Minggu, 22 November 2015

Pergunakanlah Waktu yang Ada

Pembicara: Ibu Pdt Keintjem

Efesus 5:14-17

14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." 15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
.





Setiap hari adalah kesempatan, dan kesempatan itu hanya datang satu kali dan tidak ada kesempatan kedua. Ibarat seorang pelamar kerja yang mendapat panggilan dari tempat dimana ia melamar pekerjaan tersebut maka sang pelamar itu akan mempersiapkan diri dan mempergunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin sebab ia tahu bahwa tidak akan ada kesempatan atau panggilan kedua. Yah mungkin ada kesempatan atau panggilan kedua namun itu sudah terasa tawar, tidak seperti kesempatan atau panggilannya yang pertama.

Karena setiap hari adalah kesempatan dan tidak ada kesempatan yang kedua maka dari itu pergunakanlah waktu – waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Dengan cara memperhatikan bagaimana cara kita hidup. Hiduplah seperti orang arif yang penurut bukan seperti orang bebal. Firman Tuhan dalam Ibrani 11:16 tertulis bahwa dan pergunakanlah waktu yang ada. Hal itu berarti bahwa firman Tuhan mengingatkan kepada kita untuk mempergunakan waktu yang Tuhan dengan baik.

Banyak contoh di Alkitab yang mempergunakan waktu itu seperti sebuah kesempatan, karena ia merasa bahwa waktu itu adalah kesempatan maka ia mempergunakan waktu yang dipunyainya dengan baik, Salah satu contohnya diantaranya adalah Daud.

Daud dalam firman Tuhan 1 Samuel 17:14-17. Dikisahkan Daud ketika berhadapan dengan Goliat. Goliath yang berbadan besar dan kuat mampu dikalahkan oleh Daud yang memiliki badan yang kecil. Secara manusia Daud tidak akan mungkin menang melawan goliath,  Raja Saulpun menyangsikan hal itu. Akan tetapi Daud tahu bahwa Allah menyertai dirinya. Selain itu Daud mempergunakan waktu – waktu yang ia miliki waktu  - waktu yang ada untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi goliath, sehingga pada akhirnya Daud yang hanya bersenjata ketapel dan 5 buah batu yang bulat – bulat dan licin yang dia ambil dari sungai.

Kemudian ada juga kisah mengenai perempuan yang memminyaki kepala Tuhan Yesus. Dalam Markus 14:3-9 dikisahkan ada seorang wanita yang meminyaki kepala Tuhan Yesus dengan minyak. Dalam kisah ini meski tindakannya diprotes oleh orang disekitarnya, namun ia tidak ragu, sebab ia ingin mempersembahkan seseuatu yang berharga bagi Yesus. Ia juga telah mempergunakan waktunya dengan baik sebab disaat Tuhan Yesus sedang berada didekatnya ia segera melakukanya dan tidak menundanya lagi.

Lalu dalam Markus 16: 2-4 mencontohkan juga bagaimana para perempuan yang pagi – pagi benar datang kekubur Yesus dengan tujuan untuk meminyaki tubuh Yesus, memang sempat ada kekuatiran yang hinggap ke pikiran mereka, sebab siapa yang akan menggulingkan batu yang besar yang menutupi kuburan itu bagi mereka. Namun kenyataannya pada saat mereka sampai batu itu sudah terguling sendiri dihadapan mereka.

Saudara ketiga peristiwa diatas adalah contoh bagaimana orang – orang yang mau mempergunakan waktu dengan baik. Saudara dalam kehidupan ini pergunakanlah waktu yang saudara miliki dengan sebaik mungkin, sebab setiap waktu adalah kesempatan, setiap waktu adalah momentum, dan yang namanya kesempatan maka tidak akan datang kesempatan yang kedua. Dalam menjalani hidup ini mungkin rasa kekuatiran akan hinggap dalam pikiran kita seperti yang dialami perempuan itu, terasa hal ini terlalu besar bagi kita seperti ketika Daud yang harus melawan Goliath yang secara manusia tidak mungkin Daud menang, dan kerap kali orang – orang disekitar kita melemahkan kita bukan menguatkan kita seperti perempuan yang memminyaki Yesus.

