Jumat, 20 Februari 2015

Kasih = Valentine



Pembicara: Bpk. Chandra

1 Yoh 4 : 7-8
7Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

          Pada tanggal 14 Februari 2015 kemarin semua orang merayakan hari valentine atau hari yang identik dengan hari kasih sayang. Kasih adalah suatu bentuk perhatian yang kuat kepada yang lain. Namun saudara dan saya sebagai anak – anak Tuhan perlu melakukannya setiap hari dan bukan hanya sekadar merayakannya saja. Hal itu karena ajakan firman Tuhan, hukum Tuhan (Hukum Kasih),  dan kasih adalah hal yang paling besar diantara iman dan pengharapan, s’bab kasih menutupi banyak dosa.
            Dalam firman Tuhan 1 Yoh 4:7-8, dimana tertulis suatu ajakan bahwa marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Kemudian dalam Matius 22:36-40 mengenai Hukum Kasih, dimana dalam kedua hokum inilah tergantung seluruh kitab para nabi. Selanjutnya dalam 1 Kor 13:13 tertulis Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Berdasarkan hukum kasih jelas kasih kita itu tertuju untuk mengasihi Allah dan kepada manusia. Kasih kepada manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sabar, murah hati, tidak sombong, tidak cemburu, tidak melakukan hal yang tidak sopan, tidak egois, tidak pemarah, tidak bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya dan mengharapkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan, dan sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih itu sabar, berarti kita harus menguasai diri, tidak menuruti emosi dan mengendalikan diri menjadi orang yang sabar. Kasih itu murah hati, yaitu suka memberi dan memperhatikan kepentingan orang lain, tanpa pamrih. Kasih itu tidak sombong, hal itu berarti tidak sombong dan memegahkan diri sendiri, selalu mengucap syukur atas anugerah Allah dalam kehidupan kita dan memuliakan nama Tuhan. 
Kasih itu tidak cemburu, hal itu berarti mempunyai jiwa yang besar, tidak picik, mau mengerti otang lain dan menghargai orang lain. Kasih itu tidak melakukan hal yang tidak sopan, hal ini berarti juga menghargai dan menghormati Allah. karena kita adalah bait Allah yang kudus, oleh karena itu jagan kita mencemarkan diri kita dengan hal-hal yang tidak sopan, tetapi harus selalu menjaga kekudusan, karena kita diciptakan sesuai dengan gambar Allah yang adalah kudus. Kasih itu tidak egois, hal itu berarti tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Kasih itu tidak pemarah, hal itu berarti dapat mengendalikan diri dan selalu siap memaafkan orang lain dan dari mulut kita senantiasa keluar kata-kata yang memuliakan Allah dan memberkati orang lain. Kasih itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, tidak bersukacita diatas penderitaan orang lain. Kasih itu menutupi segala sesuatu, hal itu berarti tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain, mata kita selalu tertuju pada Allah. 

Kasih itu percaya dan mengharapkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan, karena Dialah sumber segala sesuatu, kita hanya mengandalkan Tuhan Yesus saja dalam iman, pengharapan dan kasih. Kasih itu sabar menanggung segala sesuatu, karena didalam yesus, segala perkara dapat kita tanggung. Karena kita adalah orang-orangyang ditakdirkan untuk menang bahkan lebih dari pemenang, sebab Yesus sudah menang. 

Kemudian kasih kepada Allah dilakukan dengan cara menuruti perintah Tuhan (Yoh 14:15), tidak melakukan hal yang Allah tidak suka (Mzm 97:10a), dan mengutamakan Tuhan (Mat 10:37).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar