Pembicara:
Pdt. Devid
Galatia
6:1-10
2)
Bertolong – tolonglah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
9) Janganlah kita jemu – jemu berbuat baik, karena apabila
sudah waktunya, kita akan menuai, jika
kita tidak menjadi lemah. 10) Karena itu, selama masih ada
kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi
terutama kepada kawan – kawan kita seiman.
Saling tolong – menolong atau saling
membantu sudah seperti adat buadaya dari bangsa timur. Tetapi pada kesempatan
kali ini tolong – menolong atau membantu bukan hanya sekadar sebuah adat
buadaya bangsa timur semata tetapi merupakan salah satu hal yang Tuhan ajarkan
dan perintahkan kepada umat – Nya.
Pada kesempatan kali ini saling
tolong - menolong adalah seperti saling
mengasihi, saling mengampuni, saling mengkuatkan dan menyelamatkan.
Tidaklah
semua orang hidup menurut firman Tuhan. Kebanyakan dari setiap orang hidup
menurut apa yang mereka inginkan. Dan apa yang mereka inginkan itu kebanyakan
merupakan suatu pelanggaran di mata Tuhan.
Jika
memang terjadi hal yang demikian maka sudah menjadi suatu tugas bagi saudara
dan saya untuk mengembalikan jalan hidup orang tersebut dengan cara yang lemah
– lembut. Lemah lembut sebenarnya identik dengan kasih. Berbicara kasih maka
ingatlah akan firman Tuhan yang berkata bahwa “Kasihilah Musuhmu”. Karena
dengan demikian saudara bisa menjadi terang bagi orang - orang jahat (Matius 5: 44 – 48).
Setelah
kasih maka berikutnya akan timbul suatu pengampunan. Ingatlah bahwa awal mula
Tuhan menyelamatkan setiap orang yang percaya dengan mati diatas kayu salib
adalah karena kasih. Jadi setelah kasih maka timbullah suatu pengampunan
(Matius 6:12)
Kemudian
setelah kasih, pengampunan maka berikutnya mengajaknya kembali ke dalam
persekutuan sesuai dengan apa yang telah Tuhan perintahkan kepada setiap orang
supaya makin giat beribadah (Ibrani 10:25). Maka dengan demikian saudara dan
saya telah menyelamatkan satu jiwa, dan dengan menyematlkan satu jiwa tersebut
maka telah menutupi banyak dosa (Yakobus 5: 19 – 20).
Jika
tadi bahasan diatas adalah tugas bagi setiap orang yang percaya bagi orang
lain. Nah bagaimanakah dengan diri sendiri. Jangan sampai saudara dan saya bisa
ngebenerin hidup orang lain, tapi hidup sendiri malah berantakan. Lebih parah
lagi jika buat orang lain malah menjadi batu sandungan dan hidup sendiri
berantakan. Tetapi akan menjadi sempurna bila hidup sendiri teratur dan bisa
juga ngebenerin hidup orang lain.
Terkait
dengan diri sendiri maka ujilah diri sendiri (2 Korintus 13:5), ujilah
pekerjaanmu (Galatia 6:4) dan awasilah dirimu dengan segala kewaspadaan (1
Timotius 4:16).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar