Pembicara:
Pdt. David
Setiap orang dalam fase
tertentu akan mengalami yang namanya suatu pernikahan, dimulai dari tahap
pencarian, pendeketan, hingga akhinya menikah.
Dalam kristen suatu
pernikahan sifatnya adalah kudus. Hal itu berarti tidak boleh main – main,
berarti tidak ada yang namanya cerai ataupun kawin kontrak. Semua itu karena
Allah membentuk sebuah keluarga adalah untuk mempermuliakan nama Tuhan dan
supaya suasana Surgawi dapat dirasakan oleh setiap anggota keluarga.
Sebenarnya dari mulanya
manusia diciptakan berpasang – pasangan tidak ada manusia yang sendiri kecuali
memang itu yang menjadi pilihan hidupnya. Kenapa demikian?. Hal itu karena
tidak ada seorangpun di Dunia ini yang sanggup hidup sendirian, yang mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Setiap manusia perlu penolong, perlu
pendamping, dan tentu saja penolong dan pendamping ini ada penolong dan
pendamping yang sepadan baginya (kej 2:18).
Menurut firman Tuhan
pernikahan baik adanya. Selain itu hubungan itu berlaku seumur hidup. Maka dari
itu suatu pernikahan hendaknya dilandaskan dengan kasih yang tulus atau kasih
agape (gal 5:!4), saling melayani, dan bertanggung jawab, serta penuh dengan keterbukaan (Ibr
4:13).