Jumat, 09 Maret 2012

Memenuhi Panggilan sebagai Orang Kristen yang Kuat dan di Berkati


Pembicara: Bpk. Jusuf

            Setiap manusia sebenarnya sudah Tuhan siapkan sebuah rencana yang unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Dan kewajiban kita tentu adalah melaksanakan rencana yang sudah disiapkan tadi. Serta semuanya itu tentu saja untuk memenuhi panggilan Tuhan.
            Untuk memenuhi panggilan sebagai orang kisten yang kuat dan diberkati tentu ada ciri dan caranya. Cirinya adalah tentu saja semakin hari semakin kuat dalam Iman dan Pengharapan (Mazmur 84:8 “Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menuju Allah di Sion”), serta makin hari makin sama dengan karakter Yesus, dengan cara makin hari makin mengenalnya secara pribadi ( Daniel 11:32b “ tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak ”).
            Maka caranya adalah Rendah Hati, sama seperti Yesus yang adalah rendah hati (Matius 11: 28b “ Aku lemah lembut dan rendah hati) dan menjaga sikap hati saat berhadapan dengan Allah (Pengkhotbah 4:17 “ Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah ”).
Menguasai diri dalam masalah hidup, masalah akan selalu ada dalam setiap manusia, tetapi tergantung bagaimana setiap manusia itu bisa menyikapi setiap masalah yang datang itu. Pepatah mengatakan “Jika manusia akan tangan, maka Tuhan turun tangan dan Jika manusia turun tangan maka Tuhan lepas tangan “.  Dan orang yang sabar juga melebihi pahlawan (Amsal 16:32 “ Orang yang sabar melebihi pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota ”).
Menguasai diri dalam keberkatan,  terkadang jika manusia itu diberkati oleh Tuhan luar biasa, maka manusia itu bisa lupa diri. Maka dari itu Tuhan sudah mengetahui sampai dimana seorang manusia bisa mengelola berkat dari Tuhan itu dengan benar.
Menguasai diri dalam penderitaan,  setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan, dan jangan sampai penderitaan itu mnjadikan manusia itu menjadi melakukan pebuatan – perbuatan yang salah dimata Tuhan.  Maka dari itu manusia itu haruslah bisa mengendalikan dirinya dengan cara, mengenal Tuhan lebih dalam lagi dalam kuasa-Nya ( Filipi 3: 10 “ Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya”) dan tetap mengucap syukur (Ibrani 13:5 “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembah kan orban syukur kepada Allah”). Dan terakhir adalah Menguasai diri dalam kehilangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar