Jumat, 13 Februari 2015

Garam & Terang Dunia

Pembicara: Bpk. Jusuf    

Matius 5:13-14
13 ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 14 Kamu adalahn terang dunia. Kota yang terletak diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.


        Garam dan terang dunia, firman Tuhan yang sudah sering dibawakan atau sudah sering saudara dengar atau mungkin baca. Garam dan terang dunia berarti saudara mempengaruhi situasi dan orang bukan dipengaruhi oleh orang lain ataupun situasi. Mungkin agak mudah menjaga agar tidak dipengaruhi oleh orang namun menjaga agar tidak terpengaruh oleh situasi adalah hal yang cukup sulit.

            Dunia ini memang gelap dan sedang menuju kepada kehancuran dengan segala kemajuan yang ada. Namun anak – anak Tuhan yang masih ada dalam dunia disebut oleh Tuhan adalah terang dunia, dimana terang itu memberikan cahaya, menerangi setiap orang (Yoh 1:9). Artinya bahwa dunia ini dengan segala keadaan dan situasinya sedang menuju kepada kehancurannya sendiri, dengan segala tingkah laku manusia hal itu adalah kegelapan, hal itu karena segala tingkah laku yang ada adalah tidak benar dihadapan Tuhan, namun anak-anak Tuhan adalah terang bagi yang lain, dimana anak-anak Tuhan dipandang sebagai contoh atau pedoman bagi sesamanya, dalam tingkah laku, perbuatan dsb. Bahkan firman Tuhan mengambarkan bahwa jalan orang benar itu seperti cahaya yang bertambah terang hari ke hari (Amsl 4:18).

            Saudara seperti yang selalu dikatakan dalam firman Tuhan, setiap nafas yang ada, setiap hari yang saudara bisa nikmati adalah kesempatan, kesempatan untuk berbuat baik terhadap sesama seperti ajakan yang tertulis dalam Galatia 6:10. Hal itu karena saudara-saudara digambarkan oleh firman Tuhan seperti surat – surat Kristus yang ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup (2 Kor 3:3).


            Hingga akhir kata saudaraku intinya adalah janganlah menjadi serupa dengan dunia melainkan berubahlah oleh pembaruan budimu sehingga saudara dapat mengerti kehendak Allah (Roma 12:2). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar