Sabtu, 16 Januari 2016

Keberhasilan adalah Sesuatu yang Harus Kita Perjuangkan

Pembicara: Bpk Chandra

Keberhasilan adalah keinginan semua orang. Semua orang ingin kehidupannya selalu berhasil namun satu hal yang perlu diingant adalah keberhasilan adalah suatu hal yang harus diperjuangkan karena tanpa adanya suatu perjuangan, seseorang tidak akan mencapai keberhasilannya. Contoh sederhananya  saja adalah tanpa perjuangan bangsa ini tidak akan mencapai kemerdekaannya. Tanpa perjuangan dari para pejuang untuk mencapai kemerdekaan maka bangsa ini tidak akan pernah merdeka.

Itulah contoh sederhana. Suatu keberhasilan, tidak ajab pernah diraih tanpa adanya perjuangan. Tapi banyak orang ingin berhasil, tapi mereka malas untuk berusaha, malas untuk berjuang, maka orang itu tidak akan mencapai keberhasilannya. Namun setiap orang yang mau berusaha, berusaha  untuk mencapai kberhasilannya maka ia akan mencapai keberhasilannya.

Tuhan memang sudah menjamin keberhasilan, keuntungan, akan menjadi bagian dalam kehidupan kita. Namun… hal itu hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud jika orang tersebut hanya berdiam diri saja. Tetapi hal itu akan terwujud dalam kehidupan kita jika kita mau berusaha memperjuangkan keberhasilan kita.

Jika di analisa dari kata berhasil saja, berhasil berarti ada sesuatu yang tercapai, ada sesuatu yang dimenangkan. Mak dari itu jika ingin tercapai atau menang maka harus ada perjuangan. Didalam Alkitab ada satu contoh yang sesuai dengan judul dair firman Tuhan hari ini yaitu keberhasilan adalah sesuatu hal yang harus diperjuangkan yaitu Daud.

Cerita mengenai kemenangan Daud atas goliath yang terdapat dalam 1 Sam 17:21-37 kerap kali dibawakan dan sudah sering terdengar, bahkan sejak dari sekolah minggu. Jika dianalisa ada 7 langkah yang dilakukan Daud untuk mencapai kemenangannya.

Pertama adalah Daud percaya bahwa Allah yang ia sembah jauh lebih besar dari pada goliath lawannya. Ke dua ia punya strategi yang berasal dari hikmat yang diberikan oleh Tuhan. Ke tiga Daud memiliki keyakinan dan keberanian. Ke empat Daud mempunyai keterampilan dan pengalaman, ke lima Daud itu Rajin. Ke enam, sabar menunggu waktunya Tuhan dan Terakhir Daud memiliki keteguhan iman yang tinggi.  Itulah ketujuh langkah Daud yang ia lakukan untuk memenangi pertempurang melawan goliath


Saudara goliath itu bisa dilambangkan sebagai ujian, cobaan maupun masalah dan tantangan. Daud tidak menyerah terhadap goliath, begitupun kita juga jangan menyerah terhadap berbagai masalah, cobaan maupun tantangan dalam hidup kita. Karena jika kita menyerah kita tidak pernah mengalami janji Tuhan dalam kehidupan kita. Namun kebalikannya jika kita mau berusaha, mau tetap berjuang, tetap beriman, dan tetap percaya maka percayalah bahwa keberhasilan itu akan tercapai.  

Menjadikan Hidup Kita Berarti

Pembicara: Bpk Jusuf

Menjadikan hidup kita berarti, hidup yang berarti adalah hidup yang memiliki arti dan hidup yang bisa berbuah. Untuk menjadikan hidup yang berarti maka dimulai dari hidup yang memiliki tujuan. Ibarat seseorang yang mengendarai mobil pasti orang itu mempunyai tujuan. Begitupulalah dalam kehidupan ini, seseorang harus punya tujuan. Karena jikalau hidup tanpa tujuan maka tidak akan ada yang dihasilkan dalam kehidupan ini.

Berbicara mengenai hidup yang beararti dimulai dari hidup yang memiliki tujuan dan hidup yang menghasilkan karya. Untuk bisa memiliki hidup yang berarti, milikilah hidup yang sejati, bisa berkarya, tetap bersyukur , dan sederhana.

 Pertama hiduplah sejati, hidup yang sejati, hiduplah didalam Yesus, hiduplah menurut firman-Nya. Tidak hidup dalam kebencian, kedengkian, amarah, cemburu. Kedua adalah berkarya, berkarya berarti ada sesuatu yang dihasilkan selama kita hidup. Ketiga bersyukur, firman Tuh
an dalam 1 Tes 5:18, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Hal itu bearti, firman Tuhan, menganjurkan supaya seseorang bisa mengucap syukur didalam Tuhan.

Terakhir adalah hiduplah sederhana, banyak hidup dengan sembrono mereka dengan mudahnya menghabis seluruh uangnya untuk hidup foya – foya. Namun Tuhan mencontohkan kepada manusia, bahwa Ia lahir dengan sederhana dan hidup dengan sederhana. Tetapi bukan berarti anak Tuhan tidak boleh kaya, namun aturlah kondisi keuangan dengan baik.

Saudara kini tahun 2015 telah berganti tahun 2016, bagaimanakah kehidupan saudara selama tahun 2015, apakah selama satu tahun dilalui, saudara merasa hidup saudara memiliki arti, hidup yang bisa dinikmati bukan hanya diri sendiri melainkan juga orang lain?.

Jika belum, maka diawal tahun kini, mari kita mulai dengan menetapkan tujuan atau target apa yang dicapai ditahun ini. Lalu tujuan yang telah kita tetapkan tadi, jangan bukan sekadar dijadikan tujuan, melainkan apapun yang menjadi tujuan itu diusahakan agar tujuan itu bisa tercapai dan terwujud.


Tentu saja dalam rangka mencapai tujuan itu, diperlukan usaha dan doa. Dalam setiap usaha yang kita lakukan untuk mencapai target tersebut sertailah dengan ucapan syukur. Sebab tanpa kita sadari, tangan Tuhan memegang kita step by step atau selangkah demi selangkah hingga kita sukses mencapai target tersebut. Ibarat seorang Bapa yang memegang tangan anaknya ketika anak tersebut belajar berjalan, dengan sabar Bapa tersebut memengang tangan anak tersebut, dengan sesekali dia biarkan anak tersebut berjalan sendiri, namun dengan tetap dalam pengawasannya sehingga ketika anak itu mulai dirasa mau jatuh maka dengan sigap sang Bapa menopang anak itu kembali, demikianlah Bapa kita di Sorga kita memimpin dan memengang kehidupan kita. 

Sabtu, 02 Januari 2016

Sabar Menghadapi Segala Sesuatu (Berdiam Dirilah Dihadapan Tuhan dan Nantikanlah Dia)

Pembicara: Pdt David

Maz 37:1-11
7 Berdiam dirilah dihadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

Saudara sebagaimana yang kita tahu, bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sangat mengerti dan perduli kepada umat-Nya. Ia selalu memperhatikan dan melihat keadaan atau kondisi unat-Nya. Namun saudara, ada kalanya ketika kita doa itu Allah tidak langsung menjawab atau langsung memberikan pertolongan sampai saatnya tiba. Ketika Allah tidak langsung menjawab atau menolong umat-Nya, melainkan butuh waktu hingga saatnya tiba, itulah masa – masa penantian. Atau masa – masa dimana seseorang harus menantikan jawaban dari apa yang ia doakan atau menunggu pertolongan Tuhan. Untuk itulah diperlukan yang nama-Nya kesabaran. Dalam Firman Tuhan dalam Roma 12:12 tertulis bahwa Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.
Banyak orang tidak sabar dalam menghadapi segala sesuatu, banyak orang tidak sabar dalam menantikan pertolongan-Nya. Namun kesabaran adalah kunci dalam menantikan pertolongan Tuhan.Untuk menantikan pertolongan Tuhan, kita butuh kesabaran. karena berbicara masalah menantikan atau menunggu adalah suatu hal yang membosankan. Akan tetapi firman Tuhan dalam Maz 37:7 tertulis Berdiam dirilah dihadapan TUHAN dan nantikanlah Dia.
Terkadang dalam kehidupan ini banyak kali apa yang kita rencanakan itu tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan, apa yang kita rencanakan atau impikan malah terbalik dengan apa yang terjadi. Dalam kondisi itu juga seseorang perlu kesabaran, sabar dalam menghadapi suatu kondisi yang tidak pernah ia harapkan. Sebab firman Tuhan tertulis dalam Yes 55:8 bahwa Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Saudara tahun 2015 sebentar lagi akan berakhir dan tahun 2016 akan kita jelang atau masuki. Kita telah merasakan banyak hal di tahun ini, ada yang rencananya atau impian tercapai ditahun, maka bersyukurlah. Lantas bagaimana yang rencana maupun impiannya gagal?. Apa yang dirasakan?. Pasti kecewa. Dalam hal inilah kita butuh kesabaran. Kesabaran dalam menantikan pertolongan Tuhan. Sabar dalam menantikan kedatangan-Nya. 

Hidupku Bukannya Aku Lagi Melainkan Kristus yang Hidup Didalamku

Pembicara: Pdt David

Galatia 2:15-21

Setiap orang memiliki pola pikir dan mempunyai konsep kehidupannya masing – masing. Setiap pola pikir dan konsep kehidupan itu mampu mempengaruhi dan menentukan kesuksesannya.

Saat – saat ini banyak sekali terdapat orang – orang yang merasa pesimis akan kehidupannya. Hal itu terjadi karena orang – orang itu berpikir negative dan tidak mampu berpikir positive akan kehidupannya. Contoh sederhana saja, adalah ketika seseorang menghadapi suatu masalah, kemudian jika pikirannya berpikir bahwa ia tidak akan pernah mampu maka ia tidak akan pernah mampu namun ketika ia berpikir positive bahwa ia pasti mampu maka ia pasti mampu.
Begitupula jika seseorang itu bisa berfikir positive akan kehidupannya maka akan terbentuk pola pikir yang positive dan semua orang yang mampu berpikir positive maka ia akan merasa optimis akan kehidupannya dan bukanya menjadi pesimis.

Firman Tuhan dalam Fil 4:8-9 tertulis Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Itu berarti firman Tuhan berkata jangan pikirkan yang macam – macam melainkan pikirkan hal yang baik yang memang patut untuk dipikirkan alias berpikir secara positif.

Sebagai orang percaya, kita harus bisa mempunyai pola pikir yang positif hal itu karena hidupku bukannya aku lagi melainkan Kristus yang hidup didalamku. Hal itu berarti jika Kristus hidup dalam kehidupan kita maka yang namanya kemenangan demi kemenangan, muzizat demi muzizat, pertolongan Tuhan, dan penyertaan Tuhan akan dialami.

Terakhir  kemenangan yang lebih dari sekadar kemenangan biasa adalah kemenangan atas godaan berbuat dosa dan kemenangan atas keinginan daging itulah kemenangan yang lebih dari kemenangan.

Jadi kesimpulannya adalah pola pikir mempengaruhi pola perilaku seseorang dan pola perilaku seseorang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan seseorang. Jadi dengan kata lain pola pikir juga bisa mementukan kesuksesan atau kegagalan seseorang.

Sebagai orang percaya mari kita mempunyai pola pikir yang positif, dengan memikirikan pikiran – pikiran yang memang patut untuk dipikirkan. Dengan mempunyai pikiran yang positif maka akan memiliki rasa optimis akan kehidupannya, karena ia tahu bahwa hidupnya bukannya ia lagi melainkan Kristus yang hidup dalamnya. Selanjutnya karena Kristus hidup dalam kehidupannya maka yang namanya kemenangan demi kemenangan, muzizat demi muzizat, pertolongan Tuhan, dan penyertaan Tuhan akan dialaminya.


Yesus Datang Mengubah Keputusasaan Menjadi Pengharapan

Pembicara: Ibu Pdt Keintjem


Yesus datang mengubah keputusasaan menjadi pengharapan, itulah tema natal GPdI Ekklesia Wr. Buncit, Minggu 20 Desember 2015. Thema ini terinspirasi dari banyaknya orang yang mudah putus asa ketika ia merasa bahwa keadaan yang sedang dihadapinya sangat sulit dan tidak mungkin lagi untuk berubah. Banyak orang bukan hanya sekadar putus asa namun lebih memilih mengakhiri hidupnya karena ia merasa sudah tidak sanggup lagi.

Saudara beribu tahun yang lalu Yesus telah lahir ke dunia, Ia datang ke dunia mengambil wujud sebagai manusia dengan satu misi yaitu menyelamatkan umat yang percaya kepada-Nya (Mat 1:21). Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Ia datang untuk mengubah keadaan kehidupan seseorang, yang tadinya gelap menjadi cerah, yang tadinya tak berpengharapan menjadi berpengharapan.
Dalam Alkitab setidaknya terdapat 3 contoh. Dimulai dari Maria, Yusuf, dan Para Murid Yesus. Maria yang adalah ibu Yesus. Pada saat maria mendengar kabar bahwa ia mendapat kasih karunia  bahwa ia mengandung seorang anak laki – laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Sebagai manusia maria merasa takut dan putus asa, mariapun berkata bagaimana hal itu mungkin terjadi?. Sebab pada saat itu ia belum bersuami. Namun ketika Malaikat yang menghampiri itu berkata padanya bahwa Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Maka bangkitlah imannya yang tadinya ia putus asa menjadi berpengharapan kembali sehingga ia mampu berkata Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil dan sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.

Kisah selanjutnya adalah Yusuf, Yusuf yang ada suami dari pada maria. Yusuf pada saat itu adalah tunangan dari maria. Namun ketika Yusuf mengetahui bahwa maria telah mengandung, maka Yusuf bermaksud untuk menceraikan maria secara diam – diam karena Yusuf telah merasa kecewa dan putus asa terhadap maria. Namun ketika malaikat datang kepadanya dalam mimpinya berkata Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Setelah mendengar perkataan itu, Yusuf terbangun dari tidurnya. Yang tadinya Yusuf kecewa terhadap maria dan mau menceraikannya namun Yusuf mengurungkan niatnya dan kembali mengambil maria sebagai istrinya.

Kisah ketiga atau yang terakhir adalah kisah para murid Yesus. Sebagaimana yang kita tahu para murid mengiring Yesus kemanapun Yesus pergi, mereka mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi, namun ketika mereka tahu bahwa Yesus yang mereka ikuti telah mati atau telah tiada lagi. Mereka menjadi kosong, mereka tidak memiliki pengharapan lagi, dan mereka lebih memilih untuk kembali keadpa pekerjaan lama mereka sebagai penjala ikan. Namun ketika suatu saat ketika Yesus sudah bangkit dan menghampiri mereka. Ketika itu pulalah iman mereka kembali bangkit, yang tadinya mereka sudah putus asa kem bali memiliki pengharapan.

Saudara dalam kehidupan ini banyak orang mengalami putus asa. Bukan hanya sekadar putus asa, namun terkadang ada juga yang sangking putus asanya hingga sampai bunuh diri. Namun saat ini saudara dan saya sedang memperingati hari kelahiran Yesus. Lahirnya Yesus ke dunia ini membawa harapan. Harapan yang bukan hanya sekadar harapan biasa. Namun harapan yang benar – benar harapan, harapan yang akan menjadi nyata.


Jadi pada akhirnya firman Tuhan ini telah selesai diberitakan, yang diharapkan adalah saat ini dengan lahirnya Yesus ke dunia, kita beroleh sumber pengharapan yang baru. Sumber pengharapan yang tidak akan mengecewakan.