Pembicara:
Bpk. Jusuf
Amsal 21:5
Rancangan orang rajin semata – mata
mendatsngksn kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa – gesa akan mengalami
kekurangan.
Saat ini semua dituntut harus
serba instant, serba cepat, dengan demikian maka hal ini telah mengubah pola
pikir manusia menjadi ingin serba instant dan sebra cepat. Serba instant dan
serba cepat memang baik demi menghemat waktu, namun tidak semua yang instant
dan cepat itu baik adanya. Adakalanya semua itu perlu proses dan perlu waktu.
Firman Tuhan berkata bahwa
segala sesuatu ada waktunya, ada masanya. Hal itu berarti bahwa semuanya sudah
Tuhan atur, dan jikalau sudah semua atur maka itu indah adanya. Namun terkadang
yang terjadi adalah manusia dengan hikmatnya sendiri melangkah/melakukan hal –
hal yang diluar dari rencana Tuhan, dan hasilnya adalah tidak baik. Beberapa
contohnya adalah si anak bungsu (Lukas 15:11-16), Raja Saul (1 Sam 13:6-14),
dan Abraham (Kej 15:1-6, 16:1-4, 21:1-7).
Kisah si anak sulung (Lukas
15:11-16), kita tentu masih ingat kisah mengenai
anak bungsu ini dimana ia meminta harta yang menjadi bagiannya. Namun pada
kesempatan kali ini tidak akan membahas lebih lanjut, dimana disini yang
dibahas adalah dimana si anak bungsu ini meminta haknya lebih dahulu sebelum
saatnya, dimana biasanya harta dibagikan kepada ahli waris ketika seseorang
telah tiada atau meninggal. Kemudian hasilnya adalah sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa membawa kepada kehancuran dimana si bungsu ini kelaparan dan
hidup melarat.
Kisah Raja Saul (1 Sam
13:6-14), Raja Saul adalah raja pertama yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi
pemimpin bangsa Israel. Dalam kisah ini Raja Saul melakukan kesalahan dimana ia
mendahului ketetapan Tuhan, dimana pada saat itu yang seharusnya
mempersembahkan korban persembahan adalah Samuel, namun ia melakukannya
sendiri, hal itu diperbuat karena Raja Saul tidak sabar menunggu saatnya tiba,
kemudian hasilnya adalah ia kehilangan gelar kerajaannya.
Kisah Abraham, Abraham yang
dipanggil dari tanah kelahirannya, untuk menuju kepada tanah perjanjian. Kemudian
setelah itu Abraham dijanjikan Tuhan akan menjadi Bapa segala bangsa. Tetapi
hingga memasuki masa tuanya ia tidak memliki keturunan, sehingga sara mengambil
budak perempuannya hagar untuk menjadi istrinya, akan tetapi rencana Tuhan lain
dimana anak yang Tuhan janjikan bukannlah anak dari Hagar, melainkan yang
berasal dari rahim sara istrinya yaitu Ishak. Akibat dari itu adalah seperti
yang terjadi saat ini dimana adanya peperangan dari bangsa Israel dan Bangsa
arab yaitu saudara sepupu.
Itulah beberapa kisah dari
beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan tindakan diluar dari rencana Tuhan
yaitu dimana akibatnya tidak ada yang berakhir dengan baik. Nah kemudian jika
kita sabar dan menunggu waktunya pasti akan berujung dan berakhir dengan indah.
Contohnya adalah kisah perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11), orang yang sakit selama
38 tahun (Yoh 5:1-9), dan juga Lazarus (Yoh11:6).
Kisah perkawinan di Kana (Yoh
2:1-11). Dimana seperti yang kita tahu bahwa dimana para pelayan pesta yang
kebingungan karena kehabisan anggur, namun ketika ibu Yesus tau dan memberi
tahu kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur, tetapi Yesus berkata, waktuku
belum tiba. Setelah itu ibu Yesus tidak membantahnya dan memaksakanya, ia malah
bilang kepada para pelayan bahwa apapun yang dikatakan Yesus perbuatlah
itu. Dan hasilnya adalah baik dimana
sang pemimpin pesta berkata setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu
dan sesudah itu barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang.
Kisah orang yang sakit selama
38 tahun (Yoh 5:1-9). Seorang yang sudah sakit kusta selama 38 tahun yang
berupaya menggapai kolam Betesda. Dimana orang yang sakit ini tidak bisa
menggapainya dan ketika Yesus datang, Yesus menyembuhkannya.
Kemudian terakhir adalah kisah
Lazarus, dimana Yesus tidak datang pada saat ia sakit, namun ia datang saat
Lazarus sudah sakit keras, hal ini dilakukan supaya menjadi kemuliaan bagi
Tuhan.
Jadi kesimpulannya tidak
selamanya semua yang instant itu baik dan bagus adanya, adakalanya kita perlu
proses dan perlu waktu, dalam hal ini perlu kesabaran dan kesabaran itu tidak
mudah dimana kita harus bisa mengendalikan emosi meski keadaan tidak seperti
apa yang kita mau. Contohnya masa yang perlu proses, seperti mencari pasangan hidup,
menggapai kesuksesan dsb, seperti yang dirman Tuhan bilang dalam Amsal 13:11
dimana harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan
sedikit demi sedikit, menjadi kaya.