Minggu, 03 April 2016

Makna Kebangkitan Kristus

Pembicara: Pdt. David

1 Kor 15:16-21
 16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. 21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

              2000 tahun lalu Yesus telah melakukan karya terbesar dalam kehidupan manusia dimana Ia yang tidak berdosa, tak bercacat cela, rela mati di kayu salib. Namun Yesus bukan hanya mati untuk selamanya. Namun pada hari yang ketiga Ia bangkit atas maut. Ia membuktikan bahwa Yesus telah mengalahkan kuasa maut. Dan oleh karna karya terbesarnya yang dilakukan diatas kayusalib itulah manusia terbebas dari dosa. Demkian juga dengan kebangkitan-Nya, setiap orang yang percaya beroleh kemenangan.


                 Saudara Yesus telah bangkit 2000 tahun yang lalu, dan kini kita memperingati hari kebangkitan-Nya. Kebangkitan Yesus mempunyai makna kemenangan. Saat ini kita memang kita telah dibebaskan dari dosa oleh karna Karya Yesus yang dilakukan-Nya diatas kayu salib, akan tetapi bukan berarti kita bebas untuk melakukan dosa kembali sebab firman Tuhan telah memperingatkan dimana gunakannya tubuh kita untuk memuliakan Tuhan (Roma 6:13). 

Harta yang Paling Berharga

Pembicara: Bpk Chandra


Banyak orang mencari harta, berangkat pagi pulang sampai larut malam demi mencari harta. Bekerja keras demi mecari harta sampai mengabaikan kesehatannya. Namun ia tidak tahu apa yang menajdi harta yang paling berharga

Harta yang berharga adalah harta yang memiliki nilai yang mahal. Suatu asset yang memiliki nilai mahal. Dalam kehidupan ini setidaknya ada 4 hal harta yang paling berharga, apakah itu?. Harta yang paling berharga diantaranya adalah kekayaan, relasi, keluarga, dan tubuh, jiwa dan roh. Pada kesempatan kali ini akan dibahas satu per satu.
  
Pertama adalah kekayaan. Kekayaan jelas, terkait dengan harta atau keuangan, karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa orang butuh uang sebagai alat pembayaran atau sebagai alat untuk melakukan transaksi. Namun bukan berarti kita menjadi hamba uang atau cinta uang. Karena jika demikian firman Tuhan sudah memperingatkan jika kita cinta akan uang maka kita akan menjerat diri kita dengan berbagai – bagai duka (1 Tim 6:10).

Kedua adalah relasi atau hubungan. Sebagai mahluk social jelas manusia perlu menjalin suatu relasi atau hubungan. Namun hendaknya ketika kita menjalin suatu relasi atau hubungan adalah hubungan yang bermanfaat bagi segala aspek kehidupan kita, seperti pekerjaan, karir dll.

Ketiga adalah keluarga. Dalam mazmur 33:1-3 tertulis 1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. 3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. Hal itu berarti Tuhan menyukai kerukunan, biasanya kerukunan dapat dijumpai di dlaam keluarga. Dimana biasanya didalam keluarga yang anggotanya saling hidup rukun, akan diberkati oleh Tuhan.

Ke-empat dan terakhir adalah tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Tubuh adalah daging, yang dapat dilihat. Jiwa adalah batiniah yang meliputi emosi dan pikiran yang ada dalam diri manusia. Roh adalah nafas kehidupan yang dihembuskan oleh Allah kepada manusia. Sehingga dari tubuh, jiwa dan roh jadilah seorang manusia.

Jadi kesimpulannya saudara dalam kehidupannya ini harta yang paling berharga bukan hanya kekayaan ataupun kemewahan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa selama kita masih hidup kita masih butuh harta atau uang untuk transaksi. Namun perlu diingat bahwa relasi, keluarga juga merupakan harta yang paling berharga. Kemudian jangan lupa akan tubuh, jiwa dan roh. Dimana tubuh perlu dijaga kesehatannya., dan jiwa dan roh kita yang perlu dijaga dan dirawa jangan sampai meski kita hidup enak didunia, roh kita binasa. 


Pandangan Alkitab terhadap LGBT

Pembicara: Bpk. Chandra


Akhir – akhir ini sedang mengemuka beberapa kasus yang berkaitan dengan LGBT. Beberapa kasus seperti kasus Kopi Sianida oleh Jesicca Kumala, kemudian kasus bang Ipul atau saipul jamil atau fenomena – fenemena mengenai NYC Pride yang dirayakan di amerika sebagai respon sukacita mereka karena dilegalkannya perkawinan sesame jenis. Itulah beberapa fenomena dan kasus yang berkaitan dengan LGBT, lantas bagaimanakan LGBT dalam pandangan Alkitab?.

LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender. Lesbian dan gay adalah penyuka sesama jenis, lesbian atau wanita suka dengan wanita, sedangkan gay adalah laki – laki suka sama laki – laki, kasus Jesicca K.W juga terkait dengan Lesbian, karena ternyata si Jesicca suka sama mirnawati, dari pada si mirna dimiliki oleh orang lain, mendingan dibunuh saja, itulah menurut pandangannya. Bisex adalah Suka laki – laki dan suka juga dengan wanita. Transgender, adalah perubahan kelamin dari wanita menjadi pria atau sebaliknya.

Pandangan Alkitab terhadap kaum LGBT ini adalah jelas adalah kekejian bagi Tuhan. Hal ini karena berdasarkan Kej 1:27-28, Allah menciptakan laki – laki dan perempuan dan beranak cuculah dan bertambah banyak. Bukan laki dengan laki – laki. Berdasarkan Imamat 18:22 dan Imamat 20:13 itu adalah kekejian bagi Tuhan. Akibatnya adalah berdasarkan Galatia 5:19-21 dan 1 Kor 6:9-11 Mereka tidak akan mendapatkan bagian dalam kerajaan Allah dan akan mendapatkan balasannya sebab mereka menghina dan menghujat Allah (Roma 1:24-27 & Yudas 1:7-8).

Saudara masih ingatkah dengan kisah Sodom dan Gomora yang dihancurkan?. Kisah soom dan gomora yang terdapat dalam Kejadian 19:1-26, dimana ke dua kota itu dihancurkan oleh Tuhan oleh hujan api dan belerang karena kelakukan mereka yang keji dimata Tuhan, yaitu mereka penyuka sesama jenis, (Kej 19:4-5).

Jadi saudara sekarang yang namanya Gay, Lesbian, bukanlah hal yang tabu lagi dibicarakan dimata masyrakat, bahkan perkawinan sesama jenispun sudah dilegalkan di Negara amerika. Kini para kaum LGBT menuntut persamaaan hak dimata umum atas dasar HAM. Meskipun demikian para kaum LGBT adalah suatu hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan, Tuhan tidak suka, bahkan menganggapnya sebagai suatu kekejian, dan bagi mereka aka nada balasannya serta tidak akan mendapatkan bagian dalam kerajaan surga. Namun meskipun demikian Tuhan masih memberikan kesempatan bagi siapa yang mau bertobat.


Saudara dan saya sebagai umat Tuhan harus bisa meresponnya dengan cara menjaga sikap dan perilaku kita, dengan tidak melakukan hal yang mereka lakukan. Serta janganlah menghakimi mereka, melainkan tegurlah mereka dengan kasih.           

Sabtu, 02 April 2016

Jadilah Keluarga yang Berbahagia

Pembicara: Bpk. Jusuf


Keluarga yang berbahagia dan harmonis menjadi impian bagi semua orang,  dimana didalam keluarga tersebut tidak ada pertengkaran, keributan – keributan yang hebat hingga berujung pada kata cerai.

Banyak orang telah membahas tentang bagaimana caranya menjadi keluarga yang berbahagia dan harmonis. Pada kesempatan kali ini akan dibahas bagaimana caranya menjadi keluarga yang berbahagia dan harmonis.

Pada intinya Tuhan menjadikan suatu keluarga itu adalah baik, Tuhan mempertemukan dan mempersatukan sepasang manusia dalam suatu ikatan yang kudus yaitu pernikahan dan didlamnya tidak terdapat kata cerai atau perpisahan sebab seperti yang tertulis dalam firman Tuhan bahwa apa yang disatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan manusia.

Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang hidup mandiri, didasari firman Tuhan, hidup bersama dengan rukun, 100% mengandalkan Tuhan.

Pertama hidup mandiri, hidup mandiri adalah tidak ada campur tangan dari orang tua, baik dari pihak laki – laki maupun perempuan. Sebab berdasasrkan firman Tuhan dalam kejadian 2:24, yaitu Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Kedua adalah dasarnya firman Tuhan, keluarga yang harmonis harus didasari oleh firman Tuhan. Maksudnya adalah suatu keluarga harus dibangun atas dasar firman Tuhan. Biasanya pada masa pemberkatan, serorang pendeta yang akan memberkati suatu pasangan, akan membacakan beberapa ayat. Dimana beberapa ayat itulah yang menjadi dasar dari rumah tangga. Beberapa ayat yang terkait dengan keluarga diantaranya adalah Kol 3:18, 1 Pet 3:1, Efe 5:22-23. Dimana intinya tertulis, istri tunduk dan hormat kepada suami, suami mengasihi istrinya, anak menghormati orangtuanya, serta para bapa – bapa atau orangtua jangan menyakiti hati anak – anaknya.

Ketiga adalah hiduplah dengan rukun,artinya adalah didalam keluarga harus adalah kerukunan, kebersamaan, jangan saling bertengkar, melainkan saling mengasihi.

Keempat adalah 100% mengandalkan Tuhan. Saudara sebagai manusia, janganlah mengandalkan hikmat dan pengertian kita sendiri, sebab kita terbatas, namun dengan kita mengandalkan Tuhan maka itu jauh lebih baik sebab Tuhan mampu melihat jauh lebih kedepan.

Jadi pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dimana anggota – anggota dalam keluarga tersebut dapat menjalankan perannya dan fungsinya dengan baik dan sesuai dengan firman Tuhan. 

Kebangkitan Nubuatan -> Penggenapan

Pembicara: Pdt Ir. Sahat Pasaribu

1 Kor 15:1-10,20-22
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Ribuan tahun yang lalu, Yesus telah membuat suatu karya yang bisa menyelamatkan setiap orang mau percaya kepada-Nya. Karya itu adalah dimulai dari kematian hingga kebangkitanNya dari kematian. Dimana melalui karya pengorbanan Yesus dikayu salib itulah manusia beroleh keselamatan dan hubungan antara Allah dengan manusia diperdamaikan.

Jauh sebelum peristiwa itu terjadi, peristiwa itu sudah dinubuatkan oleh para nabi. Dimana pada kitab perjanjian lama para nabi menubuatkan mengenai kelahiran Yesus, hingga kebangkitan-Nya. Hingga kemudian pada perjanjian baru, semuanya digenapi.

Saudara pada kenyataannya saat ini masih ada saja beberapa orang yang menyangsikan bahwa Yesus pernah disalibkan dan bangkit. Beberapa orang tersebut juga menyangsikan keesaan Allah. Sungguh jika kita tidak kuat akan pengertian akan Tuhan maka iman kita bisa goyah karena terpengaruh oleh doktrin – doktrin yang mereka buat.

Akan tetapi saudara kita tahu dan percaya bahwa Yesus, pernah mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia. Karena tanpa pengorbanan Yesus diatas kayu salib maka manusia tidak akan pernah bebas dari dosa. Kemudian kita percaya bahwa Allah yang kita sembah  adalah ESA yang adalah Tunggal, bukan tiga.

Saudara akhir – akhir ini penting untuk kita semakin dekat kepada Tuhan dan semakin mengenal pribadi Kristus, Allah yang kita sembah. Karena semakin hari, semakin jahat. Semakin hari bukannya semakin baik, malah semakin buruk, dimana timbulnya doktrin – doktrin yang bisa mengoyahkan iman Kristen kita. yang mana jika kita tidak mengenal Yesus dan firman-Nya dengan baik maka kita akan mudah digoyahkan oleh doktrin – doktrin mereka.


Sabtu, 20 Februari 2016

Kasih Sayang Tuhan tetap Untuk Selama - lamanya

Pembicara: Ibu Pdt Keintjem

Matius 14:13-21
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

14 februari biasa disebut hari dengan hari valentine atau hari kasih sayang. Banyak orang merayakan hari kasih sayang tersebut dengan menunjukkan rasa kasih sayang tersebut kepada orang lain dengan berbuat sesuatu, salah satunya adalah dengan memberikan coklat kepada orang lain.

Namun kasih sayang orang ada batasnya. Tapi kasih sayang Tuhan tidak terbatas. Kasih Sayang Tuhan telah ditunjukkan-Nya kepada manusia dengan mengorbanan diri-Nya diatas kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Yoh 3:16 tertulis demikian Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Itu adalah bukti bahwa Allah mengasihi manusia.

Dalam kisah Mengenai Yesus memberi makan 5000 orang adalah salah satu contoh bagaima hati Yesus tergerak oleh rasa belas kasihan terhadap manusia. Dikisahkan dalam kisah tersebut bahwa ketika Yesus hendak mengasingkan diri, namun ribuan orang yang mengetahuinya, mereka mencari dan mengikutinya dan terus mengikuti dirinya hingga tergeraklah hati Yesus oleh rasa belas kasihan terhadap ribuan orang tersebut. Hati Yesus yang tergerak oleh rasa belas kasihan tersebut, maka Yesus menyembuhkan mereka yang sakit pada saat itu. Kemudian ketika malam tiba, para murid berkata kepada Yesus tempat ini sunyi, suruhlah mereka pergi agar mereka dapat membeli makan. Namun Yesus berkata Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan. Tetapi pada saat itu yang ada pada mereka adalah lima roti dan dua ikan. Lalu Yesus berkata bawalah kemari, kemudian Yesus memerintahkan para orang banyak itu duduk dirumput dan kemudian mengucapkan berkat atasnya dan roti dan ikan tersebut dibagikan kepada orang – orang itu yang berjumlah 5000 orang laki – laki belum termasuk perempuan dan anak – anak. Dan tersisa 12 bakul penuh.

Saudara kisah ini sering dibacakan, mungkin saudara juga sudah hafal dengan kisah ini atau saudara ini menjadi kisah favorit bagi saudara. Namun dalam kisah ini kita boleh diingatkan kembali bahwa Yesus memperhatikan kondisi saudara, Yesus mengetahui saudara berada dimana, dan dalam kondisi yang bagaimana, Ia tahu. Saudara sesungguhnya Yesus bukan hanya mengetahui. Tetapi ia Mengerti dan Mau menolong saudara karena hati-Nya penuh dengan rasa belas kasihan.

Yesus memperhatikan kesehatan saudara, Yesuspun memperhatikan kondisi keuangan saudara. Dalam kisah diatas diayat 14 Yesus memyembuhkan mereka yang sakit, itulah bukti bahwa Yesus memperhatikan kondisi kesehatan saudara.

Kemudian diayat – ayat selanjutnya sampai kisah ini selesai diayat 21. Yesus memperhatikan kondisi mereka yang kelaparan, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi saudara. Yesus tahu bahwa mereka butuh makanan secara jasmani. Selain itu Yesus juga tahu bahwa pada saat itu situasinya tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengusahakannya sendiri atau mencari makan sendiri, makanya Yesus yang hadir disitu mengadakan sebuah muzizat dengan memberikan makan bagi mereka.


Saudara bersyukurlah meski tidak terlihat secara mata jasmani tetapi hingga sampai saat ini dan selama – lamanya Yesus memperhatikan saudara, Ia tahu apa yang menjadi kesusahan saudara dan Ia mau menolong oleh karena hati-Nya tergerak oleh rasa belas kasihan. Namun saudara supaya hati-Nya tergerak oleh belas kasihan tersebut maka carilah Ia dan rendahkanlah hatimu dan dirimu dihadapan-Nya yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa. 

Kepahitan

Pembicara: Bpk Jusuf


Kepahitan adalah suatu kondisi yang dialami oleh manusia, dimana orang tersebut merasa kesal dan hatinya penuh kebencian. Tidak ada lagi kehangatan, sukacita, damai sejahtera dalam kehidupannya.
Kepahitan timbul karena adanya rasa kecewaan dalam hatinya yang telah berlarut – larut yang tidak bisa ia lepaskan atau hilangkan. Kepahitan juga bisa terjadi karena emosi terhadap seseorang.
Orang – orang yang mengalami kepahitan bisa terlihat dari raut wajahnya, sikapnya, tingkah lakunya maupun cara dia berbicara atau bercengkarama terhadap orang lain.
Kepahitan janganlah dibiarkan terlalu lama, karena kepahitan bisa merusak hati, jiwa, roh maupun fisik. Maka dari itu kepahitan sebaiknya harus segera dilepaskan dari hati seseorang.
Tertulis diawal kepahitan timbul dari kekecewaan. Kecewa berarti apa yang diharapkan tidak bisa kesampaian atau malah sebaliknya. Kecewa terhadap seseorang, kecewa terhadap situasi atau kondisi, atau lebih parahnya adalah kecewa terhadap Tuhan, itulah biasanya yang terjadi dalam kehidupan seseorang.

Selain kekecewaan kepahitan juga bisa terjadi karena orang itu mulai menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan. Firman Tuhan dalam Ibr 12:15 sudah memperringatkan bahwa  Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Kemudian tertulis diatas bahwa kepahitanpun dapat memberikan dampak yang merusak roh, jiwa dan mental serta fisik manusia. Merusak Roh dimana yang rusak adalah hubungan manusia itu dengan Allah. merusak jiwa dan mental adalah dimana dalam kehidupannya tidak ada lagi damai sejahtera, ketenangan, damai sejahtera maupun sukacita dalam hidupnya. Merusak fisik, dimana bisa merusak hubungannya dengan sekitarnya.

Cara mengatasi kepahitan, pertama, dilepaskan kepahitan itu dngn syukur dn lapang dada serta pengampunan. Mintalah pertolongan dari Tuhan untuk bisa melepaskan kepahitan itu dari hati kita. karena dengan pertolongan Tuhan maka dengan kasih Tuhan kita mampu mengampuni keslahan org lain yang mnimbulkan kekecewaan hngga berakhir dgn kepahitan.

Mengingat betapa bahayanya kepahitan maupun dampak yang ditimbulkan oleh kepahitan itu maka diperlukan cara untuk mengatasinya.

Sesungguhnya sederhana saja cara untuk menghilangkan kepahitan. Caranya tersebut adalah pengampunan dan melepaskan dengan ucapan syukur. Pengampunan adalah mengampuni kesalah orang – orang yang telah menyakiti hati kita. kemudian kedua melepaskan dengan ucapan syukur, artinya bila keadaan atau kondisi yang terjadi malah diluar apa yang kita harapkan maka ucaplah syukur, mengapa demikian?. Karena sesungguhnya Allah itu Maha Tahu, karena Ia Maha Tahu, maka Ia mengetahui apa yang terbaik bagi kita. seperti yang difirmankan oleh Tuhan bahwa rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan rancangan-Ku lebih besar dari rancangan-Mu serta Rancangan-Ku adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan.


Namun tentu saja kita adalah manusia biasa yang tidak mungkin bisa memaafkan begitu saja orang yang telah menyakiti kita atau bisa mengucap syukur ditengah badai atau kondisi diluar yang kita harapkan. Namun dari pada itu mendekatlah pada Tuhan, mintalah Kekuatan dan Hikmat Pengertian dari Allah, Penghiburan, dan Pimpinan dari Roh Kudus