Kehidupan ini
selalu ada dua sisi yaitu sukacita dan dukacita. Minggu kemarin saya menulis
tentang bagaimana menikmati setiap rasa di kehidupan ini. Kemudian beberapa
minggu kemarin baru saja kita mengalami kejadian yang sukacita dan dukacita.
Kejadian sukacita sungguh sangat
menyenangkan dalam keadaan tersebut setiap orang akan terpancar senyuman
kebahagiaan, tanpa ada rasa sedih sedikitpun, berbeda dengan dukacita dalam
keadaan tersebut setiap orang akan berduka,sedih, bercucuran air mata, dan ‘tak
sedikitpun senyuman bisa nampak.
Baru – baru ini kurang lebih
seminggu yang lalu telah Tuhan panggil kembali 2 dari kekasih Tuhan yaitu Om
Keintjem dan Bpk. Rudi, semua orang merasa kehilangan, semua orangpun menjadi
sedih, menangis, karena merasa kehilangan sosok pribadi yang hangat dan
berkesan di hati kita semua. Namun kembali kita harus ingat bahwa setiap orang
akan kembali kehadapan Tuhan. Maka dari itu kita boleh menangis, karena merasa
kehilangan namun jangalah keterusan, sebab kematian bukanlah suatu akhir
melainkkan suatu awal kebahagian bersama Tuhan.
Kejadian sukacitapun kita alami,
sehabis kejadian dukacita itu kita alami, dimana salah serorang dari saudara
kita telah menikah. Disini kita merasa bahagia, sukacita, senang – senang.
Dalam hal ini tidaklah penting
kejadian sukacita maupun dukacita sebab firman Tuhan berkata bahwa semua yang
terjadi adalah kehendak atau seizin dari pada Tuhan, kita sebagai manusia harus
tetap ingat Tuhan, kuat di dalam Tuhan dan tetap mengucap syukur.
Mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar