Sabtu, 07 Juni 2014

Iman yang Mengubahkan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Kisah Para Rasul 3:1-10
6) Tetapi Petrus berkata: ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”  7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah mata kaki orang itu. 8) Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.   

         




                       
                        Dalam kisah para rasul 3:1-10, dikisahkan mengenai orang yang lumpuh dan hanya bisa meminta belas kasihan orang untuk memberikan sedikit uangnya. Namun ketika itu ia bertemu dengan Petrus dan Yohanes dan pada saat itu Petrus berkata “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu”. Namun Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!. Petrus dan Yohanes memberikan bukan hanya sekadar apa yang menjadi keinginan dari orang lumpuh tadi, namun ia memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lumpuh itu, yaitu bisa berjalan.

                        Mari kita perhatikan bahwa apa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, ini adalah suatu pekerjaan yang mustahil secara manusia. Namun bila kita lihat dari sisi pekerjaan kuasa Allah maka segala sesuatu yang mustahil tadi bisa jadi tidak mustahil dan bisa dilakukan. S’bab sesungguhnya bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Petrus dan Yohanes bisa melakukan hal yang demikian karena mereka mempunyai iman. Iman yang berarti percaya, percaya akan janji Tuhan, dimana itu bisa ditemui dalam injil firman Tuhan yang mengandung kekuatan akan kuasa Allah yang sanggup menyelamatkan (Roma 1:16-17).

                        Dengan iman Petrus dan Yohanes bisa melakukan suatu perbuatan yang besar, selain itu dengan iman juga bisa hidup dalam damai sejahtera Allah (Roma 5:1) dan barangsiapa yang ada didalam Yesus ia adalah ciptaan baru (2 Kor 5:17).

                        Sesungguhnya kerap kali kita dihadapkan pada situasi – situasi yang menyulitkan atau menyusahkan. Entah dalam hal apapun, atau situasi apapun itu, namun yang jelas hal itu adalah suatu yang sulit dan tidak mungkin untuk dilakukan. Namun mari kita lihat apa yang telah dilakukan oleh Petrus dan Yohanes dimana mereka bisa melakukan sesuatu perbuatan yang besar. Hal ini bisa mereka lakukan karena mereka memiliki keyakinan yang kokoh dalam injil yang mengandung kuasa Allah. Kuasa yang sanggup menyelamatkan, mengubahkan, menolong, dan menghiburkan. Hingga pada akhirnya mendatangkan suatu sukacita dalam hati dan hati ini bisa bersyukur dan memuliakan Allah (Lukas  24:50-53).

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar