Jumat, 25 Oktober 2013

Respon dari Lembah Kekelaman


Pembicara: Bpk Jusuf

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Seperti yang tertulis pada Warta bulan lalu tepatnya 8 september 2013 bahwa  Lembah kekelaman adalah suatu lembah dimana tidak ada lagi harapan, suatu lembah yang gelap, suram, dan tidak ada cahaya lagi. Lembah kekelaman bisa berbicara mengenai suatu kekuatiran, masalah yang tak kunjung usai, kelemahan, dan ketidak berdayaan kita, atau apapun penderitaan yang kita alami

Didalam kehidupan ini, kita tidak bisa menghindar dari yang namanya lembah kekelaman ini. Namun jika kita tidak mau melaluinya, maka kita tidak akan melihat suatu cahaya yang indah yang tersimpan di balik itu semua. Untuk bisa melihat cahaya yang indah tersebut maka kita harus meresponnya dengan baik.

Yang pasti dalam merespon lembah kekelaman adalah bukan bersungut – sungut, mengeluh, apalagi marah terhadap Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Tetapi yang seharusnya dilakukan adalah tetap mengandalkan Tuhan, tetap setia, sabar, dan jangan mengeluh. Sebab firman Tuhan berkata, berbahagialah orang yang takut akan Tuhan  tetapi yang mengeraskan hati akan jatuh ke dalam malapetaka (Amsal 28:14).  Selain itu satuhal yang pasti didalam Tuhan setiap masalah  tetap ada jalan keluarnya.

Salah satu contohnya perumpamaan tentang anak yang hilang. Tentu masih kita ingat kisah yang satu ini, yang dimana sang anak bungsu meminta kepada bapanya harta yang menjadi haknya dan menjualnya. Namun ketika ia mulai kehabisan uang dan timbul bencana kelaparan, maka mulailah ia kebingungan. Namun menurut Lukas 15:17 yang dimana sang anak menyadari atau mengingat bahwa disini ia kelaparan namun dirumah bapanya, tidak satupun budaknya kelaparan. Hal itu berarti bahwa seperti yang tertulis diatas bahwa respon yang baik atas lembah kekelaman adalah mendekatkan diri kepada Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar