Pembicara:
Ibu Pdt. Keintjem
1 Samuel 7:39-40
38) Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud,
ditaruhnya ketopong tembaga dikepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. 39)
Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar
berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: ”Aku
tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.”
Kemudian ia menanggalkannya. 40) Lalu Daud mengambil tongkatnya
ditangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya
dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbanya
dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang filistin itu.
Pada saat itu orang – orang
Israel sedang berperang dengan bangsa filistin, kemudian salah satu dari orang
filistin itu ada yang bertubuh besar dan kuat yang digoliat. Sehingga membuat
pasukan Israel menjadi gemetar.
Pada awalnya Daud maju
berperang dengan mengenakan pakaian perang sebagaimana layaknya seorang
prajurit istana dengan perlengkapan perangnya. Namun Daud menolaknya sebab ia
belum pernah mencobanya. Tetapi Daud juga tidak pergi tanpa persiapan namun
dengan hikmat dari Allah Daud mengambil tongkatnya dan pergi ke sungai
mengambil 5 batu yang licin serta umbannya yang dipegangnya.
Meskipun pada saat itu Daud
tidak datang dengan perlengkapan perang yang sebagaimana layaknya seorang
prajurit yang mau berperang, dan ia dihina dan ditantang oleh Goliat (1 Sam
17:43) Daud tidak gentar, sebab ia tau bahwa Allah menyertainya, Daud berkata
aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan
Israel yang kau tantang itu (1 Sam 17:45). Sehingga akhirnya Daudpun
dimenangkan oleh Allah.
Hidup ini penuh tantangan,
rintangan, cobaan, ujian dan lain – lain yang terkadang terasa diluar batas
kemampuan kita sebagai manusia. Kegagalan, kecewa, sedih, kuatir adalah hal
yang membuat tidak ada damai dihati dan tidak ada rasa syukur.
Namun jangan takut dan jangan
gelisah, Daud dalam menghadapi Goliat yang besar itu ia tidak takut sebab Daud
tau bahwa Allah menyertainya, ia tetap pegang tongkatnya yaitu firman Allah.
Demikian pula kita sebagai manusia dalam menghadapi hidup dizaman yang makin
‘tak menentu ini tetaplah berpegang pada fiman Tuhan dan jangan lari dari pada
Tuhan.
Janganlah mengeluh akan hidup
sebab Tuhan tidak menyukainya lebih baik menyelidiki hati dan mengoreksi hidup
dan cepat berpaling kepada Tuhan (Ratapan 3:39-44, Amsal 15:3,9).