Pembicara:
Bpk. Chandra
1 Yoh 4 : 7-8
7Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan
setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal
Allah, sebab Allah adalah kasih.
Pada tanggal
14 Februari 2015 kemarin semua orang merayakan hari valentine atau hari yang identik
dengan hari kasih sayang. Kasih adalah suatu bentuk perhatian yang kuat kepada
yang lain. Namun saudara dan saya sebagai anak – anak Tuhan perlu melakukannya
setiap hari dan bukan hanya sekadar merayakannya saja. Hal itu karena ajakan firman
Tuhan, hukum Tuhan (Hukum Kasih), dan
kasih adalah hal yang paling besar diantara iman dan pengharapan, s’bab kasih
menutupi banyak dosa.
Dalam firman Tuhan 1 Yoh 4:7-8,
dimana tertulis suatu ajakan bahwa marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap
orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Kemudian dalam Matius 22:36-40 mengenai Hukum
Kasih, dimana dalam kedua hokum inilah tergantung seluruh kitab para nabi. Selanjutnya
dalam 1 Kor 13:13 tertulis Demikianlah tinggal ketiga hal
ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar
di antaranya ialah kasih.
Berdasarkan hukum kasih jelas kasih kita itu tertuju
untuk mengasihi Allah dan kepada manusia. Kasih kepada manusia dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu sabar, murah hati, tidak sombong, tidak cemburu,
tidak melakukan hal yang tidak sopan, tidak egois, tidak pemarah, tidak
bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya dan
mengharapkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan, dan sabar menanggung segala
sesuatu.
Kasih itu sabar, berarti kita harus menguasai diri, tidak menuruti emosi
dan mengendalikan diri menjadi orang yang sabar. Kasih itu murah hati, yaitu
suka memberi dan memperhatikan kepentingan orang lain, tanpa pamrih. Kasih
itu tidak sombong, hal itu berarti tidak sombong dan memegahkan diri sendiri,
selalu mengucap syukur atas anugerah Allah dalam kehidupan kita dan memuliakan
nama Tuhan.
Kasih itu tidak cemburu, hal itu berarti mempunyai jiwa yang besar, tidak
picik, mau mengerti otang lain dan menghargai orang lain. Kasih itu tidak
melakukan hal yang tidak sopan, hal ini berarti juga menghargai dan menghormati
Allah. karena kita adalah bait Allah yang kudus, oleh karena itu jagan kita
mencemarkan diri kita dengan hal-hal yang tidak sopan, tetapi harus selalu
menjaga kekudusan, karena kita diciptakan sesuai dengan gambar Allah yang
adalah kudus. Kasih itu tidak egois, hal itu berarti tidak mencari
keuntungan diri sendiri.
Kasih itu tidak pemarah, hal itu berarti dapat mengendalikan diri dan selalu
siap memaafkan orang lain dan dari mulut kita senantiasa keluar kata-kata yang
memuliakan Allah dan memberkati orang lain. Kasih itu tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, tidak bersukacita diatas penderitaan
orang lain. Kasih itu menutupi segala sesuatu, hal itu berarti tidak
mengingat-ingat kesalahan orang lain, mata kita selalu tertuju pada
Allah.
Kasih itu percaya dan mengharapkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan,
karena Dialah sumber segala sesuatu, kita hanya mengandalkan Tuhan Yesus saja
dalam iman, pengharapan dan kasih. Kasih itu sabar menanggung segala
sesuatu, karena didalam yesus, segala perkara dapat kita tanggung. Karena kita
adalah orang-orangyang ditakdirkan untuk menang bahkan lebih dari pemenang,
sebab Yesus sudah menang.
Kemudian kasih kepada Allah dilakukan dengan cara menuruti perintah Tuhan
(Yoh 14:15), tidak melakukan hal yang Allah tidak suka (Mzm 97:10a), dan
mengutamakan Tuhan (Mat 10:37).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar