Pembicara:
Pdt Keintjem
Roma 1:16-17
16) Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh
dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
percaya, pertama – tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 17)
Sebab didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin
kepada iman, seperti ada tertulis ”Orang benar akan hidup oleh iman.”
Seringkali manusia itu berkata tidak
mungkin menjadi kenyataan karena hal itu memang sulit dan mungkin juga tidak
bisa menjadi kenyataan. Yah memang itulah manusia, karena memang manusia itu
terbatas adanya. Tetapi haruslah diingat pula, bahwa Yesus masih sanggup
melakukan setiap perkara yang memang dianggap mustahil tersebut. Seperti kisah
lazarus yang dibangkitkan dari kematian setelah empat hari lamanya berada
didalam liang kubur dan kisah Yesus yang memberi makan lima ribu orang laki –
laki belum termasuk perempuan dengan lima roti dan 2 ekor ikan. Serta masih
banyak kisah – kisah lain yang membuktikan bahwa Yesus memang sanggup melakukan
perkara – perkara besar dengan kuasa firman – Nya.
Sadar atau tidak sadar kuasa firman
yang sanggup melakukan dan menyelesaikan segala perkara, seperti contoh diatas
tadi itu sesungguhnya dekat dengan saudara dan saya, dan ada didalam mulut dan
hati saudara dan saya (Roma 10:8). S’bab firman tersebut adalah Allah sendiri
(Yohanes1: 1-3). Serta kuasa firman iman tersebut hanya timbul oleh pendengaran
akan firman Allah (Roma 10:17) dan hanya
dengan percaya didalam hati kepada kuasa Allah itulah, manusia beroleh
keselamatan (Roma 10:9). Serta perhatikan juga agar jangan sampai ada satupun
yang tertinggal untuk beroleh keselamatan itu (Ibrani 4:1). Sebab orang – orang
tersebut sesungguhnya juga ada bersama – sama dengan saudara dan saya, menerima
pemberitaan kabar baik, tetapi bagi mereka kabar baik tersebut sesungguhnya tidak
berguna (Ibrani 4:2).
Sebaiknya iman juga hanya sekadar
iman tetapi juga ditambahkan dengan berbagai hal, seperti kebajikan,
pengetahuan akan firman Allah itu, penguasaan diri, dan ketekunan kesalehan
agar menjadi sempurnalah imanmu (2 Petrus 1:5-6)
Iman ditambah dengan kebajikan, kebajikan
dalam hal ini adalah perbuatan baik, maka dari itu hendaknya jangan jemu – jemu
berbuat baik, terutama pada kawan – kawan kita seiman, dan jika sudah tiba saatnya
kita akan menuainya (Galatia 6:9-10).
Iman ditambah dengan pengetahuan
akan firman Allah itu sendiri, Iman yang baik dan kokoh bukan hanya sekadar
percaya saja tapi juga harus mengenal firman itu juga. Agar tidak mudah
diombang – ambingkan dan tetap teguh dan bertumbuh didalam segala hal kearah
Dia, Kristus, yang adalah kepala (Efesus 4: 13-16)
Iman ditambah dengan penguasaan
diri, penguasaan diri dalam segala hal adalah penting adanya. Dikarenakan hal
tersebut bisa menciptakan kondisi yang tenang, dan dengan kondisi yang tenang,
saudara dan saya bisa fokus berdoa kepada Tuhan (1 Petrus 8:7)
Iman ditambah dengan ketekunan dan
kesalehan/kekudusan, seperti yang
tertulis diatas bahwa iman hanya timbul dari pendengaran firman Allah, yang
artinya bahwa iman yang baik haruslah terus tekun dan berfokus kepada Yesus
saja, karena tertulis dalam Amsal 8: 17 ”Aku mengasihi orang yang mengasihi
aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku’’. Selain tekun
jangan lupakan kesalehan dan kekedusan, jangan hanya sekadar tekun, melainkan
juga harus hidup kudus dalam kebenaran (Yohanes 17:17 – 19). Serta jangan
lupakan pula kasih, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8).