Minggu, 01 November 2015

Iman

Pembicara: Pdt David

Ibrani 11:1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.









Iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan. Firman Tuhan mengenai iman sering dibawakan oleh hamba – hamba Tuhan. Iman memang tidak terlihat wujudnya namun firman Tuhan dalam Ibrani 11:1, iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat wujudnya.

Iman, datang akan pendengaran akan firman Tuhan, Iman haruslah disertai oleh perbuatan, sedangkan  iman yang tidak disertai oleh perbuatan adalah mati. Banyaklah contoh – contoh dalam Alkitab mengenai orang – orang yang memiliki iman yang hidup atau iman yang disertai dengan perbuatan, salah satu contohnya adalah Nuh dan Abraham. Pada saat itu, Nuh mendengar perkataan Tuhan untuk membuat bahtera karena akan datang Air Bah yang akan memusnahkan bumi beserta isinya. Pada saat itu Nuh tidak hanya percaya, melainkan ia melakukannya dan ia membuat bahtera itu. Selanjutnya Abraham, Abraham pada saat ia harus mempersembahkan anaknya sebagai korban persembahan, ia tidak menolak, melainkan juga melakukan seperti apa yang Tuhan katakan (Kej 22:1-12).

Saudara dalam kehidupan ini memang sering kali diperhadapkan dengan ketidak pastian. Ketidak pastian itu membuat seseorang menjadi bimbang dan seperti tidak mempunyai dasar. Salah satu contoh yang tidak pasti adalah masa depan.

Seseorang sering kali berpikir dengan masa depannya seperti apa?. Kerap kali orang berpikir, hari esok seperti apa?. Bisa tidak ya, dilakukan?. Kayanya tidak mungkin ah? Dsb. Beberapa perkataan/pikiriran itulah yang kerap kali timbul dalam pikiran manusia dan hati mereka. Itu adalah wajar karena manusia memang sering gelisah. Namun saudara firman Tuhan berkata pada hari ini bahwa iman adalah dasar, iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat.

Saudara beberapa perkataan diatas adalah pikiran – pikiran yang tidak mempunyai dasar. Saudara ketahuilah bahwa Tuhan itu sudah mengetahui semua kebutuhan kita, lebih dari apa yang kita tahu mengenai kebutuhan kita, oleh karena Tuhan itu mengenal setiap pribadi lepas pribadi, namun kerap kali kita sebagai manusia kerap kali menggangap bahwa masalah kita atau apa yang sedang kita hadapi jauh lebih besar dari pada Tuhan. Namun jangan takut dan kuatir melainkan mulailah percaya, percaya akan janji Tuhan, dengan percaya berarti kita mulai memiliki iman. Namun sekadar iman tidaklah cukup, melainkan juga harus disertai dengan perbuatan. Ibarat kata, jika seseorang mau membeli sesuatu seperti motor atau mobil saja, tidak cukup hanya dengan doa namun juga harus usaha, seperti bekerja dan mengumpulkan uangnya, namun diluar konteks itulah yang menjadi bagian Tuhan untuk mewujudkannya sehingga menjadi sempurna.


Jadi pada akhirnya saudara – saudara, mulailah memandang Tuhan, pandanglah Tuhan, baca firman-Nya, ingat dan renungkan itu, dengan begitu berarti saudara mulai belajar beriman. Namun untuk menjadikannya nyata, maka diperlukan usaha. Jadi dengan demikian iman yang kita miliki menjadi iman yang hidup. Dan iman yang berkuasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar