Rabu, 19 September 2012

Sebab Engkau akan Mengembang ke Kanan dan ke Kiri


Pembicara: Pdt. Keintjem

Yesaya 54:1-3
            1) Bersorak – sorailah hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!....... , firman Tuhan. 2) Lapangkanlah tempat kemahmu dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali – tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh – kokoh patok – patokmu! 3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri,…

            Bersorak – sorailah hai si mandul!, demikian kata firman Allah. Mandul disini bukan berarti hanya sekadar yang tidak pernah melahirkan. Melainkan juga berarti bahwa seseorang yang tidak  berbuah, dan yang doanya belum dijawab oleh Tuhan serta yang sedang mengalami sebuah kesulitan.

            Seringkali dengan segala situasi yang ada manusia mengalami suatu pergumulan dengan Tuhan. Dalam pergumulan dengan Tuhan itu, manusia sangat mengharapkan keadaan yang tidak enak berubah menjadi enak dan nyaman atau sesuatu yang dirindukanya itu menjadi nyata. Memang Yesus sanggup melakukan segala sesuatu dengan kuat kuasa – Nya dan tidak ada yang mustahil bagi Dia, tetapi dalam masa – masa penantian itu Yesus mau agar saudara dan saya tetap bersukacita dan bergembira saja (Mazmur 37:4) dan jangan menjadi kuatir atau memusingkannya. Sama halnya yang dialami bangsa Israel dalam masa situasi yang sulit, kering dan penuh dengan malapetaka, tetapi firman Tuhan datang kepada mereka dan berkata bersorak – sorailah dan bersukacitalah serta janganlah menjadi lemah lesu, sebab ia akan membaharuimu dengan kasih – Nya dan kamu tidak akan menanggung cela lagi (Zefanya 3:14-17).
           
Lapangkanlah tempat kemahmu, panjangkanlah tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh – kokoh patok – patokmu serta janganlah menghematnya! Demikianlah firman Tuhan. Dalam segala sesuatu hal yang saudara dan saya kerjakan dalam hidup ini, mungkin seringkali ada rasa ragu di hati. Seperti daerah ini cocok nga yah? Atau bisa nga nya? Dsb. Tetapi firman Allah berkata bahwa siapa yang senantiasa memperhatikan angin dan siapa yang senantiasa memperhatikan awan tidak akan menabur dan menuai (Pengkhotbah 3:11). Yang artinya adalah jika ada keraguan dihati maka segala sesuatu yang dikerjakan itu tidak akan menghasilkan. Melainkan lakukan saja semampu apa yang bisa saudara dan saya kerjakan tanpa ada keraguan sedikitpun, s’bab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28) dan Allah menyertai saudara dan saya dalam setiap apa yang sedang dikerjakan (Hagai 2:5).

Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, demikianlah janji firman Tuhan.  Setelah tadi tetap bergembira meski belum melihat, lalu kerjakan saja tanpa ada ragu, kemudian bagian akhirnya adalah janji Tuhan tentang berkat pertolongan Tuhan yang mebuat saudara dan saya bisa berkembang dan berbuah serta bersukacita dan bersyukur. S’bab firman Allah berkata bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan kita munurut kekayaan dan kemuliaan – Nya (Filipi 4:19). Asal percaya saja, maka kuasa – Nya yang hebat itu nyata bagi saudara dan saya (Efesus 3:19).  S’bab saudara dan saya adalah bait Allah, dan didalam diri kita berdiam Roh Allah (1 Korintus 3:16).  Sehingga saudara dan saya tidak lagi sendirian ketika ada badai masalah atau ujian datang menimpa bahtera kehidupan saudara dan saya.

Jumat, 14 September 2012

Mental yang Tangguh


Pembicara: Bpk. Jusuf

            Seringkali dalam menjalani kehidupan ini manusia menghadapi yang namanya ujian – ujian salah satunya adalah kegagalan. Sebenarnya kegagalan sendiri bukanlah akhir dari segala sesuatu tapi kegagalan adalah permulaan yang baru yang menuju pada kesuksesan bersama Tuhan. Dalam hal demikianlah diperlukan mental yang tangguh. Yang dimana mental yang tangguh adalah bagaimana sikap hati mengatasi berbagai persoalan termasuk kegagalan itu tidak menyalahkan Tuhan melainkan tetap kuat dalam Tuhan.

                Kegagalan pasti pernah dialami oleh semua orang, termasuk diantaranya orang – orang yang sudah suksespun pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan harus terjadi karena ada beberapa alasan-nya diantaranya adalah kegagalan membuat saudara dan saya semakin bergantung pada Tuhan, mengajarkan untuk rendah hati, menyadari bahwa tidak semua yang diinginkan itu bisa didapatkan, berhati – hati dan penuh pertimbangan serta karena Tuhan punya rencana yang lebih baik.
               

                Kegagalan membuat saudara dan saya semakin bergantung pada Tuhan. Seringkali sebagai manusia itu lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain, bukannya mengandalkan Tuhan. Tapi melalui kegagalan ini, saudara dan saya kembali diingatkan bahwa segala sesuatu adalah anugrah atau pemberian Tuhan. Kemudian bagi yang memang sudah bergantung pada Tuhan tapi masih gagal, maka Tuhan ingin saudara dan saya itu lebih lagi bergantung atau dekat lagi pada Tuhan. Atau lebih dikatakan lebih lagi memasrahkan hidup hanya pada Tuhan.
               
                Kegagalan membuat rendah hati, terkadang jika seseorang itu sedang dalam puncaknya atau sukses, ia mengalami tinggi hati, seolah – olah ia sudah berhasil dan menjadi nomor 1, ia menjadi lupa bagaimana proses yang ia lalui ketika sebelum sukses. Maka dari itu kegagalan itu mengajarkan bagaimana harus tetap rendah hati ketika sudah sukses. Dan mengingatkan bahwa semua itu berasal dari pada Tuhan.

                Kegagalan membuat saudara dan saya menyadari bahwa tidak semua hal itu dapat dimiliki. Sebagai manusia tentu mempunyai keinginan yang banyak, tetapi tidak semua itu dapat terwujud, hal ini dikarenakan bahwa tidak semua yang diinginkan itu membawa hal yang baik bagi saudara dan saya. Karena Tuhan tau yang terbaik bagi umat – Nya maka dari kegagalan itu di izinkan untuk terjadi dalam kehidupan saudara dan saya

                Kegagalan  membuat makin berhati – hati dan penuh pertimbangan. Dengan adanya kegagalan tentu manusia belajar bahwa ada satu sisi yang salah dalam mengapai tujuannya. Maka dari itulah kegagalan bisa membuat manusia itu belajar untuk semakin berhati – hati dan penuh pertimbangan bukannya malah menjadi trauma dan tidak mau mencobanya lagi.

                Akhirnya janganlah takut akan kegagalan tapi milikilah sikap mental yang tangguh, dimana sikap hati yang tetap kuat dalam Tuhan dalam situasi dan kondisi seberat apapun. Hadapilah  kegagalan  bersama Tuhan dengan cara serahkan semua itu kepada Tuhan dan tetap rendah hati dan diri dihadapan Tuhan (1 Petrus 5:5b – 7). Serta percayalah bahwa Allahku sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada satupun rencana – Mu yang gagal (Ayub 42 :2) dan rancangan Tuhan adalah rancangan yang indah, damai sejahtera dan penuh harapan 

Jumat, 07 September 2012

Percayakanlah Seluruh Hidupmu kepada Tuhan


Pembicara: Pdt Keintjem

Ayub 42:1-2
            1) Maka jawab Ayub kepada Tuhan 2) Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana – Mu yang gagal
           
            Ayub yang dikenal dangan kehidupan-nya yang kaya raya pada zamannya dulu. Tetapi Tuhan izinkan tantangan yang tak pernah terpikirkan untuk datang menimpa kehidupanya. Maka seketika itu juga dalam sekejap habislah seluruh harta kekayaan termasuk anak – anaknya, bahkan dirinya pun terkena penyakit. Tetapi pada saat – saat itu Ayub tidak goyah, dan tetap kuat dalam Doa, hingga pada akhirnya Allah pulihkan seluruh keadaan kehidupan Ayub dengan luar biasa.

            Sama halnya dengan kondisi yang Ayub alami pada zaman-nya dulu. Kini dunia dengan segala situasi dan kondisi yang ada tidak menawarkan ketenangan, sukacita, damai sejahtera bahkan tidak memberikan harapan yang pasti. Tetapi hanya membuat manusia menjadi penuh dengan gelisah, bimbang, ragu, kuatir dan tidak ada harapan. Karena memang itu semua ada pekerjaan yang dlakukan iblis, maka dari itu waspadalah (1 Petrus 5:8). Serta janganlah mengasihi dunia dengan segala isinya, karena jika seseorang mengasihi dunia maa kasih Bapa tidak ada dalamnya (1 Yohanes 2: 15 -17)
            Memang seperti yang tertuls diatas dunia tidak menawarkan sesuatu yang membuat kondisi menjadi tenang dan damai, melainkan kekacauan dan penuh dengan kegelisahan sehingga hilanglah sukacita dan membuat tak ada harapan. Tetapi Tuhan menawarkan suatu solusi yang bagi semua orang yaitu serahkan segala masalah yang ada itu kepada Tuhan maka Ia akan memelihara engkau (1 Petrus 5:7).  Serta tetap bersukacita, berdoa dan mengucap syukur selalu dalam kondisi apapun (1 Tesalonika 5:16 – 18).
            Bersukacitalah senantiasa, begitulah kata firman Tuhan dalam Filipi 4:4. Hati yang bersukacita adalah suatu hal yang sangat disenangi dan diinginkan Tuhan.
            Tetaplah berdoa, s’bab mata Tuhan tertuju kepada orang benar dan telinga – Nya kepda teriak orang yang meminta tolong, maka dari itu dalam menghadapi segala macam pencobaan tetaplah tenang dan berdoa.
            Terakhir adalah mengucap syukur, dengan bersyukur maka tangan – Nya terbuka. Terakhir  firman Allah berkata bahwa ketuklah pintu maka pintu akan dibukan, carilah maka engkau akan mendapatkan.

Sabtu, 01 September 2012

Kuasa Firman Iman Yang Menyelamatkan


Pembicara: Pdt Keintjem

Roma 1:16-17
            16) Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama – tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 17) Sebab didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis ”Orang benar akan hidup oleh iman.”
           
            Seringkali manusia itu berkata tidak mungkin menjadi kenyataan karena hal itu memang sulit dan mungkin juga tidak bisa menjadi kenyataan. Yah memang itulah manusia, karena memang manusia itu terbatas adanya. Tetapi haruslah diingat pula, bahwa Yesus masih sanggup melakukan setiap perkara yang memang dianggap mustahil tersebut. Seperti kisah lazarus yang dibangkitkan dari kematian setelah empat hari lamanya berada didalam liang kubur dan kisah Yesus yang memberi makan lima ribu orang laki – laki belum termasuk perempuan dengan lima roti dan 2 ekor ikan. Serta masih banyak kisah – kisah lain yang membuktikan bahwa Yesus memang sanggup melakukan perkara – perkara besar dengan kuasa firman – Nya.
            Sadar atau tidak sadar kuasa firman yang sanggup melakukan dan menyelesaikan segala perkara, seperti contoh diatas tadi itu sesungguhnya dekat dengan saudara dan saya, dan ada didalam mulut dan hati saudara dan saya (Roma 10:8). S’bab firman tersebut adalah Allah sendiri (Yohanes1: 1-3). Serta kuasa firman iman tersebut hanya timbul oleh pendengaran akan firman Allah (Roma 10:17) dan  hanya dengan percaya didalam hati kepada kuasa Allah itulah, manusia beroleh keselamatan (Roma 10:9). Serta perhatikan juga agar jangan sampai ada satupun yang tertinggal untuk beroleh keselamatan itu (Ibrani 4:1). Sebab orang – orang tersebut sesungguhnya juga ada bersama – sama dengan saudara dan saya, menerima pemberitaan kabar baik, tetapi bagi mereka kabar baik tersebut sesungguhnya tidak berguna (Ibrani 4:2).
            Sebaiknya iman juga hanya sekadar iman tetapi juga ditambahkan dengan berbagai hal, seperti kebajikan, pengetahuan akan firman Allah itu, penguasaan diri, dan ketekunan kesalehan agar menjadi sempurnalah imanmu (2 Petrus 1:5-6)
            Iman ditambah dengan kebajikan, kebajikan dalam hal ini adalah perbuatan baik, maka dari itu hendaknya jangan jemu – jemu berbuat baik, terutama pada kawan – kawan kita seiman, dan jika sudah tiba saatnya kita akan menuainya (Galatia 6:9-10).
            Iman ditambah dengan pengetahuan akan firman Allah itu sendiri, Iman yang baik dan kokoh bukan hanya sekadar percaya saja tapi juga harus mengenal firman itu juga. Agar tidak mudah diombang – ambingkan dan tetap teguh dan bertumbuh didalam segala hal kearah Dia, Kristus, yang adalah kepala (Efesus 4: 13-16)
            Iman ditambah dengan penguasaan diri, penguasaan diri dalam segala hal adalah penting adanya. Dikarenakan hal tersebut bisa menciptakan kondisi yang tenang, dan dengan kondisi yang tenang, saudara dan saya bisa fokus berdoa kepada Tuhan (1 Petrus 8:7)
            Iman ditambah dengan ketekunan dan kesalehan/kekudusan,  seperti yang tertulis diatas bahwa iman hanya timbul dari pendengaran firman Allah, yang artinya bahwa iman yang baik haruslah terus tekun dan berfokus kepada Yesus saja, karena tertulis dalam Amsal 8: 17 ”Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku’’. Selain tekun jangan lupakan kesalehan dan kekedusan, jangan hanya sekadar tekun, melainkan juga harus hidup kudus dalam kebenaran (Yohanes 17:17 – 19). Serta jangan lupakan pula kasih, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8).