Kamis, 12 Desember 2013

Sabar

Pembicara: Bpk. Jusuf

Amsal 21:5
Rancangan orang rajin semata – mata mendatsngksn kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa – gesa akan mengalami kekurangan.

Saat ini semua dituntut harus serba instant, serba cepat, dengan demikian maka hal ini telah mengubah pola pikir manusia menjadi ingin serba instant dan sebra cepat. Serba instant dan serba cepat memang baik demi menghemat waktu, namun tidak semua yang instant dan cepat itu baik adanya. Adakalanya semua itu perlu proses dan perlu waktu.
Firman Tuhan berkata bahwa segala sesuatu ada waktunya, ada masanya. Hal itu berarti bahwa semuanya sudah Tuhan atur, dan jikalau sudah semua atur maka itu indah adanya. Namun terkadang yang terjadi adalah manusia dengan hikmatnya sendiri melangkah/melakukan hal – hal yang diluar dari rencana Tuhan, dan hasilnya adalah tidak baik. Beberapa contohnya adalah si anak bungsu (Lukas 15:11-16), Raja Saul (1 Sam 13:6-14), dan Abraham (Kej 15:1-6, 16:1-4, 21:1-7).
Kisah si anak sulung (Lukas 15:11-16),  kita tentu masih ingat kisah mengenai anak bungsu ini dimana ia meminta harta yang menjadi bagiannya. Namun pada kesempatan kali ini tidak akan membahas lebih lanjut, dimana disini yang dibahas adalah dimana si anak bungsu ini meminta haknya lebih dahulu sebelum saatnya, dimana biasanya harta dibagikan kepada ahli waris ketika seseorang telah tiada atau meninggal. Kemudian hasilnya adalah sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa membawa kepada kehancuran dimana si bungsu ini kelaparan dan hidup melarat.
Kisah Raja Saul (1 Sam 13:6-14), Raja Saul adalah raja pertama yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel. Dalam kisah ini Raja Saul melakukan kesalahan dimana ia mendahului ketetapan Tuhan, dimana pada saat itu yang seharusnya mempersembahkan korban persembahan adalah Samuel, namun ia melakukannya sendiri, hal itu diperbuat karena Raja Saul tidak sabar menunggu saatnya tiba, kemudian hasilnya adalah ia kehilangan gelar kerajaannya.
Kisah Abraham, Abraham yang dipanggil dari tanah kelahirannya, untuk menuju kepada tanah perjanjian. Kemudian setelah itu Abraham dijanjikan Tuhan akan menjadi Bapa segala bangsa. Tetapi hingga memasuki masa tuanya ia tidak memliki keturunan, sehingga sara mengambil budak perempuannya hagar untuk menjadi istrinya, akan tetapi rencana Tuhan lain dimana anak yang Tuhan janjikan bukannlah anak dari Hagar, melainkan yang berasal dari rahim sara istrinya yaitu Ishak. Akibat dari itu adalah seperti yang terjadi saat ini dimana adanya peperangan dari bangsa Israel dan Bangsa arab yaitu saudara sepupu.
Itulah beberapa kisah dari beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan tindakan diluar dari rencana Tuhan yaitu dimana akibatnya tidak ada yang berakhir dengan baik. Nah kemudian jika kita sabar dan menunggu waktunya pasti akan berujung dan berakhir dengan indah. Contohnya adalah kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11), orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9), dan juga Lazarus (Yoh11:6).
Kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Dimana seperti yang kita tahu bahwa dimana para pelayan pesta yang kebingungan karena kehabisan anggur, namun ketika ibu Yesus tau dan memberi tahu kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur, tetapi Yesus berkata, waktuku belum tiba. Setelah itu ibu Yesus tidak membantahnya dan memaksakanya, ia malah bilang kepada para pelayan bahwa apapun yang dikatakan Yesus perbuatlah itu.  Dan hasilnya adalah baik dimana sang pemimpin pesta berkata setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah itu barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.
Kisah orang yang sakit selama 38 tahun (Yoh 5:1-9). Seorang yang sudah sakit kusta selama 38 tahun yang berupaya menggapai kolam Betesda. Dimana orang yang sakit ini tidak bisa menggapainya dan ketika Yesus datang, Yesus menyembuhkannya.
Kemudian terakhir adalah kisah Lazarus, dimana Yesus tidak datang pada saat ia sakit, namun ia datang saat Lazarus sudah sakit keras, hal ini dilakukan supaya menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

Jadi kesimpulannya tidak selamanya semua yang instant itu baik dan bagus adanya, adakalanya kita perlu proses dan perlu waktu, dalam hal ini perlu kesabaran dan kesabaran itu tidak mudah dimana kita harus bisa mengendalikan emosi meski keadaan tidak seperti apa yang kita mau. Contohnya masa yang perlu proses, seperti mencari pasangan hidup, menggapai kesuksesan dsb, seperti yang dirman Tuhan bilang dalam Amsal 13:11 dimana harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar