Rabu, 29 Januari 2014

Belas Kasih Tuhan terhadap Orang yang Mencari Tuhan

Pembicara: Ibu Pdt. Keintjem

            Markus 6:34
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.


Dalam cerita yang dikisahkan dalam markus 6: 32-44. Digambarkan bahwa Yesus bisa mengadakan muzizat, bisa memperlengkapi yang kekurangan, dan yang penting bahwa Yesus itu murah hati, hati-Nya penuh belas kasihan terhadap orang – orang yang sungguh – sungguh mencari Dia.
Saudara dan saya tentu sudah mengetahui bahwa Yesus itu murah hati, Yesus itu penuh dengan belas kasihan, karena kalau Yesus tidak demikian maka kita tidak ada sampai sekarang ini, semua yang ada didalam diri kita adalah pemberian dari Tuhan karena belas kasihan Tuhan.
Didalam dunia sekarang – sekarang ini dunia sedang menuju kepada kehancuran, dimana setiap hari, ada – ada saja kabar – kabar yang membaut hati tidak merasa ada ketenangan, tidak ada sukacita lagi dan tidak ada rasa damai lagi. Tetapi saat – saat ini Yesus sedang mempehatikan, Yesus mau memperlengkapi, Yesus mau menolong, dan Yesus mau mengangkat setiap kegelisaahan itu menjadi sukacita.
Di kisah ini juga para orang dari berbagai kota datang berbondong  - bondong mencari Yesus dengan sungguh – sungguh dan Yesuspun mau menghampiri dan mengajar banyak hal kepada mereka, itu semua karena hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, dan Ia tahu mereka itu seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Dan sebagaimana yang kita tahu bahwa domba mengenal suara gembalanya dan gembalanya mengenal domba – dombanya.
Yesus adalah gembala yang baik, sebagaimana yang dikatakan dalam Alkitab maupun lagu – lagu pujian yang sering dinyanyikan. Karena Yesus adalah gembala yang baik maka Yesuspun mengenal domba – domba-Nya dan domba – domba-Nyapun mengenal gembalanya yaitu Yesus.
Kemudian dalam kisah ini juga karena Yesus adalah gembala yang baik maka Yesus tidak akan menelantarkan mereka begitu saja selepas mengajar, tetapi Yesus memperhatikan bahwa pada saat itu hari sudah malam dan mereka belum makan.
Dalam kehidupan sehari – hari kitapun demikian Yesus selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keperluaan dari setiap domba – domba-Nya dan ‘tak pernah dibiarkan-Nya itu domba – domba-Nya mengalami kekurangan, sebab Yesuspun sudah menjamin-Nya. Akan tetapi bagaimakah kita berhadapan dengan Tuhan?. Mari kita belajar dari kisah ini.
Dalam kisah ini diajarkan bahwa mereka duduk berkelopok diatas rumput yang hijau dan mereka melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, berdasarkan markus 6:40 bahwa ada yang sekelompok itu ada yang seratus dan ada yang limapuluh.
Seperti yang digambarkan dalam kisah tersebut bahwa Tuhan mau ada kerendahan hati saat menghadap Tuhan dalam doa, sebab Tuhan senang dengan orang yang rendah hati.
Akhirnya seperti biasa bahwa Tuhan itu sanggup mengadakan muzizat. Hal – hal yang terlihat bahwa itu mustahil dihadapan manusia, itu menjadi tidak mustahil dihadapan Tuhan dan hal – hal yang dikatakan sulit, tidak mungkin, tidak bisa tetapi bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa, s’ba Tuhan memberikan kekuatan bagi setiap umat-Nya untuk bisa melaluinya dan melaluinya itu bersama Yesus dan hasilnya tentu adalah kemenangan sesuai dengan apa yang telah Ia firmankan.
Sama hal nya seperti yang digambarkan dari kisah ini bahwa dari 5 roti dan 2 ikan bisa memberi makan limaribu orang laki – laki dengan sisa 12 bakul penuh.
Sebagai saran dari pembawaan firman pada minggu 19 januari 2014, bahwa janganlah tinggalkan Tuhan, jangan tinggalkan peribadahan yang ada, sebab Yesus saat ini sedang memperhatikan saudara dan saya serta Yesus sudah menjamin semua yang menjadi kebutuhan setiap anak – anak-Nya. Intinya Percaya.... Percaya... dan Percaya kepada Tuhan dan janganlah tinggalkan Dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar