Pembicara:
Pdt David
Ibrani
11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman
adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan. Firman Tuhan
mengenai iman sering dibawakan oleh hamba – hamba Tuhan. Iman memang tidak
terlihat wujudnya namun firman Tuhan dalam Ibrani 11:1, iman adalah dasar dan
bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat wujudnya.
Iman,
datang akan pendengaran akan firman Tuhan, Iman haruslah disertai oleh
perbuatan, sedangkan iman yang tidak
disertai oleh perbuatan adalah mati. Banyaklah contoh – contoh dalam Alkitab
mengenai orang – orang yang memiliki iman yang hidup atau iman yang disertai
dengan perbuatan, salah satu contohnya adalah Nuh dan Abraham. Pada saat itu,
Nuh mendengar perkataan Tuhan untuk membuat bahtera karena akan datang Air Bah
yang akan memusnahkan bumi beserta isinya. Pada saat itu Nuh tidak hanya
percaya, melainkan ia melakukannya dan ia membuat bahtera itu. Selanjutnya
Abraham, Abraham pada saat ia harus mempersembahkan anaknya sebagai korban
persembahan, ia tidak menolak, melainkan juga melakukan seperti apa yang Tuhan
katakan (Kej 22:1-12).
Saudara
dalam kehidupan ini memang sering kali diperhadapkan dengan ketidak pastian.
Ketidak pastian itu membuat seseorang menjadi bimbang dan seperti tidak
mempunyai dasar. Salah satu contoh yang tidak pasti adalah masa depan.
Seseorang
sering kali berpikir dengan masa depannya seperti apa?. Kerap kali orang
berpikir, hari esok seperti apa?. Bisa tidak ya, dilakukan?. Kayanya tidak
mungkin ah? Dsb. Beberapa perkataan/pikiriran itulah yang kerap kali timbul
dalam pikiran manusia dan hati mereka. Itu adalah wajar karena manusia memang
sering gelisah. Namun saudara firman Tuhan berkata pada hari ini bahwa iman
adalah dasar, iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat.
Saudara
beberapa perkataan diatas adalah pikiran – pikiran yang tidak mempunyai dasar.
Saudara ketahuilah bahwa Tuhan itu sudah mengetahui semua kebutuhan kita, lebih
dari apa yang kita tahu mengenai kebutuhan kita, oleh karena Tuhan itu mengenal
setiap pribadi lepas pribadi, namun kerap kali kita sebagai manusia kerap kali
menggangap bahwa masalah kita atau apa yang sedang kita hadapi jauh lebih besar
dari pada Tuhan. Namun jangan takut dan kuatir melainkan mulailah percaya,
percaya akan janji Tuhan, dengan percaya berarti kita mulai memiliki iman.
Namun sekadar iman tidaklah cukup, melainkan juga harus disertai dengan
perbuatan. Ibarat kata, jika seseorang mau membeli sesuatu seperti motor atau
mobil saja, tidak cukup hanya dengan doa namun juga harus usaha, seperti
bekerja dan mengumpulkan uangnya, namun diluar konteks itulah yang menjadi
bagian Tuhan untuk mewujudkannya sehingga menjadi sempurna.
Jadi
pada akhirnya saudara – saudara, mulailah memandang Tuhan, pandanglah Tuhan,
baca firman-Nya, ingat dan renungkan itu, dengan begitu berarti saudara mulai belajar
beriman. Namun untuk menjadikannya nyata, maka diperlukan usaha. Jadi dengan
demikian iman yang kita miliki menjadi iman yang hidup. Dan iman yang berkuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar