Jumat, 25 Oktober 2013

Sukacita dan Dukacita




          Kehidupan ini selalu ada dua sisi yaitu sukacita dan dukacita. Minggu kemarin saya menulis tentang bagaimana menikmati setiap rasa di kehidupan ini. Kemudian beberapa minggu kemarin baru saja kita mengalami kejadian yang sukacita dan dukacita.
            Kejadian sukacita sungguh sangat menyenangkan dalam keadaan tersebut setiap orang akan terpancar senyuman kebahagiaan, tanpa ada rasa sedih sedikitpun, berbeda dengan dukacita dalam keadaan tersebut setiap orang akan berduka,sedih, bercucuran air mata, dan ‘tak sedikitpun senyuman bisa nampak.
            Baru – baru ini kurang lebih seminggu yang lalu telah Tuhan panggil kembali 2 dari kekasih Tuhan yaitu Om Keintjem dan Bpk. Rudi, semua orang merasa kehilangan, semua orangpun menjadi sedih, menangis, karena merasa kehilangan sosok pribadi yang hangat dan berkesan di hati kita semua. Namun kembali kita harus ingat bahwa setiap orang akan kembali kehadapan Tuhan. Maka dari itu kita boleh menangis, karena merasa kehilangan namun jangalah keterusan, sebab kematian bukanlah suatu akhir melainkkan suatu awal kebahagian bersama Tuhan.
            Kejadian sukacitapun kita alami, sehabis kejadian dukacita itu kita alami, dimana salah serorang dari saudara kita telah menikah. Disini kita merasa bahagia, sukacita, senang – senang.
            Dalam hal ini tidaklah penting kejadian sukacita maupun dukacita sebab firman Tuhan berkata bahwa semua yang terjadi adalah kehendak atau seizin dari pada Tuhan, kita sebagai manusia harus tetap ingat Tuhan, kuat di dalam Tuhan dan tetap mengucap syukur.

 Mengucap syukurlah dalam segala hal,  sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar