Melayani
bukan hanya dikerjakan oleh para Hamba Tuhan atau Pendeta atau Majelis dsb.
Tugas Pelayanan ini menjadi tugas bagi kita semua, tanpa memandang apapun
jabatan kita, siapa kita, atau bergelar apapun kita.
Jika kita meniliki secara duniawi,
bahwa sebagai besar jabatan maka semakin besar tanggung jawab untuk melayani,
contohnya pemimpin negara dipilih dan terpilih untuk menjadi pelayan bagi
masyarakatnya, dan pepatah mengatakan bahwa tangan diatas lebih baik dari pada
tangan di bawah Kemudian secara Alkitab juga sama bahwa Yesus juga datang bukan
untuk dilayani melainkan untuk melayani.
Kemudian saya juga mengucapkan
selamat atas seluruh Majelis – Majelis yang baru saja terpilih, Tuhan sudah
menunjuk saudara semua. Kemudian janganlah anggap ini sebagai beban tetapi
sebagai Tugas dan tanggung jawab serta kerjakanlah bersama Tuhan dan jangan
disia -siakan.
Kemudian lantas bagaimana yang tidak
terpilih? Apakah tidak punya tanggung jawab? Jawabannya tidak. Kenapa? Karena
Tugas Pelayanan itu berlaku bagi semua umat Tuhan, termasuk saya sendiri.
Pelayanan tidak usah selalu harus
digereja dan tidak usah harus dilakukan oleh Pendeta mapun Majelis dsb. Tetapi
Tugas Pelayanan ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan kapanpun, misalya
bentuk kecilnya saja adalah menguatkan orang yang sedang lemah imannya atau
menolong teman yang sedang kesusahan, itu juga salah satu bentuk pelayanan.
Sebenarnya setiap dari kita sudah
diperlengkapi oleh Roh Tuhan untuk bisa melakukan sesuatu, mungkin bisa
menyembuhkan atau bernubuat dsb, maka dari itu mari kita gunakan itu untuk bisa
melayani Tuhan. Dan janganlah mempemasalahkan perbedaan itu karena sesuai
dengan firman Tuhan berkata banyak anggota namun tetap satu tubuh.
“Marilah
kita Belajar untuk Melayani”
1 Korintus
12:20
Memang ada banyak anggota, tetapi tetap satu tubuh.