Minggu, 19 April 2015

Rencana Tuhan yang Tidak Pernah Gagal

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Mat 27:46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ”Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Dalam kehidupan seseorang mengiring daripada Yesus akan ada masanya orang tersebut akan merasa tidak berdaya dan serasa Yesus meninggalkan orang itu karena ia merasa masalah yang menghimpitnya jauh lebih besar dari pada kuasa Tuhan. Hal itu pernah dialami oleh Yesus sendiri pada masa dipuncaknya ketika Yesus disalibkan, dimana Yesus merasa bahwa Allah Bapa meninggalkan-Nya. Tetapi pada akhirnya Yesus menang karena Roh Allah yang ada didalam-Nya, sehingga Yesus sanggup berkata biarlah kehendak-Mulah yang terjadi. Hal itu menandakan adanya rasa syukur dalam hati akan segala kondisi yang terjadi, dan itulah yang Tuhan mau dalam kehidupan seseorang.
Saudara rencana Tuhan tidak akan pernah gagal atau dihalangi oleh siapapun. Rencana Tuhan terhadap kehidupan seseorang pasti terjadi, pasti digenapi. Apa yang sudah Ia rancangkan dalam kehidupan seseorang itu, Ia akan genapi semua, Ia akan wujudkan-Nya semua, tanpa ada satu kuasapun yang menghalangi, apalagi mengagalkannya.
 Saudara dari semula atau dari sebelum seseorang dilahirkan kedunia Allah sudah merancangkan kehidupan orang itu dari awal atau kelahirannya hingga pada akhirnya atau kematiannya. Kematian memang akhir dari segala sesuatu, setelah seseorang itu meninggalkan dunia maka ia tidak ada artinya lagi sebab jiwanya sudah pergi kehadapan Allah Bapa, maka dari itu selama hidup carilah terus Tuhan (Amos 5:6a).
Yesus sudah bangkit, Yesus sudah menang atas maut, Yesus sudah tidak ada lagi di kubur. Maka dari itu ada kemenangan, menang atas maut, menang atas masalah, dibebaskan dari dosa, dan merasakan hidup yang penuh kelimpahan dan kemenangan (Matius 28:8-10)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar