Kamis, 25 September 2014

Pujilah Tuhan

Pembicara: Pdt. David

Mazmur 150:6
6) Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya       

Pujilah Tuhan, Pujilah Tuhan oleh kar’na kebesaran-Nya, oleh kar’na perbuatan-Nya yang ajaib dan oleh kar’na Dia layak terima pujian.

Dalam setiap saat kehidupan yang telah kita lalui dan setiap perkara yang telah kita lalui, Allah yang kita sembah telah melakukan banyak sekali perbuatan-perbuatan yang ajaib, telah banyak memberikan muzizat bagi setiap orang yang setia kepada-Nya. Maka dari itu marilah kita naikkan pujian sebagai ungkapan syukur.

Firman Tuhan berkata pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya, Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dngan rebana dan tari-tarian (Maz 150:1-6). Artinya bahwa pujilah Tuhan dengan sukacita, pujilah Dia dengan hati yang penuh ungkapan syukur.

Manusia diciptakan oleh Allah seturut gambar dan rupa Tuhan, dimana manusia diciptakan untuk memuji Tuhan. Kemudian jangan pernah meremehkan atau merendahkan dari kuasa puji-pujian yang kita naikkan ke hadirat Tuhan. Karena ketika naikan puji-pujian ke hadirat Tuhan dengan sungguh-sungguh itu mengandung kuasa, kuasa yang membangkitkan jiwa, kuasa yang mendatangkan kekuatan bagi yang lemah, dan kuasa yang mampu menghadirkan rasa damai dan sukacita bagi jiwa.

Masih ingatkah mengenai kisah dari robohnya tembok Yericho dan robohnya dinding penjara yang dialami oleh Paulus dan Silas?. Tembok Yericho yang didirikan begitu kokohnya, hancur oleh kuasa puji-pujian yang dilakukan dengan mengelilingi kota itu sambil meniup sangkakala selama enam hari, dan pada hari ketujuh sebanyak tujuh kali mengelilingi kota itu. Hingga pada akhirnya runtuhlah tembok itu namun pada kisah itupula perempuan sundal yang bernama Rahab beserta keluarganya diselamatkan 

Jadi saudara-saudara masihkah mau meragukan kuasa puji-pujian?. Puji-pujian bukan sekedar bernyanyi seperti bernyanyian. Namun ketika menaikkan puji-pujian kepada Tuhan, maka Kuasa Allah akan turun dan memberkati saudara, karena Allah Bapa di Surga senang dengan puji-puji.


Jumat, 19 September 2014

Pengharapan

Pembicara: Bpk. Jusuf

Yeremia 17:5-8
5) Beginilah firman TUHAN ” Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.    

Dalam dunia ini saudara perlu pengharapan, pengharapan yang bukan sembarangan pengharapan, pengharapan yang benar-benar menjadi penolong atau yang menjadi dasar dari segala sesuatu yang belum terjadi atau kelihatan.
Banyak orang mengandalkan dirinya dan kemampuannya, banyak orang mengandalkan sahabat yang sangat ia percayai, banyak orang mengandalkan orang lain, dan banyak orang menjadikan apa yang ia miliki dan sahabatnya sebagai sumber pengharapan mereka. Namun semuanya itu hanya membawa kepada kesia-siaan. Tetapi jika saudara mau mengandalkan dan berharap pada Tuhan, atau menjadikan Yesus sebagai sumber pengharapan saudara maka saudara akan diberkati luar biasa oleh Tuhan.

Pengharapan saudara adalah pertaruhan saudara, dimana saudara bisa mendapatkan suatu kepastian ditengah ketidakpastian, manusia tidak bisa memberi kepastian, namun Yesus bisa memberikan suatu kepastian ditengah ketidakpastian saudara karena rasa kekuatiran dan ketakutan saudara, dan kuncinya adalah Iman.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, demikianlah firman Tuhan Ibrani 11:1. Ya Iman adalah kuncinya, kunci atau dasar dari pengharapan itu, karena pada dasarnya suatu pengharapan adalah seseuatu hal yang belum terjadi namun kita ingin hal itu terjadi dalam kehidupan saudara, namun saudara harus tau kemana dan kepada siapa saudara meletakkan dasar pengharapan saudara itu, ingat letakkanlah pengharapan saudara itu hanya kepada Tuhan.

Akhir kata, bahwa hendaknya saudara meletakkan pengharapan saudara hanya kepada Tuhan, dimana Allah yang adalah sumber pengharapan, memenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera serta mengaruniakan kekuatan yang daripada Roh Kudus.  

Jumat, 12 September 2014

Aman dalam Tangan Tuhan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Mazmur 31:1-6
          1) Pada-Mu, TUHAN aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu, luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, 3 … jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!.

Dunia penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan ketakutan, kekhawatiran, dan situasi yang dibuat oleh dunia ini membuat atau menjadi saudara dan saya akan merasa kuatir maupun takut, sekaligus melemahkan iman saudara dan saya. Namun jangan lupa bahwa Allah adalah kubu perlindungan saudara dan saya, kubu perlindungan yang kuat dan tidak pernah mengecewakan dan mampu membebaskan dengan sukacita.

Dalam kehidupan saudara, saat ini mungkin saudara sedang merasakan keadaan yang tidak berdaya, keadaan yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi, yang bisa dilakukan hanya bisa berpasrah saja. Namun saudara dalam keadaan dan situasi yang demikian saudara tidak perlu kuatir serahkan dan pasrahkan saja kepada Allah yang adalah kubu perlindungan dan pertahanan saudara dan saya yang mampu melakukan perbuatan yang ajaib, yang mampu melepaskan saudara dari jerat-jerat masalah yang saudara hadapi (Maz 31:1-4)

Mungkin saudara pernah dikecewakan seseorang, namun Allah yang saudara dan saya sembah adalah Allah yang tidak pernah mengecewakan, Ia tidak pernah lupa akan janji-Nya, Ia tidak pernah mengingkari apa yang telah Ia janjikan terhadap kehidupan saudara, maka dari itu peganglah firman Tuhan yang merupakan janji Tuhan yang memberikan kekuatan.

Firman Tuhan berkata dalam Mazmur 34:8-9, Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kemudian di ayat 9 berkata Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!. Artinya bahwa Tuhan itu selalu hadir dalam setiap saat di kehidupan saudara dan saya Ia peduli terhadap apapun yang sedang saudara rasakan dan hadapi.

Kemudian Allah yang saudara dan saya sembah bukan hanya sekadar tempat perlindungan yang kuat dan tidak mengecewakan, namun Ia juga mampu melepaskan saudara dan saya dari jerat-jerat masalah kehidupan yang saudara alami (Maz 31:5-6).

Maka dari itu saudara-saudara semua, dalam segala perkara yang saudara hadapi jangan ragu untuk meminta pertolongan dari Tuhan, s’bab firman Tuhan berkata Mintalah, maka akan diberikan; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. S’bab Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Mat 7:7-11).


Sabtu, 06 September 2014

Kemerdekaan Kristen

Pembicara: Pdt. David

Galatia 5:1
          Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Merdeka berarti bebas dan tak ada lagi yang mengikat, tak ada lagi yang mengekang, ataupun membatasi pergerakkan dari seseorang. Seseorang yang belum merdeka kehidupannya tidak mengalami kebebasan dan kebahagian sebab kehidupannya masih terikat dan dikekang oleh sesuatu. Namun seseorang yang sudah merdeka merasa bebas dan bahagia, Karena kehidupannya tidak lagi diikat atau dikekang oleh sesuatu.

Bangsa Indonesiapun sudah merdeka sejak 17 agustus 1945 yang lalu, merdeka dari penjajahan maupun perbudakkan oleh bangsa asing. Begitupun dengan kemerdekaan umat Kristen yaitu merdeka atas dosa sejak kematian dan kebangkitan Yesus pada zaman dahulu.

Kemerdekaan umat Tuhan memang sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu yaitu sejak Yesus mati di atas kayu salib untuk menebus segala dosa bagi yang mau percaya dan bangkit yang menunjukkan bahwa Yesus telah menang atas kuasa maut.

Merdeka bagi umat Tuhan berarti bebas atas maut dan dilepaskan dari belenggu dosa. Jika demikian maka saat ini kita sudah dimerdekakan Tuhan dan dilepaska dari belenggu dosa (Gal 5:1a).

Kemerdekaan ini adalah pemberian cuma-cuma dari Tuhan, oleh karena pemberian kasih karunia Tuhan bagi orang yang mau menerima-Nya. Kemerdekaan inipun perlu dipertahankan sebagaimana layaknya sebuah bangsa yang mempertahankan kemerdekaan yang ‘tak mau lagi dijajah oleh bangsa asing. Kemudian kemerdekaan inipun perlu dipertanggungjawabkan, ya dipertanggungjawabkan berarti, jangan mentang-mentang sudah merdeka namun dengan seenaknya aja berbuat dosa lagi. Sebab hal itu sama aja orang tersebut mau dikenakan kuk perhambaan lagi. Namun firman Tuhan jelas mengatakan dalam Galatia 5:1 bahwa Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.


Dengan demikian maka saat ini memang saudara dan saya telah dimerdekakan Tuhan dari belenggu dosa, namun janganlah mau lagi dikenakan kuk perhambaan dosa lagi, dengan cara tetap menjaga hati dan memelihara iman serta memperhatikan tingkah laku dan perbuatan.