Pembicara: Bpk. Jusuf
Setiap manusia sebenarnya sudah
Tuhan siapkan sebuah rencana yang unik dan berbeda satu dengan yang lainnya.
Dan kewajiban kita tentu adalah melaksanakan rencana yang sudah disiapkan tadi.
Serta semuanya itu tentu saja untuk memenuhi panggilan Tuhan.
Untuk memenuhi panggilan sebagai
orang kisten yang kuat dan diberkati tentu ada ciri dan caranya. Cirinya adalah
tentu saja semakin hari semakin kuat dalam Iman dan Pengharapan (Mazmur 84:8
“Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menuju Allah di Sion”), serta
makin hari makin sama dengan karakter Yesus, dengan cara makin hari makin
mengenalnya secara pribadi ( Daniel 11:32b “ tetapi umat yang mengenal Allahnya
akan tetap kuat dan bertindak ”).
Maka caranya adalah Rendah Hati, sama
seperti Yesus yang adalah rendah hati (Matius 11: 28b “ Aku lemah lembut dan
rendah hati) dan menjaga sikap hati saat berhadapan dengan Allah (Pengkhotbah
4:17 “ Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah ”).
Menguasai diri dalam
masalah hidup, masalah akan selalu ada dalam setiap manusia, tetapi tergantung
bagaimana setiap manusia itu bisa menyikapi setiap masalah yang datang itu.
Pepatah mengatakan “Jika manusia akan tangan, maka Tuhan turun tangan dan Jika manusia
turun tangan maka Tuhan lepas tangan “.
Dan orang yang sabar juga melebihi pahlawan (Amsal 16:32 “ Orang yang
sabar melebihi pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang
merebut kota ”).
Menguasai diri dalam
keberkatan, terkadang jika manusia itu
diberkati oleh Tuhan luar biasa, maka manusia itu bisa lupa diri. Maka dari itu
Tuhan sudah mengetahui sampai dimana seorang manusia bisa mengelola berkat dari
Tuhan itu dengan benar.
Menguasai diri dalam
penderitaan, setiap manusia pasti pernah
mengalami penderitaan, dan jangan sampai penderitaan itu mnjadikan manusia itu
menjadi melakukan pebuatan – perbuatan yang salah dimata Tuhan. Maka dari itu manusia itu haruslah bisa
mengendalikan dirinya dengan cara, mengenal Tuhan lebih dalam lagi dalam
kuasa-Nya ( Filipi 3: 10 “ Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya”) dan tetap mengucap syukur (Ibrani 13:5 “Sebab itu marilah
kita, oleh Dia, senantiasa mempersembah kan orban syukur kepada Allah”). Dan
terakhir adalah Menguasai diri dalam kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar