Minggu, 31 Mei 2015

Hari Pentakosta

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem




Kisah 1: 8-11
8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." 9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." 



Tepat 10 hari setelah kenaikkan Yesus ke Surga atau 50 hari setelah kebangkitan Yesus dari kematian adalah hari pentakosta atau hari ketuangan Roh Kudus. Pada saat itu setelah murid-murid melihat Yesus terangkat ke surga, mereka menanti-nantikan Roh Kudus yang dijanjikan kepada mereka.
Dalam Yohanes 14:16, Roh Kudus adalah seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, dimana Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Pada saat Yesus dibabtis Roh Kudus turun seperti burung merpati (Matius 3:16-17). Kemudian pada saat hari Pentakosta dimana pada saat itu semua orang percaya berkumpul Roh Kudus turun dan memenuhi mereka dan nampaklah pada saat itu lidah – lidah api dan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, yaitu bahasa surga (Kis 2:1-4).
Roh Kudus adalah roh kebenaran yang diutus untuk menjadi penolong bagi kita, penghibur, sekaligus menjadi pengingat pelajaran-pelajaran yang telah Tuhan Yesus ajarkan bagi kita. Dan Roh Kudus itu memang tidak terlihat secara manusia, namun Roh itu tinggal dalam hati kita dan membuat rasa sukacita dan damai sejahtera.

Minggu, 24 Mei 2015

Kenaikan Yesus Ke Sorga

Kisah 1: 6-11
9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

11… “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?. Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Pada tanggal 14 Mei 2015 kemarin kita memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Yesus yang lahir, kemudian Ia mati, bangkit dan kemudian setelah 40 hari maka Yesus naik kesorga.
Yesus naik ke sorga dengan tujuan untuk menyediakan tempat bagi umat percaya, supaya dapat bersama dengan Allah (Roma 8:34), mengutus Roh Kudus, dan menyatakan kedatangan-Nya kembali. Selanjutnya sebelum Yesus terangkat ke Surga, Ia berpesan yaitu berupa amanat agung, menjadi saksi-Nya, dan setia menanti kedatangan-Nya ke dua kali.
Tujuan dari Yesus terangkat ke sorga adalah untuk menyediakan tempat bagi umat yang percaya, dalam Yohanes 14:1-3 tertulis dalam ayat 2  …. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu, itu berarti bahwa Yesus yang terangkat ke Surga dengan tujuan untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang percaya dan setia kepada-Nya. Kemudian yang kedua adalah untuk mengutus Roh Kudus. Firman Tuhan dalam Yohanes 16:7 tertulis … tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Kemudian yang terakhir adalah untuk menyatakan kedatangan-Nya, yaitu dengan cara yang sama seperti ketika Dia terangkat ke Surga (Kis 1:11).
Kemudian pesan Yesus saat naik ke Surga adalah jalankan amanat agung ( Mat 28:18-19), menjadi saksi melalui sikap dan perilaku serta perbuatan, dan terakhir setia menanti kedatangan-Nya.

Minggu, 10 Mei 2015

Jika Tuhan Menghendakinya

Pembicara: Pdt. David

Yakobus 4:13-17
15 Sebenarnya kamu harus berkata: ”Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”


 Jika Tuhan menghendakinya pasti terjadi, manusia boleh merencanakan ini dan itu dalam kehidupannya akan tetapi segala sesuatu yang menentukan berhasil atau gagalnya rencana tersebut adalah Tuhan sendiri, bukan manusia itu sendiri.
Saudara, setiap orang punya rencana ini dan itu, tetapi janganlah lupa bahwa Tuhan yang menentukan semua. Hal itu karena manusia itu terbatas adanya tidak bisa melihat atau mengetahui apa yang akan terjadi esok atau bahkan sejam atau mungkin sedetik kedepannya manusia tidak tahu, sebab semuanya hanya Tuhan yang tahu. Maka dari itu firman Tuhan berkata dalam Yakobus 4:15 yaitu Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu. Artinya adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi itu adalah sekehendak dari pada Tuhan. Selanjutnya firman Tuhan dalam Mat 6:33-34 lebih ditekankan lagi mengenai hari esok dimana Tuhan berfirman bahwa carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya serta kesusahan sehari cukuplah untuk sehari, dan hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Artinya bahwa karena segala sesuatu itu terjadi atas sekehendak dari pada Tuhan maka janganlah kuatir tentang hari esok sebab dalam satu hari mempunyai kesusahan dan kesukaannya sendiri.
Saudara banyak orang merencanakan hal ini dan itu, berusaha sedemikian rupa untuk memperkaya dirinya hingga ia lupa akan harta yang sesungguhnya yang harus ia miliki dan kekal adanya. Untuk hal ini firman Tuhan memperingatkan bahwa harta memang harus dimiliki karena memang masih hidup dunia karena memang diperlukan akan tetapi jangan lupakan mengenai harta yang kekal, karena ketika manusia itu mati maka harta yang dikumpulkan didunia itu tidak akan ada gunanya lagi (Lukas 12:19-21).
Berbicara mengenai masalah hari esok masa depan, banyak dijumpai orang-orang yang menurutnya bisa melihat atau meramalkan apa yang akan terjadi pada hari esok bahkan masa depan akan tetapi sesungguhnya lebih baik percaya dan berlindung kepada Tuhan dari pada percaya kepada manusia itu (Mazmur 118:8-9).

