan untuk menabur benih, menabur.... menabur dan menabur benih kebaikan, seperti firman Tuhan yang pernah dibawakan oleh Bpk. Pdt. David Minggu 20 Juli 2014.

Ke tujuh adalah jujur, jujur itu penting atau gampangannya mah katakan apa adanya. Bayangkan kalau semua orang didunia ini jujur, maka apakah yang akan terjadi....


Hingga akhirnya pikirkanlah bagaimana kita hidup sehari-hari sudah bermakna atau belum dan hitunglah hari-hari yang sudah kita lewati, agar memperoleh hati yang bijak (Mazmur 90:12). 

Sabtu, 16 Agustus 2014

Taburlah yang Baik

Pembicara: Pdt. David

Galatia 6:7-10
7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

                        Tabur... tabur...dan taburlah kebaikan tanpa jemu-jemu hingga sampai saatnya tiba untuk menuai hasilnya nanti. Namun perhatikan apa yang kita tabur s’bab Allah mengetahui apa yang kita lakukan dan Ia tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh siapapun (Gal 6:7-10).

                        Sama seperti seorang petani yang menabur benihnya di ladang demikianlah kita menebar kebaikan kepada setiap orang terutama untuk Tuhan seperti kesetiaan hingga tiba waktunya untuk menuai.

                        Kehidupan ini adalah anugrah dan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan. Hendaknya setiap anugrah dan kesempatan yang diberikan Tuhan dipergunakan untuk menabur kebaikan. S’bab Allah menilai semua itu dan janji Allah akan dinyatakan dalam kehidupan orang itu. Yaitu apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, didenganr dan dirasakanm itulah yang disediakan oleh Allah bagi umat-Nya.

                        Namun bagi orang-orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi Tuhan, demikianlah firman Tuhan (Amsal 11:20). Diibaratkan oleh firman Tuhan ia seperti orang yang menabur kesusahan bagi dirinya sendiri dan ia pun akan menuai kesusahan pula (Ayub 4:8). Hingga akhirnya ia tidak akan luput dari hukuman (Amsal 11:18-21).


                        Firman Tuhan telah mencontohkan dan membedakan mana perbuatan yang disenangi Tuhan dan mana yang tidak yaitu mana buah Roh dan mana perbuatan daging. Hal itu terdapat dalam galatia 5:16-25 yang menggambarkan mengenai perbuatan Roh dan perbuatan daging itu.