Namun ketehauilah bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, Allah selalu menyertai kita dalam setiap langkah kita, dan Allah turut bekerja bersama dengan kita untuk mendatangkan kebaikan. Maka dari itu seperti ketiga contoh diatas, pergunakanlah waktu  - waktu yang ada dengan sebaik mungkin, dan jalani saja hingga pada saatnya tiba saudara akan melihat karya Tuhan nyata dalam kehidupan saudara seperti yang dialami perempuan yang mau meminyaki tubuh Yesus melihat batu yang menutupi kuburan itu sudah terguling dengan sendirinya.


Minggu, 01 November 2015

Iman

Pembicara: Pdt David

Ibrani 11:1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.









Iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan. Firman Tuhan mengenai iman sering dibawakan oleh hamba – hamba Tuhan. Iman memang tidak terlihat wujudnya namun firman Tuhan dalam Ibrani 11:1, iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat wujudnya.

Iman, datang akan pendengaran akan firman Tuhan, Iman haruslah disertai oleh perbuatan, sedangkan  iman yang tidak disertai oleh perbuatan adalah mati. Banyaklah contoh – contoh dalam Alkitab mengenai orang – orang yang memiliki iman yang hidup atau iman yang disertai dengan perbuatan, salah satu contohnya adalah Nuh dan Abraham. Pada saat itu, Nuh mendengar perkataan Tuhan untuk membuat bahtera karena akan datang Air Bah yang akan memusnahkan bumi beserta isinya. Pada saat itu Nuh tidak hanya percaya, melainkan ia melakukannya dan ia membuat bahtera itu. Selanjutnya Abraham, Abraham pada saat ia harus mempersembahkan anaknya sebagai korban persembahan, ia tidak menolak, melainkan juga melakukan seperti apa yang Tuhan katakan (Kej 22:1-12).

Saudara dalam kehidupan ini memang sering kali diperhadapkan dengan ketidak pastian. Ketidak pastian itu membuat seseorang menjadi bimbang dan seperti tidak mempunyai dasar. Salah satu contoh yang tidak pasti adalah masa depan.

Seseorang sering kali berpikir dengan masa depannya seperti apa?. Kerap kali orang berpikir, hari esok seperti apa?. Bisa tidak ya, dilakukan?. Kayanya tidak mungkin ah? Dsb. Beberapa perkataan/pikiriran itulah yang kerap kali timbul dalam pikiran manusia dan hati mereka. Itu adalah wajar karena manusia memang sering gelisah. Namun saudara firman Tuhan berkata pada hari ini bahwa iman adalah dasar, iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat.

Saudara beberapa perkataan diatas adalah pikiran – pikiran yang tidak mempunyai dasar. Saudara ketahuilah bahwa Tuhan itu sudah mengetahui semua kebutuhan kita, lebih dari apa yang kita tahu mengenai kebutuhan kita, oleh karena Tuhan itu mengenal setiap pribadi lepas pribadi, namun kerap kali kita sebagai manusia kerap kali menggangap bahwa masalah kita atau apa yang sedang kita hadapi jauh lebih besar dari pada Tuhan. Namun jangan takut dan kuatir melainkan mulailah percaya, percaya akan janji Tuhan, dengan percaya berarti kita mulai memiliki iman. Namun sekadar iman tidaklah cukup, melainkan juga harus disertai dengan perbuatan. Ibarat kata, jika seseorang mau membeli sesuatu seperti motor atau mobil saja, tidak cukup hanya dengan doa namun juga harus usaha, seperti bekerja dan mengumpulkan uangnya, namun diluar konteks itulah yang menjadi bagian Tuhan untuk mewujudkannya sehingga menjadi sempurna.


Jadi pada akhirnya saudara – saudara, mulailah memandang Tuhan, pandanglah Tuhan, baca firman-Nya, ingat dan renungkan itu, dengan begitu berarti saudara mulai belajar beriman. Namun untuk menjadikannya nyata, maka diperlukan usaha. Jadi dengan demikian iman yang kita miliki menjadi iman yang hidup. Dan iman yang berkuasa.