Pembicara:
Bpk. Chandra
Efesus
2:19-22
19
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga
dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 20 yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru. 21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 22 Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Gerejaku,
rumahku, demikianlah seharusnya. Artinya bahwa gereja kita bisa menjadi rumah
kedua bagi kita. Rumah berbeda dengan hotel, karena hotel tidak bisa dimiliki
hanya bisa disewa, namun rumah bisa dimiliki. Selain itu di hotel segala
sesuatu disediakan secara praktis, cukup memanggil room service, namun dirumah
segala sesuatu tidak bisa instans.
Gereja
adalah tempat dimana orang – orang benar bersekutu, memuji dan membesarkan
Tuhan, mendengarkan firman Tuhan. Maka dari itu sudah seharusnya gereja bisa
menjadi rumah kedua karena setiap orang yang berbeda – beda karakter di
pertemukan dan disatukan didalam suatu tempat yaitu gereja.
Selain
itu mengapa gereja adalah rumah kedua bagi semua orang adalah karena fungsi
gereja sama dengan fungsi rumah, dimana fungsi gereja adalah bisa menjadi pusat
ketenangan jiwa, sumber energi, penyemangat, cermin, saling melengkapi dan
tempat sarana memuji Tuhan.
Fungsi
menjadi pusat ketenangan jiwa, sumber energi dan penyemangat adalah sebagai
mana ketika seseorang merasa lelah adalah maka ketika orang tersebut kembali
dirumah maka ia bisa menenangkan dirinya, melupakan semua persoalannya, dan
akhirnya ia siap kembali untuk menghadapi hari esok. Demikian seharusnya gereja
ketika seseorang dating ke gereja dengan penuh masalah dan persoalan serta
mulai putus asa maka seharusnya ketika ia keluar dari gereja tersebut ia sudah
siap kembali menghadapi masalahnya dan persoalanya.
Fungsi
cermin dan saling melengkapi adalah sebagaimana dalam keluarga yang terdiri
dari seorang bapa, ibu dan anak – anaknya mereka bisa saling mengingatkan dan
saling membantu dan menolong serta melengkapi satu dengan yang lainnya, karena
memang pada hakekatnya manusia memang tidak sempurna. Demikianlah seharusnya
anggota atau seluruh orang yang ada dalam gereja tersebut bisa saling
mengingatkan dan membantu serta melengkapi seorang akan yang lain, karena tidak
ada satu orangpun yang sempurna, pasti ada kekurangannya dan kelebihannya.
Terakhir
adalah sebagai sarana memuji dan membesarkan nama Tuhan. Hal itu sudah pasti
karena gereja adalah suatu sarana atau tempat persekutuan.
Selanjutnya
supaya gereja bisa memiliki fungsi tersebut maka dibutuhkan suatu perekat,
perekat itu adalah komitmen, sebagaimana suatu batu – batu tidak akan bisa
bersatu dan membentuk suatu bangunan maka suatu gereja tidak akan bisa
menjalankan fungsi tersebut tanpa adanya suatu perekat. Perekat itu adalah
komitmen.
Beberapa
komitmen tersebut adalah kehadiran, pertumbuhan tanggungjawab, dan aktif
melayani bersama. Komitemen pertama adalah kehadiran, dalam hal ini berarti
hadir disetiap saat, bukan pada moment – moment tertentu saja. Kedua
pertumbuhan, dalam hal ini ada dua pertumbuhan yaitu kualitas dan kuantitas,
kualitas berarti berbicara mutu dan kuantitas berarti berbicara masalah jumlah
angka. Ketiga adalah tanggung jawab, tanggung jawab bearti mendahulukan Tuhan
diatas kepentingan pribadi. Terakhir adalah aktif melayani bersama, aktif
melayani bukan berarti haruslah menjadi seorang pendeta atau pembawa firman Tuhan,
banyak cara untuk melayani Tuhan, layanilah Tuhan seseuai dengan talenta masing
– masing
Hingga
pada akhirnya jika memang komitmen ini bisa dilakukan maka bukan tidak mungkin
bahwa gereja kita Gereja GPdI Ekklesia Warung Buncit bisa menjadi rumah kedua
kita dan saya harap di ulang tahun yang ke 29 tahun ini gereja ini bisa menjadi
rumah kedua bagi semua yang membutuhkan.