Jadi kesimpulannya berbicara mengenai hari esok tidak ada satu orangpun yang tahu maka dari itu janganlah sombong (Amsal 27:1). Namun jika Tuhan menghendakinya maka pasti terjadi.   

Ubahlah Sudut Pandang Kita

Pembicara: Bpk. Jusuf

Roma 3:23
 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,


Saudara pandangan kita sebagai manusia itu terkadang berbeda dengan manusia, hal itulah yang membawa kecelakaan bagi manusia, karena apa yang dipandang Allah itu baik, maka itu benar baik adanya bagi manusia dan apa yang dipandang baik atau benar belum tentu demikian dihadapan Tuhan. Maka dari itu dalam setiap tindakan perilaku kita sebagai manusia perlu bertanya kepada Tuhan apakah itu baik atau tidak untuk dilakukan. Kemudian apabila Tuhan memandang itu tidak baik maka kita perlu mengubah pandangan kita menjadi sama dengan pandangan Tuhan.

Mengubah pandangan kita untuk mengikuti pandangan Tuhan tidaklah mudah malahan terpandang buruk dimata kita sebagai manusia. Terkadang seseorang merasakan apa yang kita pandang itu jauh lebih mudah, enak, atau menyenangkan meski ujungnya adalah kecelakaan atau juga dosa dimata Tuhan. Kemudian terkadang apa yang Tuhan pandang itu baik, malahan dipandang seseorang itu tidaklah mudah atau tidak enak untuk dilakukan, tetapi itulah manusia.
Untuk lebih jelasnya didalam Alkitab banyak contoh yang dapat ditemui pandangan antara manusia dan Tuhan. Beberapa diantaranya adalah musa, elisa, dan abram dan lot saat berpisah. 
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa musa adalah anak angkat dari putri Firaun tetapi sebenarnya ia adalah anak dari bangsa Israel. Meskipun ia adalah anak angkat dari puteri Firaun namun ia lebih memilih menderita daripada menikmati kesenangan yang sementara (Ibrani11:24-26). Dalam hal ini musa memiliki pandangan yang sama dengan Tuhan dan ia mendapatkan suatu harta yang lebih besar daripada semua harta mesir meskipun musa harus menderita. Hal itu dilakukan musa karena musa tahu bahwa meskipun musa harus merugi atau menderita tetapi pengenalan akan Yesus atau mengikuti perintah Tuhan adalah jauh lebih mulia daripada semuanya (Fil 3:8).
Kemudian selanjutnya adalah Elisa dalam peperangannya melawan Aram. Pada saat itu pasukan Elisa lebih sedikit dari pasukan musuhnya. Menurut pandangan manusia memang pasukan Elisa akan mudah untuk dikalahkan atau di takhlukan. Tetapi pada saat itu Elisa tidak takut sebab Ia mempunyai pandangan bahwa Allah yang Ia sembah sanggup melakukan sesuatu untuknya, dan Elisapun berdoa meminta pertolongan dari Allah ( 2 Raja – Raja 6:15-17).

Kemudian dalam contoh yang terakhir ini adalah mengenai kisah Abram dan Lot yang berpisah, namun Abram seseuai dengan pandangan Allah akan tetapi Lot dengan pandangannya sendiri yang tidak sesuai dengan pandangan Allah, ia mendapat musibah (Kej 13:8-13).


Saudaraku cobalah mulai dari hari ini dari setiap tindakan dan perilaku maupun sudut pandangan hidup kita untuk menyesuaikan pandangan kita sesuai dengan pandangan Allah sebab pandangan Allah itu memikirkan kekekalan dan firrman Tuhan.