Kamis, 25 Desember 2014

Sukacita Natal

Pembicara: Pdt. David

Lukas 2:1-20
                   10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ” Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Natal identik dengan sukacita, setiap orang yang merayakan natal diseluruh dunia merayakan natal dengan penuh rasa sukacita dan tidak ada rasa dukacita, sebab natal adalah memperingati hari kelahiran Yesus Kristus Jurus’lamat dunia.
Sama halnya ketika seorang bayi lahir kedunia orangtua dan semua orang yang ada disekelilingnya akan merasakan sukacita sebab seorang anak telah lahir, demikian pula pada masa itu ketika Yesus lahir maka ada kesukaan besar bagi seluruh bumi, sebab Yesus telah lahir dan damai sejahtera turun kebumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya.  (Lukas 2:14).
 Kelahiran Yesus adalah langkah awal dari suatu karya terbesar dari Allah yang ingin diperbuat-Nya untuk manusia, yaitu karya keselamatan, dimana setelah kelahiran, kemudian Yesus mati disalibkan namun pada hari yang ketiga Ia bangkit dan Ia bangkit dengan membawa kemenangan bagi setiap manusia yang mau percaya, kemenangan ini adalah kemenangan atas maut, dimana hubungan Allah dengan manusia diperdamaikan oleh kasih karunia dari Allah.
Saudara dan saya telah menerima karya keselamatan tersebut dan marilah dibagikan kepada yang orang lain, dibagikan dengan cara melalui banyak hal, seperti kesaksian, kesaksian seperti, hal mengampuni, adanya persekutuan, dan pertolongan Roh Kudus.
Saudara hal mengampuni adalah hal yang sulit, namun bisa mendatangkan sukacita dan tidak menimbulkan perasaan benci, namun pada kenyataanya setiap orang cendrung susah untuk mengampuni orang dan malah berbuat yang sebaliknya,m atau adapula yang hanya sekadar melupakan perbuatan kesalahannya dan tetap tidak mau mengampuninya. Tetapi yang terbaik yang sesuai dengan firman Tuhan adalah sama halnya Kristus telah mengampuni saudara dan saya dari dosa (Roma 3:23-25), saudara dan saya juga mengampuni kesalahan orang itu.
Kemudian adanya persekutuan, persekutuan itu tidak memandang banyak/sedikitnya orang atau dari segi jumlahnya, namun yang terpenting adalah kualitas dari suatu persekutuan tersebut, karena meskipun hanya dua atau tiga orang sekalipun, namun jika dalam persekutuan itu bisa saling berbagi, menguatkan, memberi penghiburan, dan menciptakan sukacita itu jauh lebih baik dibanding dengan suatu persekutuan yang terdiri dari ribuan orang namun diantara orang tersebut saling cuek, atau hanya berkumpul dengan golongannya saja atau yang dianggap baik saja.
Kemudian yang terakhir adalah bagaimana pertolongan, pernyertaan, perlindungan, dan keselamatan dari pada Allah.  pertolongan, pernyertaan, dan perlindungan dari pada Allah bisa saudara rasakan sendiri dalam kehidupan sehari-hari yang saudara alami sendiri masing-masing, ada yang pernah ditolong Tuhan, dsembuhkan dari penyakit, dimenangkan dari masalah dsb.

Saudaraku ini adalah pengujung akhir tahun, beberapa hari lagi saudara dan saya akan menyambut datangnya tahun baru 2015, saudara dan saya tidak pernah tau apa yang akan terjadi, maka dari itu tetaplah percaya dan berharap serta berserah kepada Tuhan, sebab pengharapan didalam Tuhan adalah satu-satunya pengharapan yang tidak akan mengecewakan. 

Senin, 22 Desember 2014

Tergeraklah Hati Yesus oleh Belas Kasihan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Matius 9:35-38
                                36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar, seperti domba yang tidak bergembala. 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Yesus Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh dengan rasa belas kasihan, Ia adalah Allah yang penuh dengan rasa kasih sayang, Ia bukan Allah yang acuh dengan kondisi kita, namun Allah yang selalu mau memperdulikan setiap apa yang kita Alami. Sama halnya yang tertulis dalam Matius 9:35, dimana hati Yesus tergerak dengan rasa belas kasihan kepada orang banyak itu, maupun ketika dalam peristiwa Lazaruz dibangkitkan, Maka Menangislah Yesus (Yoh 11:35), Kemudian bukan hanya tergerak oleh rasa belas kasihan atau memperdulikan saja, namun Ia juga berempati terhadap apa yang dirasakan, maka dari itu dalam Matius 11:28-30, dimana Ia mengajak semua orang yang lelah dan letih untuk datang kepada-Nya, karena Yesus akan memberikan kelegaan dan ketenangan, s’bab Ia sanggup melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (Matius 9:35).
Kemudian pemazmur Daud dalam Mazmur 23-1-4 menulis bahwa Tuhan adalah gembala yang baik, Ia membaringkan di padang yang berumput hijau, membimbing ke air yang tenang, dan menyegarkan jiwaku. Meskipun sedang dalam lembah kekelaman ia tidak takut karena Allah besertanya.

Jadi saudara-saudara masa-masa ini adalah masa kemurahan Tuhan, dimana saat ini Tuhan sedang bermurah hati, Ia siap mendengarkan keluh kesah saudara, dan Ia siap dan sanggup serta mau menolong saudara dalam kelemahan saudara. Namun saudara akan ada dimana masa-masa itu tidak ada lagi, sebab pintu itu telah ditutup dan tidak ada lagi kesempatan untuk mencari Allah lagi. Jadi selagi ada waktu carilah Dia, selama Ia masih berkenan untuk ditemui, temuilah Dia.  Tuhan memberkati

Selasa, 16 Desember 2014

Ubahlah Pola Pandang Kita dengan Pola Pandang Yesus

Pembicara: Bpk. Jusuf



Yohanes 6:5-6
                   5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus,: ” Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka dapat makan?” 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.

                        Setiap manusia mempunyai pandangannya masing –masing akan sesuatu yang mereka lihat, pandang, atau rasakan. Termasuk didalamnya ketika manusia tersebut sedang dalam problema masalah yang sedang dihadapinya. Seseorang yang sedang menghadapi masalah mempunyai pandangan masing-masing mengenai masalah tersebut. Namun persoalannya adalah pola pandang manusia dengan Allah itu berbeda. Pola pandang manusia menurut kemampuannya masing-masing dan keterbatasannya. Namun pola pandang Allah terhadap suatu problema masalah itu adalah Ia sanggup menyelesaikannya dengan cara-Nya yang ajaib dan diluar akal pikiran manusia. Misalnya, manusia boleh memandang hal itu mustahil atau tidak mungkin, namun bagi Allah hal itu tidak mustahil, s’bab Ia berkuasa atas segala sesuatu.
                        Saudara tentu mengetahui bahwa Allah itu tahu mengenai apa yang sedang dialami setiap umat-Nya, Allah memperhatikan semuanya, apakah saudara sedang berdukacita, sukacita, sedang ada masalah, atau keadaan apapun, Allah mengetahui semuanya, s’bab tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Namun saudara mengerti juga adakalanya Tuhan tidak segera menjawab setiap doa saudara, atau adakalanya jawaban yang Tuhan berikan itu lain dari yang saudara doakan, namun saudara percayalah bahwa semua itu adalah bagian dari cara atau jalan Tuhan untuk menyatakan pertolongan-Nya yang indah pada waktunya.
                        Dalam kisah lima roti dan dua ikan yang sudah kerapkali saudara dengar dalam Yoh 6:1-9, yang mungkin saudara sudah hafal dan mengerti kisah ini, namun firman Tuhan memang selalu baru setiap kali saudara dengar. Dalam kisah ini jelas sekali bahwa Yesus sudah mengerti atas situasi yang terjadi dimana pada hari itu sudah malam dan banyak sekali orang yang mengikuti Dia, tentu saja orang banyak itu perlu diberi makan. Kemudian dalam rombongan itu tidak ada yang membawa perbekalan yang cukup untuk memberi makan sebanyak orang itu. Kemudian pada saat itu Yesus juga sudah tahu apa yang harus Ia lakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Tetapi pada saat itu Yesus sengaja bertanya kepada Filipus sedemikian, untuk menguji imannya.
                        Demikian pula dalam kehidupan manusia sehari-hari, bukannya Allah tidak mau menolong umat-Nya, bukannya Allah tidak sanggup melakukannya, tapi yang Allah mau lihat adalah sampai sejauh mana manusia tersebut mengenal pribadi Allah dan sampai sejauh mana Ia tetap percaya meski belum melihat atau menerimanya.
                        Kemudian saudara apa jawab filipus kepada Yesus, dalamYoh 6:7 tertulis, Jawab Filipus kepada-Nya: ”Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”. Kemudian dalam ayat 9 tertulis bahwa ”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
                        Saudara kerapkali dalam doa kita kepada Tuhan jika sedang menghadapi masalah kita sering berkata bahwa Tuhan kemampuan saya cuman begini saja, apakah artinya kemampuan saya ini untuk mengatasi masalah ini?, kita sering berkata saya tidak seperti dia yang memiliki kemampuan lebih dari saya. Saudara hal ini melambangkan kita mulai meragukan kuasa Tuhan, hal itu sama halnya seperti yang dikatakan Filipus kepada Yesus pada saat ini. Filipus lupa bahwa Ia berbicara dengan Tuhan, Filipus lupa bahwa Yesus ada disampingnya saat itu dan sedang berbincang dengannya.
                        Kemudian dalam ayat-ayat selanjutnya dijelaskan bagaimana Yesus mengadakan muzizat dari 5 roti dan 2 ikan itu bisa memberi makan 5000 orang laki-laki yang belum termasuk perempuam dan anak-anak yang hadir pada saat itu dan masih sisa 12 bakul

                        Saudara sesungguhnya dalam kisah tersebut 5 roti dan 2 ikan itu melambangkan kemampuan manusia yang terbatas, kemudian 5000 orang itu melambangkan besarnya masalah yang dihadapi. Namun bisa dilihat dalam kisah diatas dimana dari keterbatasan dan kelemahan yang ada, jika saudara tetap percaya, Yesus sanggup menyempurnakan semua agar saudara cakap dalam mengahadapi setiap masalah apapun. 

Jumat, 12 Desember 2014

Hidup adalah Suatu Perjalanan, Perjuangan, Perlombaan, Anugrah, dan Kegembiraan

Pembicara: Bpk. Chandra



Mazmur 90:12
                   Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

                   Waktu kehidupan ini singkat, maka dari itu yang diinginkan setiap orang adalah melewati setiap waktunya dengan suatu moment/peristiwa yang baik, hingga tidak ada penyeselan dalam hidupnya pada akhirnya. Firman Tuhan berkata dalam mazmur 90:12 bahwa Ajarlah kami menghitung hari-hari sedemikian hingga kami beroleh hati bijaksana. Maka dari itu jika tidak mau ada penyelesalan pada akhirnya, perhatikanlah bagaimana cara kamu hidup (Ef 5:15-17).
                        Kehidupan ini layaknya seperti suatu perjalanan, perjuangan, perlombaan, dan anugrah. Pertama hidup adalah layaknya suatu perjalanan. Seseorang yang ingin melakukan perjalanan tentu mempunyai tujuan dan dalam mencapai tujuan itu ada jalan yang haru dilalui. Kemudian, setelah orang tersebut tahu tujuannya maka ia akan memilih jalan atau jalur mana yang akan ditempuhnya. Demikian pulalah dalam perjalanan hidup kita semua, tujuan akhir dari perjalanan kita semua tentu adalah rumah Bapa yaitu Surga. Kemudian kita semua tentu tahu jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah melalui Kristus Yesus. Namun seperti yang diibaratkan dalam firman Tuhan dimana perjalanan kehidupan kita itu seperti bahtera diatas air yang terkadang dalam mencapai tujuan itu ada gelombang-gelombang yang menghadang dan harus dihadapi, namun sesungguhnya dalam menghadapi setiap gelombang itu Yesus selalu menyertai hidup ini sampai akhir (Khotbah Ibu Pdt Keintjem Minggu 16 Nov 2014).

                        Ke dua hidup adalah perjuangan, dalam menggapai sesuatu seseorang harus berjuang memperolehnya, begitu pula untuk mencapai tujuan akhir dalam kehidupan ini seseorang harus berjuang sampai akhir, s’bab hidup ini adalah seperti sebuah perlombaan, yang harus dimenangkan dan untuk mencapai kemenangan itu seseorang harus berjuang.

Ke tiga hidup adalah perlombaan, kehidupan ini memang diibaratkan seperti suatu perlombaan, perlombaan yang memang diwajibkan bagi setiap orang yang ada didunia ini, perlombaan yang diselenggarakan oleh Allah untuk memperebutkan suatu mahkota kehidupan kekal. Dengan kesempatan hanya 1X seumur hidup, kemudian caranya untuk menang adalah tinggalkan beban (Ibr 12:1), kuasai diri, dan tentu mempunyai tujuan dan strategi (1 Kor 9:24-27).

Ke empat adalah hidup adalah anugrah, hidup ini memang adalah suatu anugrah, artinya bahwa setiap nafas kehidupan yang ada sampai saat ini semuanya adalah anugrah pemberian oleh Allah.

Ke lima atau terakhir adalah hidup itu adalah kebahagiaan. Hidup ini seharusnya adalah kebahagian, artinya bisa dinikmati, lalu kenapa ada yang merasa tidak bahagia, karena kurang mengucap syukur, jadi kunci dari hidup bahagia adalah mengucap syukur


Kamis, 04 Desember 2014

Yesus Memperhatikan Setiap Orang yang Percaya

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem



Markus 6:45-51
                   48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angina sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan diatas air dan Ia hendak melewati mereka.

                   Masalah demi masalah bisa datang dalam kehidupan seseorang. Masalah itu bisa diibaratkan adalah seperti gelombang yang menghampiri suatu bahtera yang sedang berjalan. Entah gelombang itu besar atau kecil, namun yang pasti adanya gelombang yang datang tersebut bisa membuat bahtera dan orang-orang yang ada didalam bahtera itu menjadi terguncang juga berakhir tenggelam. Begitu pulalah yang akan dirasakan oleh seseorang, ketika sedang dalam masalah.

                        Firman Tuhan tidak pernah berkata bahwa laut akan tanpa gelombang, langit akan selalu biru, namun yang Tuhan janjikan bahwa Tuhan selalu memperhatikan setiap kehidupan orang-orang yang berpasrah kepada-Nya. Ia perhatikan kehidupan orang itu baik dikala senang maupun sedih. Begitupula yang terjadi ketika para perahu murid Yesus yang sedang terkena gelombang ditengah laut, yang membuat perahu itu terombang-ambing dan mereka mendayung dengan sangat payah karena adanya angina sakal itu. Disaat-saat itu meskipun Yesus tidak bersama mereka pada saat itu dalam satu perahu dan Yesus hanya berada didarat, namun Yesus melihat mereka dan memperhatikan perahu mereka dan Yesus mau menghampiri perahu tersebut (Markus 6:45-48).

                        Begitu pula yang terjadi dalam setiap kehidupan orang percaya, dimana masalah boleh terjadi dan bisa membuat bahtera kehidupan terguncang, mungkin bisa membuat tenggelam, artinya seakan tidak ada jalan keluar dan tidak ada pengharapan lagi. Namun sesungguhnya dalam keadaan seperti itu Yesus memperhatikan dan Yesus mau menolong saudara dengan kekuatan-Nya. Bahkan Ayubpun dalam kesusahan yang sedang ia alami, ia masih tetap percaya, dan ia bisa berkata bahwa Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal (Ayub 42-1-2).

                        Saudara dari sejak awal Tuhan sudah merencanakan kebaikan, dari awal penciptaan, Tuhan sudah merancangkan segala sesuatu dengan matang, Ia sudah mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya sebelum kehadiran manusia pertama kalinya (Kej 1:1,9-10, 28).

                        Namun saudara yang menjadi penghabat dari pertolongan Tuhan kepada saudara terlepas dari waktunya Tuhan adalah hati saudara sendiri, maksudnya adalah saudara apakah mau percaya atau tidak?. Masih ingatkah dengan gambar Yesus yang sedang mengetuk pintu hati?. Jika ia mau membukakan pintu maka Yesus akan masuk dan merubahkan semua, Yesus akan memberikan kesegaran dan damai sejahtera serta sukacita (Maz 23:2),  namun jika tidak akan terjadi yang sebaliknya.

Jadi jika saudara sedang dalam masalah saat-saat ini, janganlah ragu untuk tetap mengandalkan Yesus, karena hanya Yesus yang menjadi pengharapan kita, hanya Yesus yang menjadi pertolongan, dan hanya Yesus yang sanggup merubahkan semua, dari yang mustahil menjadi nyata adanya. Karena seperti yang firman Tuhan katakan bahwa Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal (Ayub 42:2).

            

Kamis, 27 November 2014

Pengharapan

Pembicara: Pdt. David



Ibrani 6:10
                   Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.


                   Setiap orang mempunyai harapan-harapan atau sesuatu yang diinginkan suatu saat nanti. Setiap orang mempunyai pegangan-pegangan atau tempat pengharapan masing-masing. Namun apakah tempat pengharapan yang saudara yakini itu bisa mengabulkan apa yang menjadi harapan saudara?. Itulah yang menjadi pertanyaanya.
                       
Tempat pengharapan yang terbaik adalah hanya kepada Allah Bapa di Surga, Ia adalah satu-satunya tempat pengharapan saudara sebab Allah Bapa yang saudara sembah adalah Allah yang berkuasa diatas bumi dan langit, Allah sanggup melakukan segala sesuatu dengan ajaib dan kuat kuasa.
Saudara jika saat ini ada beberapa harapan saudara yang belum menjadi kenyataan, janganlah pernah menganggap bahwa Allah lalai akan janji-Nya, namun sesungguhnya Allah tidak pernah lalai akan janji-Nya (Ibrani 10:6), hanya semua butuh waktu dan proses. Maka dari itu saudara jangan pernah takut untuk berharap kepada Tuhan, jangan pernah takut untuk menaruh harapan kepada Tuhan, melainkan tetap berharap kepada Tuhan, tetap bersandar pada Yesus, sebab karena Yesus telah bangkit dari kematian pada hari ke tiga, maka ada kehidupan, kehidupan yang penuh harapan (1 Petrus 1:3).
Namun saudara bagaimana jika saudara tidak mau berharap kepada Tuhan dan tidak mau mengandalkan Tuhan?. Menurut firman Tuhan bahwa terkutuklah dia, sebab ia mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Kemudian lebih ditekankan lagi dalam Ulangan 8:11-20, bahwa janganlah lupakan Tuhan, janganlah memegahkan diri, sebab akibatnya adalah binasa, namun firman Tuhan juga berkata bagi orang yang tetap ingat kepada Tuhan, Tuhan akan mengangkatnya (Ul 28:1) dan berkat umur panjang, kekayaan, kehormatan menyertainya senantiasa (Amsl 3:16).
Kemudian Ia dapat memakai orang lemah untuk mempermalukan orang-orang kuat, artinya bahwa Tuhan dapat mengangkat seseorang yang berkenan dihadapan-Nya seperti Raja Daud, namun Allah juga dapat merendahkan setiap orang yang tidak berkenan dihadapan-Nya (1 Kor 1:27-28).

Hingga pada akhirnya tinggalah ketiga hal itu yaitu iman, pengharapan, dan kasih, namun yang terbesar adalah kasih. (1 Kor 13:13). 

Kamis, 20 November 2014

Tuhan Melihat Hati

1 Samuel 16:7-13
7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Manusia boleh saja melihat fisik, rupa, materi atau apapun yang ada diluar manusia namun sesungguhnya Tuhan tidak memperhatikan hal yang demikian, Tuhan tidak memperhatikan fisik, rupa, materi, atau apapun yang saudara punya, namun Ia memperhatikan hal jauh didalam diri manusia, hal itu hati.
Tuhan melihat dan memperhatikan hati setiap orang yang percaya kepada-Nya, karena Ia mengenal dan memperhatikan, maka dari itu Ia mengetahui apa yang menjadi kerinduan saudara, apa yang menjadi kebutuhan saudara, apa yang menjadi tangisan saudara, Ia mengetahui semuanya saudara. Sebab tidak ada yang tersembunyi dari Allah.
Ketika Allah memilih Dau menjadi Raja, Allah tidak memilih karena paras atau tinggi badan, atau fisiknya, namun Allah melihat Daud memiliki hati yang berkenan dihadapan Tuhan.
Saudaraku jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, sebab dari situlah terpancar kehidupan (Amsl 4:23). Artinya bahwa ketika hati itu baik, maka akan terpancar kehidupan yang baik, akan ada sukacita dan damai sejahtera didalam hatinya namun sebaliknya jika hati itu buruk akan terpancar yang buruk, seperti tidak tenang, tidak ada damai, murung dsb.
Karena hati adalah tempat dimana Allah perhatikan dan firman Allah juga berkata Roh Allah tinggal didalam hati setiap orang percaya maka seharusnya tetap ada rasa damai sukacita di hati dalam kondisi apapun. Hal ini karena Allah mengetahui setiap isi hati saudara, Tuhan kenal setiap apa yang menjadi kesusahan saudara. Maka dari itu jika saat – saat ini ada yang menganjal dalam hati, entah itu sakit penyakit yang belum sembuh, entah itu masalah, entah itu kerinduan akan sesuatu, jangan kuatir, tetap kerjakan apa yang menjadi bagian kita, jangan menyerah dan tetap layani Tuhan (Amsl 4:23&Yoh 9:4-5). Lebih dari itu saudara, tetaplah bersukacita dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:!11-12)



Jumat, 14 November 2014

Cara Hidup Bahagia

Mazmur 1:1-3
1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut  nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam 3) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.

                        Setiap orang ingin kehidupanya bahagia, setiap orang ingin kehidupannya marasakan damai sejahtera, ingin ada rasa sukacita dalam hatinya, namun pada kenyataanya ada banyak hal yang dirasa mengganggu kehidupannya sehingga ia kehilangan rasa damai sejahtera dan sukacita tersebut, sehingga kehidupannya yang tadinya dirasa bahagia, berubah menjadi kesedihan dan kesengsaraan.
                        Saudara setiap orang itu mempunyai pola atau gaya kehidupannya masing-masing. Namun saudara seperti yang firman Tuhan katakana perhatikanlah bagaimana caranya kamu hidup?. Hal ini karena cara atau pola hidup saudara ikut menentukan kebahagian kehidupan saudara. Dalam maz 1:1-3 dijelaskan bahwa berbahagialah orang yang tidak berjalan dalam hidup orang fasik, ia seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air, dan apapun yang diperbuat orang itu berhasil.
                        Firman Tuhan berkata dalam maz 128:1 bahwa berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. dan jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN (Amsl 15:1). Artinya saudara perhatikanlah bagaimana saudara hidup, karena bagaimapun juga pola hidup orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan dan akan mendatangkan kesengsaraan bagi saudara.
                        Jalan orang fasik itu adalah seperti keserakahan, kesombongan, dan perzinahan. Ke semua itu hanyalah mendatangkan kesengsaraan bagi saudara, namun jika saudara mau berubah, mau menjauhi hal tersebut dan kembali menuruti firman Tuhan, maka saudarapun dapat diubahkan oleh Tuhan.
                        Satuhal lagi yang tidak boleh dilupakan selain perhatikan bagaimana cara saudara hidup, namun perhatikan pula pergaulan saudara, dengan siapa saudara bergaul, perhatikanlah itu sebab karena pergaulan juga pola kehidupan seseorang terpengaruhi, pergaulan bisa membawa efek positif dan bisa juga negatif, maka dari itu perhatikanlah bagaimana cara hidup dan pergaulan saudara.


Kamis, 06 November 2014

Kuasa Iman

Markus 5:25-34
27) Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubbah-Nya. 28) Sebab katanya ” Asal kujamah saja jubbah-Nya, aku akan sembuh.” 29) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya

Kehidupan ini memang tidak akan selalu berjalan dengan mulus atau sesuai dengan harapan kita. Terkadang memang saudara dan saya diizinkan Tuhan untuk diperhadapkan dengan suatu masalah. Masalah yang entah besar atau kecil, namun masalah itu membuat saudara dan saya merasa tidak berdaya lagi untuk menghadapinya atau menyelesaikan masalah itu. Karena memang Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit akan selalu biru dan lautan akan selalu tenang tanpa gelombang. Namun yang Tuhan janjikan adalah penyertaan-Nya yang tidak akan pernah berhenti sampai akhir nanti.
Saudara janganlah pernah menyerah terhadap setiap masalah yang sedang saudara alami, sebab Yesus masih sanggup menyelesaikan setiap permasalahan saudara. Yesus masih mau menolong saudara. Saudara jika saudara renungkan kisah perempuan yang mengalami pendarahan ini bisa sembuh hanya dalam sekejap saja hanya oleh karena menjamah jubah Yesus. Ia telah berobat ke berbagai tabib namun tidak juga sembuh malah semakin buruk, namun ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia mengalami kesembuhan yang ia idam-idamkan.
Saudara jika kita lihat dalam kisah ini ia sembuh ketika ia berjumpa dan menjamah jubbah Yesus, namun bukan itu saudaraku, ia bisa sembuh karena iman, ia percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan dirinya. Saudara perempuan ini bukan hanya sekedar beriman, ia beriman karena ia sudah tau, ia sudah mendengar berita tentang Tuhan, seperti apa yang difirmankan oleh firman Tuhan bahwa iman timbul dari pendengaran oleh firman Tuhan (Roma 10:17).
Kemudian saudaraku perempuan ini merespon dari panggilan Tuhan, ia mau mendekat pada Tuhan dan ia merendahkan diri dihadapan Tuhan. Ya iya merespon panggilan dari pada Tuhan, dan ia mendekat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan, karena mendekat dan merendahkan diri, sehingga ia mendapatkan kesembuhannya.

Jadi saudaraku, jika saat ini saudara sedang menghadapi masalah yang tidak bisa saudara selesaikan sendirian, saudara sudah mencoba namun belum berhasil, jangan menyerah saudara, menyerah pada keadaan. Namun saudara mendekatlah pada Tuhan, merendahkan diri dihadapan hadirat-Nya, mintalah dari pada-Nya, supaya saudara ditinggikan-Nya pada waktunya (1 pet 5:16). Terakhir saudaraku bahwa firman Allah itu tetap untuk selama-lamanya (Yes 40:8). 

Kamis, 30 Oktober 2014

Bagaimana Kita Membangun Gereja yang Terus Hidup dan Bertumbuh

Efesus 2:19-22
19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 20) yang dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus sebagai batu penjuru.

Gereja GPdI Ekklesia adalah suatu tempat persekutuan yang hidup dan sedang berkembang, dimana saat ini usianya sudah mencapai 28 tahun. Dalam mencapai usia yang sudah dikatakan dewasa, yaitu 28 tahun, tentu sudah melewati berbagai fase yang ada.
Berbicara mengenai gereja, maka sesungguhnya bukan hanya berbicara mengenai tempat, gedung, atau sebuah bangunan, melainkan mengenai persekutuan (Mat 18:20).
Suatu persekutuan harus bisa hidup dan bertumbuh, maka dari itu suatu persekutuan haruslah dibangun dengan baik dan benar, lantas bagaimanakah caranya?.
Sebenarnya langkahnya cukup sederhana, setidaknya ada 4 cara yang bisa dilakukan. Ke empat cara itu adalah menjadikan semua menjadi kawan sekeluarga, berpusat kepada Kristus, harus berperan dan mengambil peranan sesuai talenta, dan selalu dan minta pengurapan dari Roh Kudus.
Pertama adalah menjadikan semua yang ada dalam persekutuan itu adalah kawan sekeluarga bukan orang asing. Jika diperhatikan dalam sekeluarga ada kesatuan, ada kebersamaan, dan kerukunan. Namun jika masih orang asing maka ada keengganan untuk saling berbagi karena masih dianggap orang lain. (Gal 5:22-27 & Efesus 4:31-32).
Kedua berpusat pada Kristus, itu berarti apapun yang diceritakan atau dibagikan kepada sesama dalam persekutuan itu bukan kehebatan diri sendiri, melainkan berkat dari Allah (Efesus 2:20).
Ketiga adalah harus berperan dan mengambil peranan sesuai talenta masing-masing (Roma 12:4-8). Jika suatu persekutuan itu diumpamakan kehidupan suatu tubuh manusia, maka didalam tubuh manusia pasti semua yang ada didalamnya memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Demikianlah setiap orang yang ada didalam suatu persekutuan itu mengambil dan memiliki peranannya masing-masing

Terakhir dan yang terpenting adalah mintalah pengurapan dari Roh Kudus, seperti Raja Daud, Rasul Paulus. (Kis 1:8). 

Berkat Kekayaan dan Berkat Kemakmuran

Pembicara: Bpk. Jusuf

Matius 4:8-11
9 dan berkata kepada-Nya: ”Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: ”Enyalah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berberbakti!”


          Berkat kekayaan dan berkat kemakmuran adalah kedua berkat yang paling diinginkan oleh semua orang. Setiap orang ingin kaya, setiap orang ingin kehidupannya makmur. Hal ini wajar, karena setiap orang memang menginginkannya. Namun pada kenyataanya ada saja orang yang berkata hidupnya tidak makmur atau ada yang berkata kehidupan saya ini miskin tidak kaya.
            Jika ditilik dari awal mula penciptaan bahwa Allah berfirman bahwa Allah memberikan semua yang ada didunia ini yaitu segala macam jenis tumbuhan dan hewani untuk memenuhi kebutuhan jasmani setiap manusia (Kej 1:29 & Kej 2:16). Lantas mengapa masih ada yang berkata tidak makmur dan miskin?.
            Mungkin satuhal yang dilupakan bahwa kuncinya adalah Tuhan, Karena didalam Yesus ada kuasa. Maka dari saudara jika selama ini memang merasa ada yang kurang dalam kehidupan saudara, cobalah untuk meminta dalam doa kepada Tuhan Allah, dan selama itu belum terwujud, janganlah berhenti berharap, namun tetaplah percaya, percaya bahwa kamu telah menerimannya, maka hal itu akan diberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ( Markus 11:24), S’bab tidak ada satu orangpun yang dapat menyelami pekerjaan Allah (Pengkhotbah 8:14-17). Maka dari itu tetaplah sungguh-sungguh mengasihi Dia (2 Kor 2:8).
            Sesungguhya saudara-saudara Allah mengasihi setiap orang, Ia tidak pernah membeda-bedakan setiap orang, Ia memberkati semua orang, seperti Ia memberikan cahaya matahari dan menurunkan hujan bagi setiap orang (Matius 5: 45). Namun saudara-saudara yang membedakan antara orang-orang yang mengasihi Tuhan dan yang bukan adalah Iman dan kasih yang dimiliki (Gal 5:6).

            Hingga pada akhirnya tetaplah lakukan dengan setia apa yang memang menjadi perkataan Tuhan. Fokuslah pada sang pemberi berkat atau carilah kuncinya, namun jangan fokus pada berkatnya, karena jika saudara fokus pada berkatnya maka saudara kecewa, namun jika saudara fokus pada sang pemberi berkat maka saudara tidak akan kecewa. (Maleakhi 3:`10-12).  

Kamis, 16 Oktober 2014

Dengar dan Lakukan

Pembicara: Ibu Pdt Keintjem

Matius 16:1-4
2 Tetapi jawab Yesus: ”Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah. 3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak. 4) Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”

          Saudara dan saya adalah anak-anak Tuhan, anak-anak yang dikasihani dan dipelihara oleh Tuhan. Namun saudara-saudara ada banyak sekali orang-orang diluar sana yang hanya mengaku Kristen atau Kristen KTP, apakah saudara termasuk yang demikian?.
Saudara pada zaman dahulu, Tuhan bertemu dengan orang Saduki dan orang Farisi, orang-orang demikian mengerti betul akan firman Tuhan, mereka menyelidiki kitab-kitab, namun mereka tidak melakukan apa yang tertulis dalam fiman Tuhan tersebut.

Firman Tuhan berkata dalam Matius 7:26-27 26) Tetapi setiap orang yang mendengar pekataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya diatas pasir. 27) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angina melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” Maka dari itu saudara-saudara setiap kali firman Tuhan diberitakan oleh para hamba-Nya, janganlah hanya didengarkan, melainkan cobalah untuk direnungkan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian saudara-saudara firman Tuhan juga berkata dalam Nahum 7:3 dimana tertulis demikian TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang bersalah. Artinya saudara-saudara Tuhan kita memang penuh kasih setia, namun perlu diingat pula Tuhan adalah Tuhan yang adil, Ia menilai setiap kehidupan kita.

Namun janganlah kuatir saudara-saudara sebab bagi setiap orang yang takut akan Tuhan, Tuhan perhatikan kehidupannya dan mendengar jeritan suaranya, dan Ia mengasihinya sama seperti seseorang menyayangi anaknya.


Kamis, 09 Oktober 2014

Pilihan Hidup

Pembicara: Bpk. Chandra


Setiap orang dalam kehidupannya dihadapkan pada pilihan-pilihan. Namun dari setiap pilihan-pilihan yang tersedia itu, manusia hanya boleh memilih satu opsi yang harus ia tekuni atau ia jalani. Kemudian setiap orang menginginkan setiap pilihan yang ia ambil adalah pilihan yang tepat atau pilihan yang terbaik dari opsi yang tersedia. Kemudian untuk memilih pilihan yang terbaik itu dibutuhkan hikmat dari pada Tuhan untuk menentukan pilihan yang terbaik.
Hikmat dari Tuhan diperlukan untuk membantu menentukan pilihan yang terbaik, kisah dalam kejadian 13:1-18 dimana diawali dari perkelahian antara para gembala Abram dan Lot, maka Abram memutuskan untuk berpisah, kemudian lot memilih tanah Sodom dan Gomora, dimana tanah itu adalah tanah yang akan dimusnahkan oleh Tuhan. Dalam kisah Lot tadi Lot memilih tanah itu tanpa hikmat dari Tuhan dimana ia hanya melihat Lembah Yordan yang memiliki banyak air. Namun bagaimanakah dengan pilihan Abram pada saat itu?. Pada saat itu Abram memilih pilihan yang tepat, dimana Abram pada saat itu memilih mengikuti apa yang Tuhan katakan kepadanya.
Abram yang tetap menjalankan seturut apa yang Tuhan perintahkan hingga sampai ia memiliki seorang anak yang diberi nama Ishak, Padahal pada saat itu ia sudah tua, begitupula dengan istrinya, iapun sempat tertawa dengan apa yang Tuhan katakana, namun Abraham memilih untuk tetap percaya, hingga akhirnya ia mendapatkan seorang anak laki yang diberinama Ishak.
Tidak sampai disitu Abrahampun diperhadapkan lagi pada pilihan-pilihan yang harus ia ambil, ia harus memilih apakah ia harus mentaati firman Tuhan dengan mengorbankan anaknya atau ia tidak mentaati firman Tuhan itu. Namun ia tetap memilih untuk mentaati firman Tuhan untuk mengorbankan anak satu-satunya, namun ternyata Allah hanya menguji kesetiaanya saja. (Kej 22:2,16-17).
Jadi saudara-saudara dalam kehidupan ini akan selalu diperhadapkan pada pilihan-pilihan hidup, mau pilih a atau pilih b, tentu tetap setiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing, namun untuk menentukan pilihan itu baik atau tidak maka harus dibutuhkan hikmat dari pada Tuhan agar tidak salah pilih. 



Kamis, 02 Oktober 2014

Kesepuluh Orang Kusta

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Lukas 17:15
15) Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16) lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. 19) Lalu Ia berkata kepada orang itu ”Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”         

Saudara, saudara telah banyak merasakan berkat pertolongan Tuhan yang telah Tuhan nyatakan dalam kehidupan saudara, apakah saudara masih meragukan kuasa pertolongan Tuhan?. Terutama pada saat-saat yang dimana saudara telah melakukan sesuatu tetapi hasilnya gagal, saudara telah berdoa namun saudara belum mendapatkannya. Akankah saudara menjadi ragu akan kuasa Tuhan?. Yang dimana selama ini kuasa Tuhan telah menjadi tempat pertaruhan saudara atas masalah yang sedang saudara hadapi.
Saudara sebaiknya jangan meragukan kuasa Tuhan, s’bab baik dalam kehidupan pribadi saudara maupun dalam kisah-kisah yang berada dalam Alkitab yang saudara baca, Allah tidak pernah berhenti membuat suatu muzizat bagi setiap orang yang mau percaya dan tetap mengandalkan Tuhan, saudara dalam kisah kesepuluh orang kusta yang terdapat dalam lukas 17:11-19, Tuhan menyembuhkan mereka dengan perkataan saja, atau melalui firman-Nya.

Kehidupan memang penuh dengan persoalan-persoalan yang membuat kita tidak berdaya lagi untuk menghadapinya, namun saudara-saudara janganlah berhenti mengandalkan Tuhan, tetapi tetaplah andalkan Tuhan, tetap carilah Tuhan, maka semua yang saudara butuhkan akan dipenuhi oleh Tuhan (Mat 6:31-34).

Kemudian setelah saudara diberkati oleh Tuhan, Tuhan mau saudara memberikan sepersepuluh dari berkat yang sudah saudara terima untuk perbendaharaan rumah Tuhan, seperti apa yang Tuhan firmankan di Maleakhi 3:8-10.

Hingga akhirnya saudara-saudara bagi setiap orang yang tetap percaya dan mengandalkan Allah mereka akan berjalan makin lama makin kuat didalam Tuhan (Maz 84:8).


Kamis, 25 September 2014

Pujilah Tuhan

Pembicara: Pdt. David

Mazmur 150:6
6) Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya       

Pujilah Tuhan, Pujilah Tuhan oleh kar’na kebesaran-Nya, oleh kar’na perbuatan-Nya yang ajaib dan oleh kar’na Dia layak terima pujian.

Dalam setiap saat kehidupan yang telah kita lalui dan setiap perkara yang telah kita lalui, Allah yang kita sembah telah melakukan banyak sekali perbuatan-perbuatan yang ajaib, telah banyak memberikan muzizat bagi setiap orang yang setia kepada-Nya. Maka dari itu marilah kita naikkan pujian sebagai ungkapan syukur.

Firman Tuhan berkata pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya, Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dngan rebana dan tari-tarian (Maz 150:1-6). Artinya bahwa pujilah Tuhan dengan sukacita, pujilah Dia dengan hati yang penuh ungkapan syukur.

Manusia diciptakan oleh Allah seturut gambar dan rupa Tuhan, dimana manusia diciptakan untuk memuji Tuhan. Kemudian jangan pernah meremehkan atau merendahkan dari kuasa puji-pujian yang kita naikkan ke hadirat Tuhan. Karena ketika naikan puji-pujian ke hadirat Tuhan dengan sungguh-sungguh itu mengandung kuasa, kuasa yang membangkitkan jiwa, kuasa yang mendatangkan kekuatan bagi yang lemah, dan kuasa yang mampu menghadirkan rasa damai dan sukacita bagi jiwa.

Masih ingatkah mengenai kisah dari robohnya tembok Yericho dan robohnya dinding penjara yang dialami oleh Paulus dan Silas?. Tembok Yericho yang didirikan begitu kokohnya, hancur oleh kuasa puji-pujian yang dilakukan dengan mengelilingi kota itu sambil meniup sangkakala selama enam hari, dan pada hari ketujuh sebanyak tujuh kali mengelilingi kota itu. Hingga pada akhirnya runtuhlah tembok itu namun pada kisah itupula perempuan sundal yang bernama Rahab beserta keluarganya diselamatkan 

Jadi saudara-saudara masihkah mau meragukan kuasa puji-pujian?. Puji-pujian bukan sekedar bernyanyi seperti bernyanyian. Namun ketika menaikkan puji-pujian kepada Tuhan, maka Kuasa Allah akan turun dan memberkati saudara, karena Allah Bapa di Surga senang dengan puji-puji.


Jumat, 19 September 2014

Pengharapan

Pembicara: Bpk. Jusuf

Yeremia 17:5-8
5) Beginilah firman TUHAN ” Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.    

Dalam dunia ini saudara perlu pengharapan, pengharapan yang bukan sembarangan pengharapan, pengharapan yang benar-benar menjadi penolong atau yang menjadi dasar dari segala sesuatu yang belum terjadi atau kelihatan.
Banyak orang mengandalkan dirinya dan kemampuannya, banyak orang mengandalkan sahabat yang sangat ia percayai, banyak orang mengandalkan orang lain, dan banyak orang menjadikan apa yang ia miliki dan sahabatnya sebagai sumber pengharapan mereka. Namun semuanya itu hanya membawa kepada kesia-siaan. Tetapi jika saudara mau mengandalkan dan berharap pada Tuhan, atau menjadikan Yesus sebagai sumber pengharapan saudara maka saudara akan diberkati luar biasa oleh Tuhan.

Pengharapan saudara adalah pertaruhan saudara, dimana saudara bisa mendapatkan suatu kepastian ditengah ketidakpastian, manusia tidak bisa memberi kepastian, namun Yesus bisa memberikan suatu kepastian ditengah ketidakpastian saudara karena rasa kekuatiran dan ketakutan saudara, dan kuncinya adalah Iman.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, demikianlah firman Tuhan Ibrani 11:1. Ya Iman adalah kuncinya, kunci atau dasar dari pengharapan itu, karena pada dasarnya suatu pengharapan adalah seseuatu hal yang belum terjadi namun kita ingin hal itu terjadi dalam kehidupan saudara, namun saudara harus tau kemana dan kepada siapa saudara meletakkan dasar pengharapan saudara itu, ingat letakkanlah pengharapan saudara itu hanya kepada Tuhan.

Akhir kata, bahwa hendaknya saudara meletakkan pengharapan saudara hanya kepada Tuhan, dimana Allah yang adalah sumber pengharapan, memenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera serta mengaruniakan kekuatan yang daripada Roh Kudus.