Pembicara:
Bpk. Chandra
Matius
22:34-40
39 Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
Saat
ini saudara kerap kali melihat disekeliling saudara ada orang – orang yang
bertengkar satu sama lain, yang saling menghakimi, saling dendam, berbalas
dendam dsb. Namun firman Tuhan jelas berkata bahwa Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Salah
satu dari bentuk mengasihi sesama manusia itu adalah mengampuni. Hal mengampuni
sudah kerap kali dibahas diberbagai acara pertemuan-pertemuan, banyak juga
dijumpai disitus-situs internet, dan kerap kali terdengar disekeliling saudara.
Namun hal mengampuni tidak semudah mengucapkan sebuah kalimat, aku mengampuni
kamu.
Hal
mengampuni telah dijelaskan dalam suatu kisah didalam matius 6:14-15 yang
mengisahkan sebuah kisah tentang pengampunan. Dimana dalam kisah itu dijelaskan
bahwa samahalnya Yesus yang mau mengampuni semua dosa-dosa kita demikian pula
kita sesama manusia mengampuni satu dengan yang lainnya (Matius 6:12).
Saling
mengampuni antar sesama manusia berarti tanpa memandang orang tersebut, dalam
arti kita juga harus bisa mengampuni musuh kita atau orang yang mengutuk kita. Sekali
lagi perkara mengampuni bukanlah perkara yang mudah, namun perkara yang cukup
sulit, apalagi jika orang itu adalah musuh kita atau bisa dianggap orang yang
paling kita benci. Namun dalam firman Tuhan Lukas 6:27-36 tertulis bahwa kita
harus mengampuni musuh kita.
Kemudian
seperti yang kerap kita jumpai bahwa setiap kali seseorang akan membalas apa
yang orang lain itu lakukan terhadapnya, apalagi jika perbuatan-perbuatan orang
itu menyakitinya, sudah pasti akan dibalas. Namun dalam perkara ini Tuhan
berfirman dalam Roma 12:19-21, jangan lakukan pembalasan atau menuntut balas. Sebab
pembalasan adalah hak dari pada Tuhan.
Menurut
firman Tuhan dalam Matius 6:14-15 alasan kita harus mengampuni adalah karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga.
Salah
satu contoh dalam hal pengampunan ini adalah Yesus, dimana pada saat itu Yesus
mengampuni orang yang telah menyakiti-Nya (Luk 23:34).