Jumat, 13 September 2013

Bersukacita dan Bersyukur


Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

            Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, saat ini jarang sekali ditemuka orang yang bisa bersukacita dalam segala situasi maupun kondisi. Rata – rata orang bersukacita karena sesuatu hal yang menyenangkan hatinya dan akan kehilangan sukacita seiring dengan hal – hal yang tidak menyenangkan ditemui dalam perjalanan hidupnya. Lebih dari itu untuk sekadar mengucap syukur dalam kondisi tersulitpun tidak bisa.

            Firman Tuhan berkata bersukacitalah senantiasa, hal ini memang kata – kata biasa namun bukan berarti tanpa alasan atau tanpa dasar. Dasarnya atau alasanya adalah jaminan pemeliharaan dari Yesus sendiri. Firman Tuhan berkata dalam filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapa syukur.

            Belajar dari kisah Daud maupun rasul Paulus yang dalam perjalanan hidup mereka baik Daud sebagai raja dan rasul Paulus dalam pelayanannya mereka mampu untuk tetap bersukacita dan mengucap syukur. Semua ini karena mereka mengetahui bahwa Allah adalah penolong mereka dan Allah menjamin kehidupan mereka. Hal terbukti karena dalam himpitanya Daud berkata Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Maz 42:6-12). Serta Paulus juga dapat berkata Aku mengucap syukur kepada Allah (Filipi 1:3-4).

            Marilah saudara – saudara sama – sama kita belajar untuk hidup dengan penuh syukur dan bersukacita, untuk bersyukur dan bersukacita tidak perlu karena alasan apapun melainkan bersyukur dan bersukacita bisa dalam keadaan apapun karena Yesus telah memerdekkan kita semua (Roma 12:11-12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar